Keselamatan Pesawat Boeing 737 MAX 8 Dipertanyakan
11 Maret 2019
Jatuhnya pesawat Ethiopian Airlines tipe Boeing 737 MAX hari Minggu (10/3) adalah insiden kedua dalam enam bulan terakhir. Sama seperti kasus Lion Air Oktober 2018, tidak ada yang selamat.
Iklan
Ethiopian Airlines mengatakan masih perlu menyelidiki apa yang menyebabkan kecelakaan tersebut. Menurut operator, pesawat tipe Boeing 737 MAX 8 itu lepas landas hari Minggu (10/3) dalam cuaca cerah pada 8:38 waktu setempat (05:38 UTC). Enam menit kemudian, pesawat itu jatuh ke ladang sekitar 50 kilometer di selatan Addis Abeba. Seluruh 157 penumpang dan awak pesawat dinyatakan tewas, di antaranya 8 warga Cina dan 1 warga Indonesia.
Ini adalah insiden kedua dengan Boeing 737 MAX 8 setelah jatuhnya pesawat Lion Air tipe yang sama bulan Oktober lalu di Laut Jawa, yang menewaskan seluruh 189 penumpang dan awak pesawat. Kedua insiden dalam selang waktu kurang dari enam bulan itu menimbulkan pertanyaan dan kekhawatiran tentang pesawat tipe MAX, yang diluncurkan Boeing kurang dari dua tahun lalu.
Otoritas penerbangan Cina hari Senin (11/3) memerintahkan semua maskapai untuk menghentikan semua penerbangan dengan pesawat Boeing 737 MAX 8.
"Mengingat bahwa dua kecelakaan melibatkan pesawat Boeing 737-8 yang baru dan terjadi selama fase lepas landas, kasus ini memiliki beberapa tingkat kesamaan," kata otoritas penerbangan Cina CAAC. Ethiopian Airlines juga mengumumkan menghentikan operasi semua pesawat Boeing 737 MAX 8 yang dimilikinya.
Pesawat baru yang bermasalah
MAX adalah versi terbaru dari pesawat bermesin ganda Boeing tipe 737 yang sangat sukses dan menjadi pesawat komersial yang paling laku. Model terbaru ini lebih hemat bahan bakar daripada pendahulunya dan diluncurkan dalam empat versi: MAX 7, MAX 8, MAX 9 dan MAX 10. Versi ini dapat mengangkut antara 138 sampai 204 penumpang dan dirancang untuk penerbangan jarak pendek dan menengah.
Boeing MAX saat ini digunakan oleh banyak maskapai, di antaranya Malindo Air dari Malaysia dan Ryanair dari Inggris. Hingga kini sudah 350 pesawat yang dijual dan dikirim ke maskapai pembeli. Lebih dari 60 maskapai penerbangan hingga kini sudah memesan sekitar 500 pesawat tipe Boeing MAX.
Ethiopian Airlines mengatakan, pesawat Boeing 737 MAX 8 yang jatuh itu lepas landas dari Johannesburg, Afrika Selatan, tanpa masalah. Pesawat itu telah beroperasi sekitar 1.200 jam penerbangan sejak Boeing mengirimkannya kepada maskapai November lalu.
Tragedi Pesawat Lion Air
Pesawat Lion Air dengan nomor penerbangan JT610 jatuh ke laut setelah lepas landas dari Bandar Udara Soekarno-Hatta, Jakarta, menuju Pangkalpinang. Pesawat jatuh di perairan Tanjung Karawang, Senin pagi (29/10).
Foto: picture-alliance/E. Thompson
Menanti kabar
Anggota keluarga penumpang pesawat Lion Air sambil berdoa menunggu kabar nasib sanak saudaranya dengan penuh kekhawatiran. Foto diambil di bandara Depati Amir di Pangkal Pinang, Senin pagi (29/10). Pesawat mengangkut 188 orang, termasuk 1 anak-anak, 2 bayi dan 7 orang awak pesawat.
Foto: picture-alliance/AP Photo/H. Sutrisno
Benda-benda yang ditemukan di laut
Ketua Basarnas M. Syaugi menyatakan Senin, "Ada puing-puing pesawat, pelampung, HP, dan ada beberapa potongan tubuh," yang ditemukan. Selain itu juga ditemukan sejumlah benda yang diduga milik penumpang pesawat yang jatuh di perairan Tanjung Karawang. Antara lain tas, dompet dengan uang dan kartu tanda pengenal dan unit ponsel.
Foto: picture-alliance/dpa/BNPB
Lokasi jatuhnya pesawat
Kedalaman air di lokasi jatuhnya Lion Air sekitar 30-35 meter. Sejauh ini badan pesawat belum ditemukan. Ketika ditanya jumlah anggota tim yang dikerahkan untuk mencari pesawat, Deputi Operasi Basarnas Nugroho Budi W mengatakan: "Sampai saat ini 350 orang tapi nanti ditambah lagi untuk mempercepat evakuasi. Nelayan juga banyak yang mau bergabung.
Foto: picture-alliance/dpa/Z.Kaixin
Penyebab jatuhnya pesawat masih tanda tanya
Pesawat berjenis Boeing 737 MAX 9 tersebut diketahui sempat mengalami masalah teknis pada penerbangan sebelumnya. Sebelum hilang kontak, pilot pesawat sempat meminta izin return to base (RTB) ke petugas pengawas Bandara Soekarno-Hatta. Demikian keterangan Kepala Kantor SAR Pangkal Pinang Danang Priandoko, seperti dilaporkan kompas.com. Foto arsip: Pesawat Thai Lion Air, Boeing 737 MAX 9. (hp/ml)
Foto: picture-alliance/E. Thompson
4 foto1 | 4
Indonesia tawarkan bantuan penyelidikan
Dalam kasus Lion Air 737 MAX 8 Oktober 2018, pesawat jatuh ke Laut Jawa sekitar 12 menit setelah lepas landas dalam cuaca yang relatif cerah dari Jakarta pada pukul 6:20 waktu setempat. Seluruh 189 penumpang dan awak pesawat tewas dalam insiden itu. Ketika itu pilot meminta untuk kembali ke bandara hanya dua hingga tiga menit setelah lepas landas.
Setelah jatuhnya Lion Air, perusahaan Boeing mengirim peringatan ke maskapai-maskapai bahwa 737 MAX punya fitur otomatis baru yang dapat secara otomatis mengarahkan hidung pesawat ke bawah dalam menanggapi data dari sensornya yang bisa salah. Boeing mengatakan, pilot dapat mengatasi masalah ini dengan mematikan sementara sistem otomatis itu.
Pilot-pilot maskapai penerbangan AS Southwest dan American Airways ketika itu memprotes Boeing karena sebelumnya tidak memberi informasi sepenuhnya kepada para pilot tentang sistem baru itu. Tetapi Boeing menyatakan sudah memberikan rincian operasi yang lengkap untuk semua maskapai.
Kepala Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT), Soerjanto Tjahjono hari Senin (11/3) menawarkan untuk membantu penyelidikan jatuhnya pesawat Boeing 737 MAX 8 Ethiopian Airlines.
Perusahaan Boeing sendiri tidak segera menanggapi jatuhnya pesawat dekat Addis Abeba itu. Melalui Twitter Boeing hanya menyatakan ""sangat sedih mengetahui tewasnya semua penumpang dan kru" di Ethiopian Airlines Boeing 737 Max.
Cara Identifikasi Korban Kecelakaan Pesawat Terbang
Korban jatuhnya pesawat terbang seperti kasus Sriwijaya Air SJ182, seringnya sulit dikenali karena jasadnya rusak berat. Ilmu forensik memiliki metode standar untuk identifikasi korban yang sulit dikenali.
Foto: itestro/Fotolia.com
Sidik Jari atau Dactyloscopy
Korban tewas akibat jatuhnya pesawat atau tabrakan kereta api biasanya jumlahnya ratusan dan tidak utuh. Metode klasik identifikasi adalah dactyloscopy alias pelacakan sidik jadi. Nyaris tidak ada orang yang sidik jarinya identik. Dengan membandingkan sidik jari antemortem dan postmortem biasanya dapat dilacak jati diri korban.
Foto: picture alliance/ZB
Ciri Fisik atau Anthropometri
Jika jasad korban tidak rusak berat, berbagai ciri fisik juga dapat dijadikan acuan. Misalnya tanda tertentu pada tubuh, tahi lalat, bekas luka operasi, tatoo atau mungkin cacat tubuh. Beragam ciri bisa dicocokkan dan dilacak untuk menentukan jati diri korban.
Foto: AFP/GettyImages
Forensik Gigi atau Odontologi
Bentuk dan susunan gigi tiap orang juga unik. Di negara maju kebanyakan warganya rutin datang ke dokter gigi dan memiliki citra rekam gigi. Untuk korban kecelakaan yang jasadnya rusak berat, citra Röntgen gigi dengan segala ciri khasnya, termasuk gigi palsu atau yang dicabut bisa digunakan sebagai metode identifikasi jatidiri.
Foto: Fotolia/djma
Citra Röntgen
Salah satu metode identifikasi adalah dengan membandingkan citra rontgen saat masih hidup dan setelah meninggal. Misalnya melacak bekas kecelakaan, patah tulang atau deformasi lain. Namun sayangnya tidak banyak warga yang memiliki citra rontgen tubuh atau bagian tubuh. Tapi cara inipun sering digunakan untuk identifikasi korban kecelakaan pesawat atau bencana alam.
Sidik Jari Genetika
Metode paling anyar adalah melacak kode DNA yang merupakan sidik jari yang tidak bisa dipalsukan. Caranya dengan mengambil sampel DNA korban untuk dibandingkan dengan sampel sidik jari genetika orang terdekat, biasanya adik, kakak atau orang tua. Cara ini amat akurat tapi memerlukan penguasaan teknik dan waktu relatif lama.
Foto: Fotolia/Gernot Krautberger
Dari Kepolisian ke Kepentingan Sipil
Ilmu forensik mulai digunakan polisi pada abad ke-18 untuk lacak korban atau pelaku kejahatan. Pencarian jejak dan analisa material bukti di tempat kejadian perkara, biasanya mampu mengungkap jati diri korban kejahatan yang tidak dikenal, sekaligus menangkap tersangka pelaku. Kini metodanya makin diperluas hingga ke ranah masyarakat sipil terutama untuk identifikasi korban kecelakaan dan bencana.