Pemerintah menjalankan strategi pengendalian pandemi COVID-19, di antaranya mengevaluasi level asesmen, memperpanjang PPKM di luar Jawa-Bali, implementasi protokol kesehatan dan mendorong percepatan vaksinasi booster.
Iklan
Kriteria penerapan Level PPKM di luar Jawa-Bali diatur berdasarkan 'Level Situasi Pandemi COVID-19' yang memperhitungkan Transmisi Komunitas (jumlah kasus, kematian, rawat inap) dan Kapasitas Respon (testing, tracing, treatment/BOR).
"Pemerintah memutuskan memperpanjang PPKM untuk periode waktu pelaksanaan 14 hari ke depan yaitu dari 26 April sampai 9 Mei 2022," ujar Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam keterangan tertulis, Selasa (26/4/2022).
Lebih lanjut, Airlangga menjelaskan berdasarkan evaluasi per 23 April 2022, Transmisi Komunitas (TK) masih terjaga rendah di Level 1, dengan TK Kasus Konfirmasi dan Tingkat Kematian di 27 provinsi di luar Jawa-Bali berada di Level 1.
Namun, masih ada 14 provinsi yang memiliki Kapasitas Respon 'Terbatas' akibat Testing atau Tracing yang juga terbatas. Sementara itu, 10 provinsi lain berada di kategori 'Sedang', dan 3 provinsi 'Memadai'.
Sementara itu, perkembangan Level Asesmen Provinsi, yakni Level Asesmen 4 (0 Provinsi), Level Asesmen 3 (5 Provinsi), Level Asesmen 2 (20 Provinsi), dan Level Asesmen 1 (2 Provinsi), yakni Sumatera Utara dan Nusa Tenggara Barat).
Airlangga menyebut hasil evaluasi pada 386 kabupaten/kota di luar Jawa-Bali adalah tidak ada kabupaten/kota yang masuk Level 4. Jumlah kabupaten/kota di Level 3 dan 2 pun menurun, diikuti dengan jumlah kabupaten/kota Level 1 meningkat dengan rinciannya sebagai berikut.
Situasi COVID-19 Level 4 terdapat 0 Kabupaten/Kota (minggu sebelumnya 0 kabupaten/ota).
Situasi COVID-19 Level 3 yakni 2 Kabupaten/Kota (minggu sebelumnya 5 kabupaten/kota). Situasi Covid-19 Level 2 yaitu 241 kabupaten/kota (minggu sebelumnya 278 Kabupaten/Kota).
Situasi COVID-19 Level 1 yakni 143 Kabupaten/Kota (minggu sebelumnya 103 kabupaten/kota).
Lebih lanjut, Airlangga menjelaskan Angka Reproduksi Kasus Efektif (Rt) Indonesia juga terus membaik di semua pulau, yaitu 0,99 atau di bawah 1,00 (laju penularan terkendali). Hal ini mengindikasikan perkembangan kondisi pandemi yang sudah cukup terkendali. Adapun untuk wilayah di luar Jawa-Bali, Angka Rt dari tertinggi ke terendah adalah Sumatera (1,00), Papua (1,00), Kalimantan (0,99), Nusa Tenggara (0,99), Maluku (0,99), dan Sulawesi (0,98).
Ia menambahkan per 24 April 2022, Kasus Harian Nasional pun tercatat hanya sebanyak 382 kasus, berkurang signifikan -99,4% dari jumlah tertingginya di 16 Februari 2022 sebanyak 64.718 kasus. Sementara itu, sumber transmisi penularan Kasus Harian Nasional, yakni Lokal (96,6%) dan PPLN (3,4%). Perubahan 7 DMA Kasus Konfirmasi Harian Nasional dalam seminggu terakhir dibandingkan dengan 7DMA seminggu sebelumnya adalah menurun -40,31%.
Linimasa Perjalanan COVID-19 di Indonesia
Dua tahun sudah Indonesia berjibaku memerangi pandemi COVID-19. Indonesia pun jadi salah satu negara dengan kasus COVID-19 terbanyak di Asia. DW merangkum fakta-fakta tentang penyebaran virus corona di Indonesia.
Foto: Muchlis Jr/Biro Pers Sekretariat Presiden
Kasus pertama mucul pada 2 Maret 2020
Tanggal 2 Maret 2020, bertempat di Istana Merdeka, Presiden Joko Widodo didampingi Menkes kala itu Terawan Agus Putranto umumkan kasus pertama COVID-19 di Indonesia. Dua perempuan asal Depok yakni seorang ibu (64) dan putrinya (31) dilaporkan positif COVID-19 setelah diduga tertular WNA asal Jepang. Kala itu Menkes Terawan mengimbau masyarakat tak panik. "Enjoy saja, makan yang cukup," ujarnya.
Foto: DW/P. Kusuma
Menteri pertama positif COVID-19
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi jadi pejabat negara pertama yang terkonfirmasi positif COVID-19 pada pertengahan Maret 2020. Edhy Prabowo yang saat itu masih menjabat Menteri Kelautan dan Perikanan juga dikabarkan positif COVID-19, begitu juga dengan Fachrul Razi saat masih menjabat Menteri Agama. Terakhir, Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah juga positif COVID-19 pada awal Desember 2020.
Foto: picture alliance/AA/E. S. Toyudho
Bukan lockdown
Pada 31 Maret 2020, bertempat di Istana Bogor, Presiden Joko Widodo resmi mengumumkan pembatasan sosial berskala besar atau PSBB yang diatur secara rinci dalam Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) RI Nomor 9 Tahun 2020. Setiap daerah dapat mengajukan penerapan PSBB yang nantinya disetujui oleh Menteri Kesehatan RI. Tampak pada gambar salah satu stasiun MRT di Jakarta ditutup selama PSBB.
Foto: DW/A. Muhammad
Langkah 'extraordinary'
Dalam rapat terbatas pada 18 Juni 2020 di Istana Merdeka, Jokowi menegaskan jajarannya untuk bekerja lebih dari "biasa-biasa saja" mengacu kepada situasi darurat pandemi COVID-19 saat ini. Ia mengatakan belanja kementerian, salah satunya Kementerian Kesehatan tergolong rendah padahal anggaran sebesar Rp 75 triliun sudah disediakan. Jokowi juga mengancam akan melakukan reshuffle kabinet.
Foto: Biro Pers Sekretariat Presiden/Muchlis Jr
Vaksin Merah Putih
Indonesia sendiri tengah mengembangkan vaksin virus corona melalui tiga institusi yang dipunya salah satunya Lembaga Biologi Molekuler Eijkman. Dalam wawancara eksklusif dengan DW Indonesia, Kepala LBM Eijkman Prof. Amin Soebandrio mengatakan pihaknya tengah memetakan tipe virus corona yang ada di Indonesia. Ia optimis vaksin siap diproduksi massal pada tahun 2021 setelah lalui proses uji klinis.
Foto: Eijkman Institute
Kalung Antivirus Corona
Awal bulan Juli 2020, pemerintah melalui Kementerian Pertanian (Kementan) merilis produk kalung Eucalyptus yang diberi nama "Kalung Antivirus Corona''. Kalung berisi Eucalyptus (kayu putih) ini diklaim dapat berpotensi membunuh virus corona penyebab COVID-19. Kalung ini pun menuai tanggapan beragam dari berbagai pihak. Mentan Syahrul Yasin Limpo menyatakan siap memproduksi massal kalung tersebut.
Foto: DetikHealth/A. Reyhan
Kluster baru bermunculan
Kenaikan kasus COVID-19 pun dilaporkan di berbagai tempat. Pada 9 Juli 2020, Indonesia mencatat kasus harian 2.657 kasus positif. Dari angka tersebut diketahui sebanyak 1.262 kasus dari Secapa AD di Hegarmanah, Kota Bandung. Jubir Satgas Penanganan COVID-19 Prof. Wiku Adisasmito pada akhir Novermber 2020 mengatakan semakin marak timbul kluster baru COVID-19 di berbagai daerah di Indonesia.
Foto: Reuters/Beawiharta
Uji klinis di Bandung
Bekerja sama dengan perusahaan biofarmasi asal Cina, Sinovac, Indonesia melalui PT Bio Farma tengah melakukan uji klinis tahap tiga vaksin corona mulai awal Agustus tahun ini. Lokasi uji klinis di enam titik kota Bandung. Sebanyak 1.620 relawan dilibatkan dalam pengembangan vaksin, tak terkecuali Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil. Presiden Joko Widodo (kiri) saat mengunjungi PT Bio Farma (11/08).
Foto: Presidential Secretariat Press Bureau
Pilih vaksin Sinovac asal Cina
Pada 7 Desember 2020 Indonesia menerima 1,2 juta dosis vaksin Sinovac buatan Cina. Kemudian pada 31 Desember 2020 Indonesia kembali menerima 1,8 juta dosis vaksin Sinovac. Pada 11 januari 2021 Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) akhirnya resmi memberikan izin darurat penggunaan vaksin tersebut. Berdasarkan evaluasi BPOM menunjukkan efikasi (kemanjuran) vaksin Sinovac mencapai 65,3 persen.
Foto: Presidential Palace/REUTERS
Vaksinasi perdana 13 Januari 2021
Presiden Joko Widodo jadi orang pertama di Indonesia yang disuntik vaksin corona. Bertempat di Istana Negara, Jokowi disuntik vaksin Sinovac pada Rabu (13/01), pukul 09.42 WIB oleh Wakil Ketua Tim Dokter Kepresidenan Prof. Abdul Muthalib. Selain Jokowi, Panglima TNI, Kapolri, Ketua IDI, tokoh agama, dan juga influencer turut mengikuti vaksinasi ini.
Foto: Laily Rachev/Biro Pers Sekretariat Presiden
Lebih dari 14 ribu kasus dalam satu hari
Kasus harian baru COVID-19 terus bertambah. Tercatat jumlah kasus terkonfirmasi virus corona bertambah 6.680 kasus pada 1 Maret 2021. Sebelumnya, Indonesia sempat memecahkan rekor dengan 14.518 kasus dalam satu hari pada 30 Januari 2021. Hingga kini, DKI Jakarta menjadi provinsi dengan kasus positif kumulatif COVID-19 terbanyak, sedikitnya 339.735 kasus. Disusul Jawa Barat dengan 211.212 kasus.
Foto: picture-alliance/NurPhoto/A. Raharjo
Vaksinasi tahap kedua
Setelah melakukan vasinasi tahap pertama kepada sedikitnya 1,46 juta tenaga kesehatan, Indonesia melakukan vaksinasi tahap kedua yang menyasar lansia dan pekerja publik. Dalam foto tampak Presiden Joko Widodo saat meninjau pelaksanaan vaksinasi terhadap sekitar 5.500 pekerja media di Hall A Basket Gelora Bung Karno Senayan, Jakarta, 25 Februari 2021.
Foto: Biro Pers Sekretariat Presiden
Tertinggi di Asia Tenggara
Hingga awal Maret 2021, Indonesia menjadi negara dengan kasus positif COVID-19 tertinggi di Asia Tenggara dan tertinggi ke-4 di Asia. Selain itu, kasus kematian di Tanah Air juga menjadi yang tertinggi ke-3 di Asia, di bawah India dan Iran. Sedikitnya tercatat 36 ribu kematian COVID-19 di negara berpenduduk 270 juta jiwa ini.
Foto: picture-alliance/Zumapress/Sijori Images
Varian Delta asal India sempat dominasi kasus aktif di Jakarta
Virus corona terus bermutasi dalam banyak varian. Varian B.1.617 atau Delta jadi varian yang sempat mendominasi 90% kasus aktif di Jakarta pada Juli 2021. Pertama kali teridentifikasi di India pada akhir 2020. Kementerian Kesehatan Indonesia mencatat kasus perdana varian Delta di Indonesia pada Mei 2021.
Foto: Jam Sta Rosa/AFP
Varian Omicron terdeteksi Desember 2021
Seorang petugas kebersihan di Wisma Atlet Jakarta terkonfirmasi sebagai pasien 0 dari transmisi lokal Omicron pada 16 Desember 2021. Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin melaporkan lima kasus probable COVID-19 varian Omicron. Dua kasus tersebut di antaranya merupakan warga negara Indonesia (WNI), sedangkan tiga orang lainnya merupakan WN Cina.
Foto: DADO RUVIC/REUTERS
Vaksinasi booster COVID-19
Presiden Jokowi mengumumkan pemberian vaksinasi booster gratis mulai 12 Januari 2022 untuk seluruh masyarakat Indonesia. Prioritas diberikan pada usia lanjut dan kelompok rentan. Namun, vaksin booster juga bisa didapatkan semua warga berusia 18 tahun ke atas yang sudah mendapat vaksin dosis lengkap minimal 6 bulan. Vaksinasi dilaksanakan di fasilitas kesehatan milik pemerintah. (rap/vlz, mh/ha)
Foto: Chaider Mahhyuddin/AFP/Getty Images
16 foto1 | 16
Airlangga menyebut Kasus Aktif Nasional berjumlah 17.631 kasus, turun -96,99% dari puncaknya di 24 Februari 2022 sebanyak 586.113 kasus. Perubahan 7DMA Kasus Aktif Nasional seminggu terakhir dibandingkan dengan 7DMA seminggu sebelumnya juga berkurang -47,88%. Sedangkan, Kasus Kematian Harian Nasional sebanyak 33 kasus, turun -91,77% dari puncak kasus kematian di 8 Maret 2022 sebanyak 401 kasus.
Tak hanya itu, lanjut Airlangga, kasus harian di luar Jawa-Bali menunjukkan tren penurunan. Per 24 April 2022 tercatat sebesar 80 kasus (20,94% dari Kasus Harian Nasional), dan Kasus Aktif sebanyak 3.880 kasus (22,01% dari total 17.631 Kasus Aktif Nasional).
"Namun demikian, Kasus Aktif di Lampung dan Sumatera Barat relatif lebih tinggi daripada daerah lain, meskipun juga mengalami tren penurunan kasus. Kasus Aktif tertinggi terdapat di Provinsi Lampung dengan 964 kasus," ungkap Airlangga.
Airlangga menjelaskan secara umum, Tingkat Keterisian Tempat Tidur (BOR) COVID-19 TT Isolasi dan ICU di luar Jawa Bali juga relatif terkendali. Namun, BOR COVID-19 dan Isolasi tertinggi berada di Provinsi Papua, yakni 8% dan BOR ICU tertinggi di Provinsi Kalimantan Tengah, yakni 29%.
Dalam hal ini, terdapat dua provinsi dengan Kasus Aktif tertinggi, tetapi BOR masih memadai dan Konversi TT COVID-19 di RS juga masih rendah. Provinsi ini adalah Lampung dengan 964 kasus, BOR 3%, dan Konversi 22%, serta Sumatera Barat dengan 394 kasus, BOR 3%, dan Konversi 22%.
Terkait capaian vaksinasi, kata Airlangga, per 24 April 2022, ada 2 provinsi yang capaian vaksinasi dosis 1 masih di bawah 70%, yaitu Papua Barat dan Papua. Sementara vaksinasi dosis 2 sudah ada 22 provinsi yang mencapai lebih dari 70%, dan 15 provinsi di antaranya berada di luar Jawa-Bali. Sementara, vaksinasi dosis 3 (booster) ada 25 provinsi yang sudah mencapai di atas 10%, dengan 18 provinsi di antaranya berada di luar Jawa-Bali.
"Kalau untuk vaksinasi lansia dosis-1, hanya tinggal 8 provinsi yang pencapaiannya masih di bawah 70%, dan vaksinasi lansia dosis 2 baru ada 6 provinsi yang berhasil mencapai di atas 70% dengan 2 di antaranya berada di luar Jawa-Bali," pungkasnya.
Jika dilihat berdasarkan tingkat vaksinasi dosis 2 (minimal 45%), dan vaksinasi lansia dosis 1 (minimal 60%), Airlangga menjelaskan kabupaten/kota yang tidak memenuhi ambang batas akan dinaikkan satu level PPKM. Namun, ada pengecualian bagi kabupaten/kota dengan jumlah penduduk kurang dari 200 ribu orang dan memiliki Kasus Konfirmasi kurang dari 2 kasus per 100 ribu penduduk.
Adapun komposisi Level PPKM pada 386 kabupaten/kota di luar Jawa-Bali untuk periode PPKM 26 April - 9 Mei 2022 adalah sebagai berikut.
Kabupaten/kota dengan PPKM Level 1 meningkat dari 84 menjadi 131 kabupaten/kota.
Kabupaten/kota dengan PPKM Level 2 menurun dari 259 menjadi 216 kabupaten/kota.
Kabupaten/kota dengan PPKM Level 3 menurun dari 43 menjadi 39 kabupaten/kota.