Jeda Kemanusiaan, Pasukan Assad Tetap Bombardir Aleppo
9 Desember 2016
Pasukan pemerintah Suriah bombardir kantong pemberontak yang kini jumlahnya menyusut di jantung Aleppo, meskipun sekutunya Rusia mengumumkan jeda pertempuran atas dasar kemanusiaan.
Iklan
Serangan udara terhenti hari Kamis (08/12), menyusul pengumuman dari pemerintahan di Moskow untuk melakukan jeda pertempuran. Namun, penembakan kembali berlanjut sepanjang malam hingga Jumat (09/12) pagi, demikian dinyatakan organisasi HAM untuk Suriah, Syrian Observatory for Human Rights.
Seorang koresponden AFP yang berada di wilayah kantong yang dikuasai pemberontak melaporkan mendengar ledakan artileri sepanjang malam.
Tembakan tak berhenti
Sementara itu kepala Syrian Observatory for Human Rights, Rami Abdel Rahman mengungkapkan kepada AFP: "Ada penembakan berat di beberapa kabupaten yang terkepung dan berlangsung pertempuran sengit, terutama di Bustan al-Qasr." Bustan al-Qasr adalah salah satu kabupaten terbesar yang masih berada di tangan pemberontak, setelah tentara pemerintah dalam tiga minggu gencar melakukan serangan.
Setelah pembicaraan dengan Menteri Luar Negeri AS John Kerry di Hamburg, Jerman pada hari Kamis (08/12), Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov mengumumkan jeda serangan militer di Aleppo, guna memungkinkan evakuasi puluhan ribu warga sipil yang terperangkap dalam konflik antara pemberontak dengan pasukan pemerintah.
Ribuah Warga Mengungsi Dari Aleppo
01:03
Pasukan pemerintahan Basyar al Assad telah merebut kembali 85 persen sektor timur Aleppo yang sebelumnya dikuasai kaum pemberontak sejak pertempuran pecah pada musim panas tahun 2012.
"Saya dapat mengatakan bahwa operasi tempur tentara Suriah telah dihentikan di Aleppo Timur, karena ada operasi besar-besaran untuk mengevakuasi warga sipil," kata Lavrov. "Diperkirakan jumlahnya mencapai 8.000 pengungsi."
Indikasi positif
Di Washington, juru bicara Gedung Putih, Josh Earnest mengatakan pengumuman Lavrov adalah "indikasi bahwa sesuatu yang positif bisa terjadi".
Hari Kamis (08/12), pemboman yang dilakukan tentara pemerintah di kabupaten yang dikuasai pemberontak menewaskan sedikitnya 18 warga sipil, demikian menurut Syrian Observatory for Human Rights.
ap/vlz(afp/rtr)
'Armagedon' di Aleppo
Kota Aleppo di Suriah jadi "neraka" diluluhlantakkan serangan udara pasukan pemerintah Suriah dibantu Rusia bulan September 2016. Kehancuran luar biasa yang ditimbulkan dapat disimak dalam galeri foto ini:
Foto: Reuters/A. Ismail
Luluh lantak
Seorang pria berjalan di antara reruntuhan gedung-gedung di kawasan al Qaterji, Aleppo yang hancur luluh akibat serangan udara saat pecah pertempuran antara pasukan pemerintah melawan kaum pemberontak..
Foto: Reuters/A.Ismail
Kota membara
Seorang pria berjalan melewati kepulan asap dari sebuah bis yang terbakar, akibat serangan udara di kawasan Salaheddin yang dikuasai pemberontak. Perserikatan Bangsa-bangsa menyatakan, dalam tahun-tahun terakhir, ini adalah serangan terburuk yang pernah dilakukan dalam menghancurkan sebuah kota.
Foto: GettyImages/AFP/A. Alhalbi
Korban cedera dan tewas terus berjatuhan
Pekerja bantuan Suriah bersama warga setempat bergotong royong mengangkut tubuh korban serangan di Salaheddin..
Foto: GettyImages/AFP/A. Alhalbi
Apa yang tersisa?
Usai serangan, warga di distrik Bustan al Qasr memeriksa kerusakan yang terjadi akibat pertempuran dan mencari sesuatu yang masih bisa diselamatkan. Foto diambil anggota Helm Putih.
Foto: Picture-Alliance/dpa/Syrian Civil Defense White Helmets
Lahan pun amblas
Anak-anak melewati lahan yang amblas di kawasan Muyeser setelah pasukan Suriah dan Rusia melancarkan serangan udara.
Foto: picture-alliance/abaca/J. Al Rifai
Lubang menganga
Sebuah gedung masih berdiri tanpa atap dan didingnya berlubang besar akibat serangan udara. Penghuni gedung terpaksa menyingkir, karena bangunan senmacam ini pasti akan jadi sasaran serangan berikutnya.
Foto: picture-alliance/abaca/J. Al Rifai
Kemana mencari air?
Nyaris seluruh infrastruktur di kota kedua terbesaar Suriah itu hancur karena pertempuran sengit. Warga kini kesulitan mendapat air bersih, karena bansyak pipa air bersih hancur terkena ledakan.
Foto: Reuters/A. Ismail
Keluarga yang terporak-poranda
Makin banyak warga terpaksa meninggalkan rumah kediaman mereka yang remuk redam dihantam bom dan tak ada lagi yang tersisa. Keluarga cerai berai dan kota porak poranda.
Foto: Getty Images/AFP/T. Mohammed
Nyawa tak ada harganya
Pekerja bantuan Suriah bersama warga setempat bergotong royong mengangkut jenazah korban serangan tanggal 23 September 2016 di Al Marja. Di ajang pertempuran di Aleppo nyawa manusia nyaris tak ada harganya lagi.
Foto: Getty Images/AFP/A. Alhalbi
Masihkah ada masa depan?
Seorang anak di Tariq al Bab hanya mampu memandangi kerusakan di lingkungan tempat tinggalnya. Sulit membayangkan bagaimana masadepan mereka. Bahkan harapan untuk gencatan senjata-pun kini nyaris musnah.