1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Jawa Tengah Dilanda Bencana Longsor

26 Desember 2007

Tepat tiga tahun setelah bencana tsunami, di Kabupaten Karanganyar puluhan orang tewas tertimbun longsor Rabu (26/12) dini hari, setelah hujan deras melanda kawasan di lereng Gunung Lawu itu.

Bencana longsor di Jawa TengahFoto: AP

Tim penyelamat baru menemukan setengah dari jumlah korban tewas karena beratnya medan. Tetapi jumlah korban dikhawatirkan masih akan bertambah karena banyak warga yang dilaporkan hilang. Korban longsor terbanyak adalah warga desa Mogul Kecamatan Tawangmangu. Di desa yang diapit oleh dua bukit di kaki Gunung Lawu ini, sampai sore tadi, sebagian besar jenazah belum berhasil dievakusi oleh petugas. Ketua Satuan Penanggulangan Bencana Kabupaten Karanganyar, Adi Pratama Heru menjelaskan musibah itu

“Jadi ada 6 Kecamatan yang terkena longsor tapi waktunya berbeda beda, antara jam 11 malam sampai jam 2 pagi. Dari 61 korban meninggal 37 ada di Kecamatan Tawangmangu, yang belum ditemukan tinggal 28 orang di lokasi Tawangmangu. Untuk kecamatan yang lain sudah berhasil dievakuasi. Sebenarnya tidak terlalu sulit tapi karena namanya dusun Mogul ini terletak diantara dua bukit dan bukitnya terjal terlalu tinggi sampai ada beberapa rumah yang tidak kelihatan, benar benar semuanya terendam oleh longsoran tanah itu”

Tim Penyelamat bersama yang terdiri dari polisi, tentara dan warga setempat melakukan pencarian, dengan harapan bisa menyelamatkan mereka yang tertimbun tanah longsor. Berbagai peralatan berat dilaporkan sudah mulai dikerahkan ke lokasi kejadian. Tetapi evakuasi kemungkinan akan berlangsung lebih lama, mengingat sulitnya medan. Ketua Tim SAR Daerah Jawa Tengah Eko Prayitno,

“Alat berat sulit untuk masuk, bego sulit, jalurnya sempit ada satu-dua bego dan medannya cukup luas dan saat ini tanah-nya juga bergerak. Untuk keselamatan tim kami bekerja secara perlahan. Semoga segera diketemukan korbanya. Targetnya teman teman diperkirakan 3 hari selesai, evakusi korban termasuk ruas jalan yang masih tertutup selesai 3 hari penyingkirannya”

Catatan Walhi Jawa Tengah menyebutkan, bencana longsor yang terjadi dekat kawasan wisata Tawangmangu ini, merupakan yang terparah selama ini. Direktur Eksekutif Walhi Jawa Tengah, Arief Zayyin menyebut pembangunan kawasan pariwisata yang serampangan sebagai penyebabnya.

“Itu kan penataan tentang pemukiman kawasan, perhotelan gak tertata dengan mempertimbangkan faktor ekologinya. Sehingga kebutuhan air yang harus diresap oleh tanah gak ada lagi, sehingga tanah labil karena tidak ada pengikatnya seperti akar akaran. Itu kan kan kawasan Perhutani, kawasan hutan kan, walaupun itu kawasan pariwisata tapi kan tidak semarak ini perkembangannnya sekarang ini hampir semua orang membangun tidak berpikir tentang faktor ekologinya”

Aktivis lingkungan itu mengingatkan bahwa pembalakan hutan besar-besaran di pulau Jawa akan membuat bencana serupa kembali terulang. Selain di Karangnyar, tanah longsor hari ini juga terjadi di Kabupaten Wonogiri Jawa Tengah, yang dilaporkan menyebabkan belasan korban tewas.