Qassem Soleimani dipuji dan dibenci lantaran kiprahnya menyelamatkan pemerintahan Bashar Assad di Suriah dan kekuasaan Syiah di Irak. Namun sepak terjang sang jendral sempat membuat gerah Ayatollah Ali Khamanei sendiri.
Iklan
Syahdan di penghujung Agustus 2015 bekas PM Irak Haider al-Abadi mengundang semua perwakilan milisi Syiah ke Baghdad untuk membahas situasi keamanan negeri. Dia terkejut mendapati pendahulunya, Nuri al-Maliki, yang baru dilengserkan lewat parlemen, sedang menunggu kedatangannya bersama Qasem Soleimani, Komandan Brigade al-Quds yang tersohor.
Tanpa aba-aba sang perwira menghujani al-Abadi dengan pertanyaan sengit, "Kenapa Anda ingin melucuti kekuasaan Maliki? Kenapa Anda tidak memberitahu kami? Tanpa kami Anda tidak bisa melakukan apapun!" tukasnya seperti dikabarkan oleh situs IR Diplomacy. Kepada Reuters seorang pejabat Irak mengabarkan betapa Soleimani malam itu bertindak "dalam nada memerintah seakan-akan Irak adalah negara protektorat Iran."
Usai episode tersebut Soleimani menghilang dari ruang publik. Pada September 2015 majalah The Economist melaporkan tindak-tanduknya di Irak mengundang kritik dan kecaman, termasuk dari Ayatollah Ali al-Sistani yang mengirimkan surat keluhan kepada Ali Khamanei. "Dia sekarang di bawah pengawasan dewan dan tidak lagi bisa bertindak sebagai menteri luar negeri de facto," kata seorang sumber di pemerintahan kepada mingguan Inggris tersebut.
Khamanei dikabarkan memanggil veteran Garda Revolusi, Mohsen Rezai, dari masa pensiun untuk mengawal gerak-gerik sang jenderal.
Massa Pelayat Iringi Prosesi Pemakaman Jenderal Iran Qassem Soleimani
Ribuan orang berkumpul pada Senin (06/01) untuk mengikuti prosesi pemakaman Jenderal Qassem Soleimani di Teheran. Pemimpin Iran bersumpah "membalas dendam dengan keras" terhadap AS.
Foto: AFP/A. Kenare
Massa ingin menyentuh peti jenazah
Sebagai belasungkawa dan ucapan perpisahan, massa di Teheran bergantian ingin ikut menyentuh peti jenazah jenderal yang terbunuh dalam serangan drone AS di Baghdad, Irak. Jenazah Jenderal Qassem Soleimani diterbangkan ke Teheran, Senin (06/01). Massa meneriakkan kata-kata "Matilah Amerika!" dan "Balas Dendam!"
Foto: AFP/Office of Iran's Supreme Leader Ayatollah Ali Khamenei
Ayatollah menangis
Pemimpin tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei menangis ketika memimpin doa di depan peti jenazah. Khameini menyerukan "balas dendam berat" terhadap AS. Pengganti Soleimani yang menjadi pemimpin Quds, Esmail Qaani (kanan) juga menunjukkan emosi pada hari itu.
Foto: picture-alliance/AP Photo/Iran Press TV
Pemakaman terbesar sejak 1989
TV pemerintah Iran mengatakan jumlah pelayat mencapai lebih dari satu juta orang, tetapi banyak yang memperkirakan bahwa jumlah sebenarnya kurang dari itu. Terlepas dari perdebatan itu, pemakaman ini adalah yang terbesar di Iran sejak pemakaman pendiri Republik Islam, Ayatollah Ruhollah Khomeini, tahun 1989.
Foto: AFP
Pemimpin yang populer
Soleimani adalah pemimpin militer yang cukup populer. Kematiannya ditangisi oleh banyak orang termasuk juga di kalangan militer Iran. Seorang jenderal Quds yang tidak disebutkan namanya terlihat tersungkur dan menangisi peti matinya.
Foto: AFP/Office of Iran's Supreme Leader Ayatollah Ali Khamenei
Putri Soleimani: "hari gelap" bagi AS
Anak perempuan Qassem Soleimani, Zeinab, berbicara dalam prosesi pemakaman. Dia mengatakan "hari-hari gelap" akan datang untuk AS. "Trump gila, jangan berpikir bahwa semuanya sudah berakhir dengan kemartiran ayah saya," katanya.
Foto: AFP/Office of Iran's Supreme Leader Ayatollah Ali Khamenei
"Kita semua adalam Soleimani"
Soleimani adalah pahlawan nasional bagi banyak orang di Iran, bahkan bagi mereka yang menyatakan sebagai bukan pendukung para pemimpin ulama Iran. Kematian Soleimani telah menyatukan warga Iran dari seluruh spektrum agama dan politik.
Foto: Reuters/WANA/N. Tabatabaee
"Pahlawan" militer
Kerumunan massa yang membawa bendera Iran berkumpul di depan gambar besar Soleimani ketika ia dianugerahi Ordo Zolfaghar, kehormatan militer tertinggi di Iran. Soleimani telah dinyatakan sebagai "pahlawan" militer. Jalan-jalan di Teheran banyak yang ditutup karena dipenuhi pelayat. (ae/hp)
Foto: AFP/A. Kenare
7 foto1 | 7
Namun ketika tahun lalu Presiden Bashar Assad melakukan lawatan langka ke Teheran, Soleimani diundang hadir bersama Ayatollah Ali Khomenei dan Presiden Hassan Rouhani. Menteri Luar Negeri Ibrahim Jafari dilaporkan merasa dilangkahi, sampai-sampai dia lalu mengundurkan diri dari jabatannya.
Sejak 2011 Soleimani telah menjelajah Irak dan Suriah untuk memperluas pengaruh Teheran. Dia ikut menyelamatkan kekuasaan Assad ketika pemberontak Free Syrian Army mulai menggedor gerbang kota Damaskus. Soleimani menghimpun semua milisi Syiah dan membantu militer Suriah meracik strategi buat merebut kembali daerah-daerah yang hilang, sembari meninggalkan jejak berdarah dan kehancuran.
Soleimani mentransformasi peran tradisional Iran di kawasan dengan membangun kekuatan proksi di negeri jiran. Di tengah kecamuk perang Suriah, dia mengumpulkan ribuan gerilayawan Syiah dari Libanon, Irak, Afghanistan, Pakistan dan Iran untuk membantu pasukan Assad. Dia pula yang menyatukan milisi-milisi di Suriah dan menanamkan kedisiplinan ala militer ke dalam kelompok bersenjata tersebut.
Soleimani dikabarkan berperan besar saat menegosiasikan operasi militer gabungan dengan Rusia pada 2015, dua bulan sebelum Moskow memerintahkan serangan udara di Suriah. Dan pada April 2016, Rusia mulai melancarkan serangan udara dari Iran. Ini adalah untuk pertama kalinya kekuatan militer asing diizinkan beroperasi di Iran sejak Perang Dunia II, menurut Institute for Strategic Studies.
Dia menentukan prioritas target serangan, antara lain membuka jalur logistik antara Damaskus dan Beirut untuk memuluskan pergerakan milisi Hizbullah. Dan ketika pasukan Suriah berhasil mencaplok kota Aleppo pada 2016, Soleimani, bukan Assad, yang pertama kali mengunjungi kota tersebut.
Bagaimana Iran Menangkan Perang Dingin Lawan Arab Saudi
Iran sedang di atas angin. Negeri Syiah itu tidak hanya memanen rezeki dari perjanjian nuklir, tapi juga mendesak Arab Saudi dan melebarkan pengaruhnya di Timur Tengah. Riyadh yang mulai gugup bertaruh pada Donald Trump
Foto: Irna
Damai di Dalam Negeri
Popularitas Presiden Hassan Rouhani menguat sejak Donald Trump berkuasa di Gedung Putih. Saat ini Iran fokus memanen sebanyak mungkin keuntungan dari perjanjian nuklir dan menjaga pengaruhnya di kawasan yang kian meluas. Konsensus itu ikut menjaga stabilitas politik di Teheran.
Foto: Mehr/M.Asgaripour
Banjir Pertumbuhan Ekonomi
Kelonggaran embargo ekonomi membuahkan lonjakan pertumbuhan di sejumlah sektor kunci. Dana Moneter Internasional memperkirakan nilai Produk Domestik Brutto Iran akan meroket dari 23,3 miliar menjadi 427,7 milliar Dollar AS pada 2017. Setelah banjir investasi di Cina, pekan ini giliran Presiden Rusia Vladimir Putin yang datang dan membawa kontrak energi senilai 30 miliar Dollar AS.
Foto: AP
Ramai Diplomasi di Eropa
Di panggung Diplomasi Teheran pun rajin menebar pesona. Eropa kini mendukung Iran mempertahankan perjanjian nuklir yang ingin dipreteli oleh Presiden AS Donald Trump. Agresi Gedung Putih juga mendorong Rusia dan Cina memperkuat dukungannya atas rejim di Teheran.
Foto: Reuters/Sputnik/Alexei Druzhinin/Kremlin
Sekutu di Jantung Teluk
Embargo Arab Saudi dan tiga negara Arab lain hingga kini urung memaksa Qatar memutus pertalian dengan Iran. Malah sebaliknya. Di balik krisis tersebut Doha juga membidik peluang bisnis dengan berekspansi dan menebar investasi. Qatar Airways misalnya membeli Cathay Pacific dan menggandakan kapasitas layanan logistik.
Foto: picture-alliance/dpa/A. Heimken
Aliansi dengan Turki
Kedua negara adidaya Islam di Timur Tengah itu tidak hanya merangkai aliansi buat memukul kekuatan Kurdi di Irak dan Suriah, tapi juga bahu membahu menggembosi pengaruh Arab Saudi. Ketika krisis Qatar mulai meruncing, Presiden Recep Tayyip Erdogan buru-buru berikrar dukungan pada Doha. Baru-baru ini ketiga negara berupaya mengakali embargo dengan membangun koridor logistik.
Foto: Tasnim
Menumpas Pemberontakan di Irak
Stabilitas keamanan di Irak saat ini nyaris sepenuhnya bergantung pada Iran. Ketika etnis Kurdi menyatakan kemerdekaan di wilayah utara, adalah milisi Syiah dukungan Iran yang membantu pasukan Irak meredam pemberontakan. AS sempat mendesak Irak agar mengusir milisi tersebut. Tapi Baghdad menolak.
Foto: picture-alliance/dpa/A. Dicenzo
Libanon di Pangkuan Mullah
Pengaruh Teheran pekat menyelebungi Libanon, terutama sejak penarikan mundur pasukan Suriah 2005 silam. Saat ini lingkar kekuasaan di Beirut tidak berdaya menghadapi Hizbullah yang dibekingi Iran. Buat memecah kebuntuan, Perdana Menteri Hariri mengundurkan diri atas desakan Riyadh. Langkah itu juga diduga buat memancing konflik antara Israel dan Hizbullah.
Foto: Mahmoud Zayyat/AFP/Getty Images
Menjebak Saudi di Yaman
Perang saudara yang dikobarkan milisi Houthi di Yaman dengan uluran tangan Teheran menempatkan Arab Saudi dalam posisi pelik. Sejauh ini kampanye militer Riyadh tidak hanya gagal menghancurkan kekuatan milisi Syiah itu, tetapi malah membuahkan hujan kritik dunia internasional karena memicu bencana kemanusiaan.
Foto: picture-alliance/dpa/H. Al-Ansi
Memperkuat Assad di Suriah
Presiden Suriah Bashar Assad kian kokoh berkat dukungan militer Rusia dan Iran. Kekuasaan Damaskus saat ini melebar lewat Palmayra hingga ke Raqqa. Takluknya ISIS membuka vakum kekuasaan yang dimanfaatkan oleh serdadu pemerintah buat merebut kembali teritori yang hilang. Bahkan Eropa perlahan harus mengakui, perang saudara ini tidak akan menamatkan riwayat rejim Assad.
Foto: Getty Images/AFP/N. Al.Khatib
Pertaruhan bin Salman
Saat tersudut, penguasa de facto Arab Saudi Pangeran Muhammad bin Salman mengintip peluang lewat Presiden AS Donald Trump. Ketika Trump berikrar bakal mengambil kebijakan garis keras terhadap Teheran, Riyadh menimpali dengan konfrontasi. AS saat ini adalah satu-satunya sekutu Saudi yang bisa mengganyang pengaruh Iran. Ironisnya kelemahan terbesar pada rencana Arab Saudi adalah Trump sendiri.
Foto: picture-alliance/dpa/AP/E. Vucci
10 foto1 | 10
Musuh-musuh Soleimani mengklaim sang jendral menggunakan taktik brutal saat mengganyang kelompok pemberontak di Suriah. Salah satu taktiknya yang paling mematikan adalah mengepung sebuah kota untuk waktu lama. Selama itu penduduk terancam bencana kelaparan dan wabah penyakit, serta memaksa sebagian besar melarikan diri dan meninggalkan kawasan pemukiman yang hampir rata dengan tanah.
Soleimani tidak segan menggunakan milisi Syiah untuk menyerang kelompok Sunni. Taktik ini pula yang dikeluhkan Ayatollah Sistani kepada Khamenei. "Dia adalah bapak dari perubahan demografi di Suriah. Jejaknya bisa dilacak di hampir semua pembantaian yang terjadi di Homs, Ghouta, Daraa dan Aleppo," kata Tarek Muharram, seorang gerilayawan pemberontak Suriah di Aleppo.
"Taktik-taktik itu akan tetap dipakai setelah kematiannya," tutur Abdul Salam Abdul Razak, bekas perwira militer Suriah yang membelot ke tentara pemberontak.
Namun buat Suriah, sang jendral adalah juru selamat. Seusai kematiannya, Presiden Bashar Assad menulis Soleimani "meninggalkan jejak yang jelas dalam kemenangan-kemenangannya melawan kelompok teroris di Suriah."
Kematiannya, meski tidak akan mengubah struktur perang proksi di Timur Tengah, diyakini akan tetap terasa. Selama ini Soleimani tidak hanya dikenal sebagai ahli strategi yang handal, dia juga memiliki pengaruh kuat terhadap geriIyawan Syiah lantaran kerap turun ke medan pertempuran untuk memupuk moral prajurit.
"Aliansi Suriah dan Iran pastinya akan berlanjut," kata analis Suriah asal Inggris, Danny Makki. "Tapi kematian Soleimani yang bertanggungjawab atas lusinan kemenangan, rencana dan strategi militer akan menjadi pukulan hebat buat Suriah an Iran."
rzn/vlz (ap, rtr, qantara, economist)
Hizbullah di Garda Depan Konflik Sunni dan Syiah
Didirikan buat menghalau invasi Israel, Hizbullah kini menjadi ujung tombak Iran melucuti pengaruh Arab Saudi dan Mesir di kawasan Syam.
Foto: Getty Images/C. Furlong
Simalakama Invasi Israel
Hizbullah atau Partai Allah dibentuk oleh sekelompok ulama Syiah pada dekade 1980an sebagai reaksi atas invasi Israel terhadap Libanon Selatan 1982. Kelompok ini tidak hanya memiliki sayap militer bersenjata lengkap, tetapi juga ikut berkecimpung dalam politik Libanon lewat parlemen.
Foto: picture-alliance/dpa
Dukungan Lintas Ideologi
Berbekal pengalaman dalam perang saudara di Libanon, Hizbullah sukses menerapkan taktik geriliya buat mengusir tentara Israel dari Libanon Selatan pada tahun 2000. Kedua pihak kembali berhadapan satu sama lain ketika Israel membombardir selatan Libanon pada 2006. Berkat perlawanan tersebut Hizbullah mendapat dukungan lintas sektarian di masyarakat Libanon.
Foto: picture-alliance/AP Photo/M. Zaatari
Dibesarkan Suriah dan Iran
Sejak pertamakali berdiri, organisasi pimpinan Hassan Nasrullah ini mendapat bantuan militer, finansial dan terutama politik dari Iran dan Suriah. Selama beberapa dekade kedua negara secara praktis menguasai Libanon. Kini kekuatan Hizbullah tidak hanya melampaui militer Libanon, tetapi juga menjadikan organisasi itu sebagai kekuatan paramiliter paling disegani di Timur Tengah.
Foto: Reuters/O. Sanadiki
Berpolitik dengan Nasrullah
Sejak berakhirnya perang saudara 1975-1990 di Libanon, Hizbullah menggandeng komunitas Syiah dan menjalin aliansi dengan kelompok lain seperti warga Kristen untuk berkecimpung di dunia politik. Terutama sejak kepemimpinan Hassan Nasrullah, Hizbullah dengan cepat menjadi kekuatan alternatif di panggung politik Beirut.
Foto: picture-alliance/dpa
Permusuhan di Beirut
Berbeda dengan kelompok lain yang aktif pada perang saudara, Hizbullah menolak melucuti sayap militernya. Hingga kini sejumlah kekuatan politik di Libanon, termasuk partai Tayyar Al-Mustaqbal milik Perdana Menteri Saad Hariri, ingin agar Hiizbullah meletakkan senjata. Namun Nasrullah menolak dengan alasan menguatnya ancaman jiran di selatan, Israel.
Foto: picture-alliance/AA
Pertalian Gelap dengan Damaskus
Sikap antipati sejumlah masyarakat Libanon terhadap Hizbullah antara lain berawal dari pendudukan Suriah antara 1976 hingga 2005. Pertautan keduanya berakhir ketika Suriah dituduh bertanggungjawab atas pembunuhan terhadap bekas PM Rafik Hariri yang tewas akibat bom mobil. Damaskus akhirnya terpaksa menarik mundur pasukannya dari Libanon.
Foto: picture-alliance/AP
Panji Kuning di Tangan Assad
Sejak berkecamuknya perang Suriah, Hizbullah aktif mendukung Presiden Bashar Assad dan bertempur bersama pasukan pemerintah. Assad yang sering membantu menjamin jalur suplai senjata dari Iran, membutuhkan pengalaman tempur dan kekuatan militer Hizbullah buat mematahkan perlawanan kelompok pemberontak Free Syrian Army dan sejumlah kelompok teror yang masih bercokol di Suriah.
Foto: picture-alliance/AP Photo/Syrian Central Military Media
Sektarianisme Sunni dan Syiah
Sejak lama Libanon berdiri di jantung konflik kekuasaan di Timur Tengah, terutama antara Arab Saudi dan Iran. Saat ini hanya Hizbullah yang menghalangi meluasnya pengaruh Riyadh di Libanon. Arab Saudi sejak lama berusaha melucuti kekuasaan Iran dan Suriah dengan menyokong pemerintahan Saad Hariri.
Foto: dapd
Musuh Lama Bertemu Kembali?
Namun berbeda dengan Arab Saudi, Iran dan Hizbullah berhasil memperkuat pengaruhnya lewat Perang Suriah. Sebaliknya Israel yang menilai perkembangan politik di kawasan sebagai ancaman, berulangkali melancarkan serangan udara terhadap militer Suriah dan Hizbullah. Israel berjanji tidak akan membiarkan Iran dan Hizbullah bercokol secara permanen di Suriah.