1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Jelang KTT Merkel dan Hollande Tampak Harmonis

28 Juni 2012

Menjelang KTT Uni Eropa di Brussel, Kanselir Merkel mengunjungi Presiden Hollande di Istana Elysee. Ini sebagai persiapan pertemuan puncak ke-25 Uni Eropa sejak dimulainya krisis hutang di zona Euro.

French President Francois Hollande (R) welcomes German Chancellor Angela Merkel at the Elysee Palace in Paris, June 27, 2012. REUTERS/Philippe Wojazer (FRANCE - Tags: POLITICS)
Angela Merkel kunjungi Francois HollandeFoto: Reuters

Satu hari sebelum dimulainya pertemuan puncak Uni Eropa membahas krisis hutang, Kanselir Jerman Angela Merkel melakukan pembicaraan dengan Presiden Perancis Francois Hollande. Meski demikian tidak disebutkan hasil pembicaraan di Paris, Rabu (27/06) tersebut. Baik Merkel maupun Hollande tidak memberikan keterangan terbuka setelah pertemuan itu.

Sementara dalam pernyataan singkat menjelang dimulainya pembicaraan, Kanselir Merkel dan Presiden Hollande menekankan, sudah ada kemajuan-kemajuan dalam upaya mencari solusi masalah krisis mata uang Euro. Hollande menyampaikan „integrasi sebanyak mungkin yang diperlukan dan solidaritas sebanyak mungkin.“

Kanselir Merkel saat kunjungi Presiden Hollande di Paris (27/06)Foto: Reuters

Pertemuan di Paris itu merupakan persiapan pertemuan puncak kepala negara dan pemerintahan Uni Eropa Kamis (28/06) dan Jumat (29/06) di Brussel. Merkel dan Hollande memiliki sejumlah perbedaan posisi dalam masalah krisis Euro. Bertentangan dengan Kanselir Merkel, Presiden Perancis itu menilai Eurobonds untuk jangka panjang sebagai sarana yang tepat untuk mengatasi bisnis spekulasi terhadap negara-negara di zona Euro.

Undangan untuk pertemuan puncak di Brussel, selain diinisiasi oleh Presiden Uni Eropa Herman Van Rompuy, juga Ketua Komisi Eorpa José Manuel Barroso, Ketua zona Euro Jean-Claude Juncker dan Direktur Bank Sentral Eropa, Mario Draghi. Dalam pertemuan puncak dua hari tersebut akan dimulai pembahasan mengenai pelepasan kekuasan pemerintahan dan parlemen nasional. Sehubungan krisis hutang, diusulkan pengawasan lebih ketat anggaran nasional, pengawasan perbankan oleh badan Eropa dan untuk jangka panjang, mengolektifkan hutang negara-negara.

DK/dpa/afp/rtr

Lewatkan bagian berikutnya Topik terkait