Jejaring Gelap Untungkan Kejahatan Dunia Maya
10 Maret 2014 Kelompok kriminal di dunia maya menggunakan lokasi rahasia bernama "darkweb" alias jejaring gelap untuk mengembangkan, mengujicoba dan mendistribusi virus yang bakal digunakan untuk delik pencurian online.
Kesimpulan tersebut diumumkan oleh peneliti McAfee. Produsen piranti anti virus itu mengklaim, upaya pencurian data terhadap 110 juta pelanggannya di Amerika Serikat cuma puncak dari gunung es. Dalam laporan ancaman kriminal online yang dirilis Senin (10/3), McAfee laboraturium mencatat betapa mudahnya membeli atau menjual virus di pasar online yang berada di dalam "jejaring gelap".
Peneliti McAfee menyimpulkan, virus yang digunakan untuk sasaran serangan menggunakan "teknologi yang relatif sederhana dan dibeli serta diubah khusus untuk serangan ini," tulis perusahaan keamanan online itu.
Kejahatan Meningkat
Celakanya laporan tersebut juga mengungkap, peretas yang sukses mencuri data juga memiliki pasar sendiri, antara lain menawarkan 40 juta nomer kartu kredit yang dijual dalam bentuk paket antara satu hingga empat juta nomer.
"Kuartal ke-empat 2ß13 akan diingat sebagai periode, di mana kriminalitas dunia maya menjadi 'nyata' buat semakin banyak orang ketimbang sebelumnya," kata Vincent Weafer, Wakil Presiden McAfee Labs. "Pencuri di internet muncul ketika orang-orang sibuk berbelanja saat liburan dan ketika industri menjamin keamanan berbelanja pada pelanggan."
Ia menambahkan, serangan di dunia maya "mewakili kedewasaan layanan kriminalitas di dunia maya dan 'jejaring gelap" secara keseluruhan." Aktor yang aktif di "jejaring gelap" menurutnya beroperasi dengan mudah layaknya bisnis online pada umumnya, tulis McAfee.
Cara Mudah Mencuri di Dunia Maya
"Kita harus mengakui teknologi di balik serangan-serangan ini tidak terlampau maju," tambahnya. "Piranti yang digunakan biasanya mudah dimodifikasi dan didistribusikan tanpa kemampuan program atau pengetahuan tentang fungsi virus."
Pencuri yang menyuntikkan virus akan dengan mudah menjual hasil curiannya di pasar gelap kartu kredit online, seperti "Lampeduza Republic", yang menurut McAfee memiliki "hirarki yang terorganisir dengan baik" dan "pasar yang disiplin dan berfungsi efektif."
"Pencuri bisa membeli kartu kredit curian dengan mata uang virtual yang menjamin anonimitas seperti Bitcoin," tulis McAfee. "Kita sedang menghadapi industri kejahatan dunia maya yang tumbuh secara sehat dan cepat."
McAfee melaporkan kenaikan angka kejahatan dunia maya yang membidik pengguna smartphone. Tahun lalu perusahaan yang berbasis di California itu mencatat 2.47 juta virus baru yang ditujukan untuk smartphone.
rzn/ab (afp,ap)