Jembatan Udara Selamatkan Warga Berlin
Marie Todeskino18 Juli 2013Musim panas 1948 di Berlin. Pasukan Uni Soviet menutup kota Berlin. Setelah Jerman Barat memberlakukan mata uang baru D-Mark, Uni Soviet ingin pihak Sekutu mundur dari Berlin.
Tidak ada truk, kereta api dan kapal yang bisa masuk ke Berlin Barat. 2,2 juta penduduknya terancam kekurangan makanan dan batubara. Blokade Berlin Barat berlangsung dari 24 Juni 1948 sampai 12 Mei 1949.
Perang Dunia II di Eropa
1 September 1939, Adolf Hitler memerintahkan angkatan perang Jerman menyerang Polandia. Hingga 8 Mei 945 - hari pembebasan dari kediktatoran Hitler - rakyat Eropa terus terlibat perang.
1939 Polandia Diserang
Polandia tak berkutik atasi serbuan angkatan perang Jerman dengan perlengkapan militer lebih hebat, dan ditaklukan hanya dalam waktu 5 minggu. Seminggu sebelum serangan pada 17 September Uni Sovyet menguasai Polandia Timur, sesuai kesepakatan rahasia dengan Kerajaan Jerman.
1940 Beneluks Diserbu
Tanggal 10 Mei angkatan perang Jerman menyerbu negara-negara netral Belanda, Belgia dan Luksemburg. Dalam beberapa hari tiga negara ditaklukan. Dengan itu Jerman bisa menghindar dari lini pertahanan Perancis.
1940 Perancis Diduduki
Pertengahan Juni, ibukota Perancis, Paris berhasil diduduki. Tanggal 22 Juni Perancis menyatakan takluk dan dibagi dua: Bagian yang diduduki Nazi Jerman dan Perancis-"Vichy"-yang dikuasai pemerintahan boneka di bawah jenderal Pétain.
1940 Inggris Dibombardir via Udara
Hitler kemudian menyerang Inggris. Pesawat pembom memporak-porandakan kota-kota di Inggris, misalnya Coventry yang jadi tumpukan puing. Perang udara juga berkecamuk di kawasan selat Chanel Antara Perancis Utara dan Inggris Selatan.
1941 Yugoslavia Diserang
Awal tahun Hitler memerintahkan serangan ke Yugoslavia yang menyatakan diri keluar dari pakta tiga negara. Juga Yunani dimana pasukan Inggris diposisikan tidak luput dari serbuan. Serangan besar-besaran lewat darat dan udara membuat Yugoslavia dan Yunani takluk.
1941 Uni Soviet Digempur
"Operasi Barbarossa" merupakan kode untuk menggempur Uni Soviet pada 22 Juni 1941. Propaganda Nazi menyebutnya operasi untuk memperluas wilayah ke timur. Realitanya ini perang untuk pembantaian, dimana serdadu Nazi Jerman melakukan banyak kejahatan perang.
1942 Kekalahan di Afrika Utara
Hitler kirim pasukan tambahan untuk "Afrikakorps" guna tingkatkan serangan terhadap serdadu Inggris di Afrika Utara. Cukup lama Inggris terdesak, hingga pertempuran hebat kedua kalinya El Alamain akhir 1942. Kini situasi terbalik, serdadu Jerman yang mulai terdesak dan Afrikakorp menyerah kalah 13 Mei 1943.
1943 Kapitulasi di Stalingrad
Simbol perubahan total dalam perang adalah kekalahan serdadu Jerman dalam perang di Stalingrad Februari 1943. Saat menyatakan kapitulasi, sedikitnya sudah 700.000 orang tewas dalam perang itu, mayoritasnya Tentara Merah Uni Soviet. Kekalahan ini mengguncang moral perang serdadu Jerman.
1943 Italia Sepakati Gencatan Senjata
September 1943 tentara sekutu memasuki daratan Italia. Pemerintah di Roma menyepakati gencatan senjata. Hitler tetap memerintahkan pendudukan Italia. Serdadu Jerman menebar kengerian dan ketakutan di seluruh Italia, ketika pasukan sekutu dengan susah payah bergerak maju di selatan negara ini.
1944 D-Day di Normandia
6 Juni pagi pasukan Amerika Serikat, Inggris, Kanada dan negara lainnya mendarat di pantai Normandia, Perancis Utara. Pimpinan militer Jerman sudah memperhitungkan pendaratan ini, namun posisinya jauh di arah timur. Tentara Sekutu menyerbu dari arah barat dan pelan tapi pasti mendesak Hilter untuk tekuk lutut.
1944 Bertahan di Ardennes
Angkatan perang Jerman pada musim dingin 1944/45 melakukan serangan balasan habis-habisan di Ardennes Belgia. Mula-mula tentara sekutu terdesak, tapi pertahanan Jerman di bagian barat itu akhirnya berhasil díbobol. Tentara sekutu kini melaju menduduki satu persatu kawasan "Jerman Raya" dari arah barat maupun timur.
1945 Kapitulasi
8 Mei 1945 Nazi Jerman menyatakan kapitulasi tanpa syarat. Hitler pada 30 April bunuh diri agar terhindar dari penangkapan tentara sekutu. Eropa jadi puing dan reruntuhan akibat 6 tahun perang. Lebih 50 juta tewas akibat perang Dunia II. Jenderal Wilhelm Keitel pada Mei 1945 menandatangani pernyataan kapitulasi di Berlin.
Tapi pihak sekutu tidak membiarkan warga Berlin sendirian. Mereka berkoordinasi membuat "jembatan udara". Setiap hari, ratusan pesawat Amerika dan Inggris membawa bahan makanan dan mendarat di bandar udara Tempelhof. Anak-anak mengenal pesawat ini sebagai Schokoladenbomber (bomber coklat) atau Rosinenbomber (bomber kismis), karena pilotnya sering melemparkan coklat dan kismis.
Menerjunkan Coklat
Salah satu pilotnya adalah Gail Halvorsen, yang sekarang berusia 92 tahun. Pilot Amerika itu ingat ketika mendarat di Tempelhof, di luar pagar banyak anak-anak berkerumun.
"Mereka tidak merengek-rengek. Hanya minta coklat," tutur Halvorsen. Tapi dia hanya punya permen karet. Jadi dia membagi-bagikan permen karet. Anak-anak itu sangat disiplin, tidak berebutan, kata Halvorsen. Mereka mencium bungkus permen karet dan sangat menikmatinya.
Hitler dan Perang Dunia II
1 September 1939 Hitler memerintahkan pasukan Jerman menyerang Polandia. Itulah awal Perang Dunia II yang berakhir dengan kapitulasi Jerman, 8 Mei 1945.
1939 Serangan ke Polandia
Tanggal 1 September 1939, Hitler memerintahkan serangan ke Polandia, dengan alasan membalas serangan Polandia ke wilayah Jerman. Tapi itu hanya alasan yang dibuat-buat. Inggris dan Perancis, yang menjadi sekutu Polandia, tanggal 3 September menyatakan perang terhadap Jerman.
1939 Soviet masuk Polandia timur
Polandia tidak mampu menghadapi militer Jerman yang punya persenjataan modern. Hanya dalam waktu lima minggu, pasukan Polandia dikalahkan. Tanggal 17 September, pasukan Soviet menduduki Polandia timur, sesuai kesepakatan yang dibuat dengan Jerman.
1940 Duduki Denmark dan Norwegia
Pasukan Jerman Wehrmacht menduduki Denmark April 1940, selanjutnya bergerak menuju Norwegia. Negara ini penting sebagai pemasok bahan mentah untuk industri senjata Jerman. Inggris bermaksud menghentikan serangan itu dan mengirim pasukan ke Norwegia. Tapi Norwegia akhirnya menyerah.
1940 Menyerang Belanda
Di front barat, pasukan Jerman dan Perancis terlibat pertempuran sengit selama delapan bulan. Bulan Mei 1940, Jerman menyerang negara-negara tetangga yang selama itu netral, Belanda, Luksemburg dan Belgia, untuk menghindari pasukan Perancis.
1940 Menuju Paris
Jerman berhasil menggempur pertahanan Perancis dari belakang dan bergerak cepat menuju Paris. 22 Juni 1940, Perancis menyatakan kapitulasi dan terpecah dua. Satu bagian diduduki pasukan Hitler, bagian lain dideklarasikan sebagai Republik Vichy yang dipimpin Jendral Petain.
1940 Serangan udara ke Inggris
Setelah menang atas Perancis, Hitler memutuskan untuk menyerang Inggris. Pesawat-pesawat Jerman membom kota-kota Inggris, seperti Coventry. Angkatan udara Inggris terlibat pertempuran sengit dengan angkatan udara Jerman di selat Inggris. Jerman kalah dan menarik angkatan udaranya.
1941 Afrika, Balkan dan Soviet
Setelah kalah dalam perang udara dengan Inggris, Hitler mulai berpaling ke selatan dan timur. Ia mengirim pasukan ke Afrika utara, ke wilayah Balkan dan ke Uni Soviet. Jerman lalu membentuk poros militer dengan Italia dan Jepang.
1941 Ke Yugoslavia dan Yunani
Awal 1941, Hitler menyerang Yugoslavia dan Yunani, yang menjadi pangkalan pasukan Inggris. Jerman melakukan salah satu operasi pendaratan terbesar di pulau Kreta, Mei 1941.
1941 Operasi Barbarossa
Juni 1941, Jerman membuka serangan ke Uni Soviet, yang dikenal sejarah dengan "Operasi Barbarossa". Operasi militer ini dicatat sebagai salah satu yang paling brutal. Tentara Jerman melakukan berbagai kejahatan perang. Jerman juga menyatakan perang terhadap Amerika Serikat.
1942 Pembasmian etnis
Di Eropa timur, rejim Nazi Hitler mendirikan kamp-kamp penampungan seperti di Auschwitz-Birkenau. Lebih dari enam juta orang tewas dalam aksi pembasmian etnis yang dilakukan Nazi. Mereka ditembak, dibunuh dengan gas, atau mati karena kelaparan dan sakit.
1944 Pendaratan sekutu di Normandy
Pagi hari 6 Juni 1944, pasukan sekutu dari Amerika Serikat, Inggris dan Kanada melakukan pendaratan di pantai Normandy (Normandia) di Perancis utara. Inilah awal dari kekalahan Jerman terhadap pasukan sekutu di sektor barat.
1945 Kapitulasi Jerman
8 Mei 1945, Nazi Jerman menyatakan kapitulasi tanpa syarat. Panglima perang Jerman, Jendral Wilhelm Keitel, menandatangani kapitulasi di Berlin. Sebelumnya, Hitler melakukan bunuh diri pada 30 April. Setelah enam tahun dilanda perang, sebagian besar Eropa tinggal reruntuhan.
Sampai tahun 1949, Gail Halvorsen berkali-kali terbang ke Berlin Barat. Pertemuan pertamanya dengan anak-anak di bandara Tempelhof sangat mengesankan. Dia akhirnya berjanji membawa coklat untuk anak-anak itu.
Dia lalu mengumpulkan coklat dari jatah rekan-rekan serdadunya. "Kalau saya mendekat ke bandara, saya menggerak-gerakan sayap". Anak-anak itu tahu, itulah pesawat Gail Halvorsen. Tanggal 18 Juli 1948, 65 tahun yang lalu, Gail Halvorsen untuk pertama kali membawa coklat ke Berlin. Dari sebuah lubang kecil, dia melemparkan coklat yang diikat pada sebuah parasut putih kecil. Coklat-coklat yang diterjunkan segera menjadi rebutan anak-anak Berlin.
Perang Dunia 1 dalam Buku Anak-Anak
Buku bertemakan perang bagi anak-anak antara tahun 1914 dan 1918 di Eropa ditujukan mendorong ketertarikan anak pada Perang Dunia. Namun tidak semuanya berisi propaganda nasionalis.
Ayah berperang
Ketika pada bulan Agustus 1914 Eropa - bahkan kemudian di seluruh dunia – saling berperang, hal itu dialami juga oleh anak-anak. Ayah dan saudara laki-laki mereka pergi berperang, sementara keluarga ditinggalkan sendirian. Tidak mengherankan jika sejumlah buku anak-anak pada masa itu mengambil tema perang.
Humor dalam perang?
Inggris benar-benar dikenal karena humor hitam mereka. Hal ini sebenarnya juga berlaku untuk buku anak-anak. "Tapi selama perang," inilah kesan yang didapat Claudia Pohlmann setelah melihat beberapa buku yang dievaluasi dalam pameran, "tampaknya akibat kengerian, humor juga hilang. Sebuah kerugian bagi sastra anak-anak."
Perang dan epilog
Banyak buku anak-anak memiliki karakter lucu, seperti dalam buku “Si Kerudung Merah" versi Perancis. Di buku digambarkan bagaimana Perancis bersama dengan sekutu-sekutunya berupaya melawan serigala jahat Jerman. Sementara dalam buku-buku perang anak-anak Jerman (lihat gambar) - sering disajikan kemenangan mudah dalam peperangan.
Papan permainan dan kartu
Perang tidak hanya digambarkan dalam buku-buku, tetapi juga dalam bentuk papan permainan atau permainan kartu, seperti ini dari "Si Hitam Peter dari Serbia". Di balik permainan ini, perang tidak hanya beraspek pendidikan propaganda, tetapi juga sangat banyak lebih komersial. Dari perspektif penerbit, perang menjadi sarana terbaik dalam mencari uang.
Pelajaran di sekolah
Buku-buku tidak hanya dibaca di rumah. Di sekolah, guru juga menyerukan semangat patriotik. Seringkali, pelajaran gagal diberikan, karena sekolah dijadikan rumah sakit - atau karena tidak ada batubara dan kayu untuk pemanas ruangan. Sementara karena buruknya perekonomian dalam masa perang, maka anak-anak harus bekerja.
Buku anak perempuan
Banyak literatur perang mengusung petualangan berjiwa muda - dan terutama diarahkan untuk anak laki-laki. Tapi anak perempuan juga jadi "sasaran". Buku-buku ini terutama ditujukan pada apa yang disebut "fron kampung halaman" - sebagaimana kisah "Anak Keras Kepala" atau "Anak Bungsu" yang mengalami perang di Berlin, Jerman.
Antara pencetakan berkecepatan tinggi dan seni
"Para juru gambar buku anak-anak di bawah tekanan waktu, jika yang harus ditangani adalah sebuah pertempuran," kata peneliti buku anak-anak dan mitra kurator Friedrich C. Heller. Tapi buku-buku Perancis secara konsisten menampilkan kualitas sangat tinggi. Foto: Invasi Jerman di Belgia, yang digambarkan dalam buku anak-anak Perancis: sepatu lars Jerman yang menginjak Liege, Belgia.
Brosur dan panggilan perang
Juga di sejumlah brosur dan billboard muncul anak-anak, seperti dalam iklan cetak tahun 1915 ini, yang hadir dengan teks "Kita tidak boleh kelaparan." Dengannya diserukan sumbangan untuk anak-anak. Satu hal yang tidak boleh dilupakan: anak-anak tahu tentang perang tidak hanya dari buku, mereka mengalaminya setiap hari.
Tidak ada jejak euforia
Dengan semakin melajunya perang, maka ilustrasi dalam buku anak-anak dan remaja semakin gelap. Bertentangan dengan apa yang disebut “lelucon“, dalam beberapa publikasi, disajikan gambaran realistis tentang kekejaman perang modern pertama, yaitu penggunaan gas beracun dan serbuan tank.
Katedral Reims
Bahkan buku yang bernada pasifisme juga ada, meskipun tidak banyak. Kelelahan akibat perang, membuat para penulis buku anak-anak sekarang tampaknya rindu perdamaian. Dalam terbitan Perancis, "Reims, da Cathédrale“ ditampilkan mimpi atas dunia yang ideal. Kehancuran katedral Reim lama dianggap sebagai wujud kebarbaran Jerman di Perancis. Dalam buku, katedral muncul sebagai simbol yang menyatukan.
Damai? Hanya dalam waktu yang singkat
Pada 11 November 1918, akhirnya penguasa Jerman melakukan gencatan senjata dengan Perancis dan Inggris. Namun perdamaian itu tidak bertahan. Banyak bocah laki-laki yang telah membaca buku cerita selama Perang Dunia Pertama, pada tahun 1939 menjadi tentara dalam perang berikutnya.
Dari buku gambar prajurit menjadi tentara sesungguhnya
"Ketika sebagai anak-anak menyaksikan tayangan visual berulang, maka tanpa disadari mereka membentuk pemahaman diri sebagai seorang prajurit, demikian menurut peneliti buku anak-anak, Heller. "Ini bukti bahwa kekuatan gambar dan teks tidak bisa diremehkan."
Jadi Berita
Aksi Gail Halvorsen akhirnya menjadi berita. Seorang reporter membuat foto pesawat yang menunjukkan nomor penerbangannya. Sebuah artikel besar muncul di koran. Halvorsen lalu dipanggil komandannya. "Saya kira akan mendapat teguran." Ternyata komandan itu terkesan dengan aksi Halvorsen.
Anak-anak di Amerika Serikat lalu mulai mengumpulkan uang dan coklat untuk anak-anak Berlin. Banyak pilot lain yang mengikuti aksi Halvorsen. Sampai blokade Berlin berakhir, sekitar 22 ton permen dan coklat diterjunkan di wilayah Berlin Barat.
Jembatan udara ke Berlin adalah operasi logistik besar-besaran. "Kami terbang siang dan malam," ujar Halvorsen. Hampir setiap menit ada pesawat terbang landas di Tempelhof. 78 orang tewas dalam kecelakaan udara. 12 Mei 1949, Uni Soviet mengakhiri blokade Berlin.
Bagaimana Jepang Melumat Armada Pasifik AS
Jepang membungkam dunia ketika menyerang Pearl Harbor. Bahwa negeri Sakura itu berhasil menghancurkan armada pasifik AS dalam satu serangan termasuk salah satu kegemilangan strategi militer abad silam.
Dasawarsa Beracun
Selama satu dasawarsa Amerika Serikat bersitegang dengan Jepang ihwal pendudukan Cina. Serangan Pearl Harbor boleh jadi mengejutkan, tapi perang antara kedua negara bukan sesuatu yang mustahil. Pada jajak pendapat Gallup tahun 1941, sekitar 52% penduduk Amerika meyakini akan terjadi perang dengan Jepang. Tampak dalam gambar Franklin D. Roosevelt, Winston Churchill dan Chiang Kai-Sek.
Rencana Yamamoto
Ketika eskalasi memuncak, Jepang pada awal 1941 mulai menyusun rencana buat menikam Amerika. Selama beberapa bulan kemudian militer melatih pilot, mengadaptasi sistem persenjataan dan mengumpulkan data intelijen. Selain itu dewan jendral yang dipimpin Isoroku Yamamoto mengadopsi strategi serangan udara Inggris terhadap pangkalan angkatan laut Italia di Taranto tahun 1940.
Pertaruhan Maut
Selain buat melumat armada Pasifik AS dan meredam ancaman intervensi militer terhadap pendudukan Jepang di Asia Tenggara, serangan Pearl Harbor juga ditujukan untuk meneror publik AS di dalam negeri. Dengan cara itu Tokyo ingin memperlemah kemampuan tempur dan menjauhkan AS dari Perang Dunia II.
Dugaan Keliru
Saat itu pun Washington meyakini Jepang tidak akan menyerang langsung wilayah teritorialnya, melainkan pangkalan-pangkalan militer di Filipina. Maka semua strategi diarahkan untuk menghalau serangan Jepang di Asia tenggara. Presiden Franklin D. Roosevelt bahkan sempat berniat menyiagakan 40.000 pasukan buat mempertahankan Filipina.
Jalur Neraka
Tapi pada 26 November 1941 militer mengerahkan 8 kapal induk, 8 kapal tempur, 30 kapal perusak dan 408 pesawat tempur serta pembom ke utara Pasifik. Tujuannya adalah pangkalan militer AS di Hawaii, Pearl Harbor. Saat itu dunia masih menunggu hasil negosiasi damai antara kedua negara seputar pendudukan Jepang di Cina. Tidak ada yang menyangka Jepang akan menyerang jantung pertahanan AS di Pasifik
Petaka dari Langit
Serangan terhadap Pearl Harbor dilakukan dalam dua gelombang. Ketika gelombang pertama merupakan serangan terbesar dengan melibatkan semua kekuatan tempur, serangan kedua khusus buat menghancurkan kapal induk atau kapal perang AS. Sebanyak 360 pesawat dikerahkan untuk menjalankan kedua serangan tersebut. Sementara 48 pesawat disiagakan dengan berpatroli di sekitar kapal Induk.
Korban Berjatuhan
Menjelang pukul 8 pagi pada tanggal 7 Desember, ratusan pesawat Jepang memekik di langit Hawaii. Kendati cuma berlangsung dua jam, serangan ganda Yamamoto berhasil menghancurkan 20 kapal milik angkatan laut AS, termasuk delapan kapal perang berbobot berat dan lebih dari 300 pesawat tempur. Sekitar 2.000 prajurit AS tewas dan 1.000 lainnya luka-luka.
Arogansi Yamamoto
Meski berlangsung sukses, strategi Yamamoto memiliki kesalahan fatal. Kebanyakan kapal induk AS saat itu sedang bertugas di luar Hawaii dan Jepang tidak ikut menghancurkan fasilitas pendukung seperti depot bahan bakar, galangan kapal dan pelabuhan kapal selam. Akibatnya angkatan laut AS dengan mudah bisa kembali menghimpun kekuatan untuk menyerang balik.
Akhir Pahit
Dengan serangan ke Pearl Harbor, Jepang ingin menjauhkan AS dari perang. Namun ironisnya Tokyo malah menyulut perang dunia yang berujung pada pendudukan pertama Jepang oleh kekuatan asing. Empat tahun setelah pertaruhan maut Hirohito dan Yamamoto, Jepang mengaku kalah dan menandatangani kapitulasi.
Menjadi Sahabat
"Yang tadinya musuh kami, sekarang menjadi sahabat,, kata Gail Halvorsen. Ketika Barack Obama berkunjung ke Berlin Juni 2013, ia juga mengundang Halvorsen untuk hadir. Dalam pidatonya, Obama secara pribadi menyambut Halvorsen. "Adalah kehormatan besar bagi kami, menyambut pilot bomber kismis, Kolonel Halvorsen yang sekarang berusia 92 tahun," kata Obama.
10 Jembatan Paling Terkenal di Dunia
Jembatan yang paling terkenal tidak berarti jembatan yang paling panjang, paling tinggi atau paling cantik. Tetapi ini jembatan-jembatan yang paling dikenal orang. Berikut 10 di antaranya, menurut 10 MostToday.com
Golden Gate Bridge, San Francisco, AS
Jembatan ini jadi simbol "West Coast" Amerika Serikat, dan jadi atraktsi paling populer di San Francisco. Panjang jembatan ini 1.280 meter, dan jadi jembatan ke-11 terpanjang di dunia. Tempat ke-11 tidak terdengar spektakuler. Tetapi jembatan ini resmi digunakan 1937. Sementara jembatan-jembatan terpanjang lainnya dibangun dalam 10 atau 20 tahun terakhir.
Tower Bridge, London, Inggris
Jembatan ini mulai dibangun 1886 dan selesai 1894. Lokasinya di atas sungai Thames dan jadi simbol kota London. Jembatan ini adalah kombinasi jembatan gantung dan jembatan angkat. Jembatan ini berlokasi dekat dengan gedung Tower of London (menara London) sehingga disebut Tower Bridge. Jembatan beserta istana di dekatnya jadi salah satu sasaran wisatawan paling laku sedunia.
Sydney Harbour Bridge, Sydney, Australia
Di jembatan ini berada jalanan berbagai kendaraan dan kereta, juga tempat lalu lalang pejalan kaki dan sepeda. Jembatan hubungkan pantai utara dan pusat distrik bisnis di kota Sydney. Pemandangan cantik jembatan, pelabuhannya, juga gedung opera, jadi pemandangan khas kota. Itu juga simbol Sydney dan Australia. Jembatan itu dijuluki "gantungan mantel" oleh penduduk karena bentuknya yang melengkung.
Brooklyn Bridge, New York, AS
Selesai dibangun 1883, ini jadi salah satu jembatan gantung paling tua di AS. Jembatan hubungkan Manhattan dan Brooklyn di atas East River. Panjangnya 486,3 meter. Ini jadi simbol New York mulai hari peresmiannya, dan sekarang tetap jadi salah satu atraksi kota paling penting.
Ponte Vecchio, Firenze, Italia
Jembatan ini dibuat dari batu dan berasal dari Abad Pertengahan. Jembatan terkenal karena masih dilengkapi toko-toko di pinggirnya, seperti lazimnya dulu. Ini satu-satunya jembatan di Firenze yang selamat Perang Dunia II. Dulu, toko-toko sebagian besar milik pejagalan. Sekarang sebagian besar menjual cendera mata, barang seni dan perhiasan. Jembatan ini atraksi paling memikat di Firenze.
Jembatan Rialto, Venesia, Italia
Jembatan Rialto adalah yang tertua dari empat jembatan yang membentang di kanal utama di Venesia, Italia. Jembatan selesai dibangun 1591, menggantikan jembatan kayu yang ambruk tahun 1524. Jembatan tua itu adalah salah satu simbol kota Venesia dan salah satu atraksi utamanya, yang selalu dipenuhi wisatawan.
Millau Viaduct, Millau, Perancis
Jembatan ini tingginya 343 meter, lebih tinggi dari Menara Eifel, dan menjadi jembatan tertinggi di dunia. Jembatan dibuka tahun 2004, dan memikul jalanan dengan empat jalur. Jembatan kabel ini membentang di lembah sungai Tarn, dekat kota Millau, Perancis Selatan.
Jembatan Charles, Praha, Ceko
Jembatan ini berada di sungai Vltava. Pembangunan jembatan batu dengan gaya Gothik ini dimulai 1357 dan baru selesai di awal abad ke-15. Karena ini satu-satunya jembatan di sungai Vltava, jembatan jadi penghubung terpenting atara kota tua dan kawasan sekitar istana Praha. Jembatan jadi atraksi penting, dan kawasn itu selalu dipenuhi pelukis, pengunjung, pemilik kios dan pencopet.
Jembatan Akashi Kaikyō, Jepang
Jembatan Akashi Kaikyō panjangnya 1.991 meter. Jembatan ini mulai digunakan 1998. Jembatan menghubungkan kota Kobe di pulau Honshu dengan Iwaya di pulau Awaji. Jembatan ini ke empat yang paling tinggi di dunia dan jadi jembatan gantung paling panjang di dunia.
Jembatan Great Belt, Denmark
Jembatan Great Belt dibuka tahun 1998 dan menghubungkan pulau Zealand dan Funen di Denmark. Total panjangnya 6.790 meter, dan tingginya 254 meter. Jembatan ini jadi jembatan gantung paling panjang dan jembatan tertinggi ke delapan di dunia.
Tahun 1974, Gail Halvorsen menerima bintang jasa dari pemerintah Jerman, Bundesverdienstkreuz. Sebuah sekolah menengah di Berlin sekarang menyandang namanya. Dia punya 5 anak dan 24 cucu. Dia masih sering datang ke Jerman dan punya banyak sahabat di Berlin. "Kalau Anda menolong orang lain, Anda juga akan merasa bahagia," katanya.
Strategi Hitler Membunuh Demokrasi
Hanya dalam 18 bulan, seorang asing tanpa pendidikan formal atau pengalaman politik, tanpa kewarganegaraan atau kursi mayoritas di parlemen, mampu mengubah Jerman dari negara Demokrasi menjadi totaliter.
Kehancuran Jerman
Pada dekade 1920an Jerman yang sedang terseret krisis ekonomi dan sosial pasca Perang Dunia I, membutuhkan stabilitas politik untuk menggenjot perekonomian. Pada pemilu 1926 partai bentukan Adolf Hitler, NSDAP, cuma dipilih oleh 800.000 penduduk (2,6%). Namun pada September 1930, pendukung kaum fasis berlipatganda menjadi 6,4 juta pemilih (18,3%). Apa sebab?
Strategi Hitam
Strategi Hitler buat merebut hati pemilih tertera dalam karyanya sendiri, Mein Kampf. Di dalamnya ia mengusulkan agar kampanye dibatasi pada isu yang bersifat emosional dan dikemas dalam kosakata politik yang sederhana dan mudah diingat. Selain itu pesan yang biasanya membidik emosi khalayak diulang sebanyak mungkin. NSDAP juga menghindari diferensiasi dan cendrung memukul rata obyek serangannya.
Bahasa Kaum Fasis
Menurut intelektual Yahudi-Jerman, Hannah Arendt, kaum fasis banyak mempropagandakan kebohongan ihwal ancaman oleh kaum Yahudi dan asing. Saat itu pun, tulis Arendt dalam The Origins of Totalitarianism, kaum kiri dan liberal berupaya menghalau kebohongan dengan fakta. Namun menurut Arendt, kebohongan anti asing dan Yahudi bukan dibuat untuk meyakinkan penduduk, melainkan sebuah ikrar politik.
Didukung Petani dan Pengusaha
Berbeda dengan anggapan umum bahwa pemilih Hitler merupakan pengangguran yang frustasi atas kondisi ekonomi, sebuah studi teranyar mencatat pemilih terbesar NSDAP adalah petani, pensiunan dan pengusaha, terutama pemodal berkocek tebal yang mengimpikan kemajuan ekonomi lewat jalur cepat seperti yang dijanjikan oleh NSDAP.
Genting di Berlin
Menjelang pemilu Juli 1932 situasi politik di Jerman menyerupai perang saudara. Konflik berdarah antara simpatisan merajalela. Pada Juni 1932, 86 orang tewas dalam bentrok antara kaum Komunis dan sayap paramiliter NSDAP. Saat itu partai-partai pro demokrasi masih berharap hasil pemilu akan menggugurkan dominasi satu partai. Namun NSDAP justru keluar sebagai pemenang terbesar dengan 37,4% suara.
Nafsu Kuasa
Lantaran partai-partai politik gagal membentuk pemerintahan mayoritas, Jerman kembali menggelar pemilu pada November 1932. Kali ini NSDAP kehilangan banyak suara. Sebaliknya kaum kiri dan komunis menguasai 36% kursi di parlemen. Namun lantaran ingin berkuasa, sejumlah politisi papan atas Jerman memilih berkoalisi dengan NSDAP dan mengusung Hitler sebagai kanselir.
Perebutan kekuasaan
Pada 30 Januari 1933 Hitler dilantik sebagai Kanselir. Ia lalu meminta Presiden Paul von Hindenburg buat membubarkan parlemen lantaran kebuntuan politik menyusul tidak adanya kekuatan mayoritas di parlemen. Permintaannya dikabulkan. Pada pemilu 1933 Hitler menggunakan kekuasaanya untuk menekan musuh-musuh politiknya. Pemilu tidak lagi bebas dan NSDAP menjelma menjadi kekuatan tunggal di parlemen.
Kematian Demokrasi
Sejak itu Nazi menggiatkan propaganda dan presekusi terhadap kaum Yahudi. Hitler yang meleburkan perangkat partai dengan lembaga negara dengan cepat mempreteli parlemen dan struktur demokrasi warisan Republik Weimar. Menjelang Perang Dunia II, NSDAP menggunakan strategi propaganda yang sama untuk membibit kebencian terhadap negara asing.