Pasca ditemukannya jenazah manusia utuh di dalam perut ular piton, kini warga Salubiru, Karossa, Mamuju Tengah dihantui ketakukan. Dicemaskan, ular sanca kembang itu bukan hanya satu ekor.
Iklan
Seorang pria warga Salubiro, Mamuju Tengah, Sulawesi Barat, tewas ditelan ular sanca atau piton yang panjangnya tujuh meter. Warga setempat mengungkapkan, peristiwa menggegerkan ini disebut baru pertama kali terjadi di wilayah itu.
Korban bernama Akbar Salubiro, berusia 25 tahun. Hari Minggu (26/03) lalu, dia meninggalkan rumah untuk memanen kelapa sawit. Setelah itu, petani sawit tersebut hilang selama dua hari.
Juru bicara kepolisian Sulawesi Barat, AKBP Mashura membenarkan telah menerima laporan adanya warga yang menghilang. Warga desa melapor ke polisi bahwa Akbar, petani kelapa sawit tersebut lebih dari 24 jam belum juga pulang.
Balada Pawang Ular di India
Selama ratusan tahun sejumlah suku di India merawat tradisi menjinakkan ular. Keahlian mereka sulit ditandingi. Kini profesi kuno itu terancam oleh kebijakan perlindungan satwa pemerintah
Foto: Reuters/A. Abidi
Tradisi Tua
Sejak ratusan tahun sejumlah suku di India menjaga tradisi sebagai pawang ular. Pengetahuan mereka tentang mahluk berbisa ini berkembang dari generasi ke generasi. Seorang bocah misalnya terbiasa bermain dengan ular sejak usia dua tahun.
Foto: Reuters/A. Abidi
Pembisik Ular
India memiliki empat jenis ular paling berbisa di dunia, antara lain kobra dan ular beludak. Namun di sebuah desa bernama Jogi Dera, anak-anak terbiasa bermain dengan satwa pembunuh tersebut. Warga meyakini telah memahami psikologi ular.
Foto: Reuters/A. Abidi
Warisan Kuno
Keahlian pawang ular di desa Baghpur di utara India sejak lebih 7 generasi diwariskan ke generasi muda secara alami alias tanpa paksaan. Pendidikan informal itu berlangsung selama beberapa tahun. Pada usia 12, seorang bocah dianggap telah memiliki pengetahuan dan pengalaman untuk menjinakkan ular seorang diri.
Foto: Reuters/A. Abidi
Tanpa Masa Depan
Profesi pawang ulang perlahan mulai punah di India. Penyebabnya adalah Undang-undang perlindungan satwa yang telah ada sejak 1991, namun baru belakangan diterapkan dengan tegas oleh pemerintah. Akibatnya pawang ular di India harus menghindari kota besar. Banyak yang kemudian beralih profesi menjadi pengemis.
Foto: Reuters/A. Abidi
Praktik Keji?
Organisasi satwa berdalih, pawang menggunakan praktik keji untuk menjinakkan ular, antara lain memotong gigi taringnya. Akibatnya satwa beracun itu tidak lagi bisa berburu dan mati kelaparan secara perlahan.
Foto: Reuters/A. Abidi
Ramah Satwa
Namun para pawang membantah memotong gigi taring ular. Setiap ular biasanya hanya dipelihara selama tujuh bulan dan setelahnya dilepaskan ke alam. Praktik tersebut telah dilakukan sejak berpuluh tahun, kata seorang tetua desa Jogi Dera.
Foto: Reuters/A. Abidi
Ramuan Anti Bisa
Pawang juga sering bertindak sebagai dukun ular di India. Hingga kini ribuan penduduk di kawasan pedesaan terbiasa pergi ke pawang jika anggota keluarganya digigit ular berbisa. Para pawang diyakini memiliki ramuan khusus untuk meredam bahaya racun ular di tubuh manusia.
Foto: Reuters/A. Abidi
Pemerintah Berkompromi
Pemerintah India berupaya mengakomodasi kepentingan pawang ular dengan membiarkan mereka memelihara ular yang telah dijinakkan dan melarang penangkapan ular liar. Selain itu pemerintah juga memasang chip pada setiap ular yang dipelihara pawang agar mudah diidentifikasi. Polisi bertugas menyita ular yang tidak memiliki chip.
Foto: Reuters/A. Abidi
Punahnya Tradisi Lama
Walau ada kompromi dan akomodasi, langkah pemerintah itu tidak berhasil melindungi profesi pawang ular. Kini India terancam kehilangan tradisi unik yang telah berusia ratusan tahun.
Foto: Reuters/A. Abidi
9 foto1 | 9
Karena tidak kembali ke rumah, wargapun mencari Akbar. Warga berinisiatif mencari ke kebun. Di sebuah parit di kebun sawit, warga menemukan piton dengan perut yang membesar dan tidak bisa bergerak. Perut ular kemudian dibedah oleh warga, dan jenazah Akbar ditemukan tertelan bulat-bulat didalamnya. Bahkan baju dan celana yang dikenakannya saat berangkat ke kebun juga masih utuh. Demikian dikutip dari Jawa Pos.
Akbar kini sudah dimakamkan. Ia meninggalkan seorang istri dan dua anak. Namun, kini warga masih dirundung kecemasan. Ditakutkan piton tersebut bukan hanya satu. Sebelumnya, warga setempat juga menemukan satu ular yang sejenis itu.
ap/vlz (dpa/daily/mirror/jawapos)
Sensasi Dipijat Ular Sanca
Diurut tukang pijat, itu hal biasa. Tapi bagaimana rasanya dipijat ular?
Foto: Getty Images/U. Ifansasti
Dijadikan pemijat
Ular phyton atau sanca dikenal sebagai kelompok ular yang memeras tubuh mangsanya, sampai tidak dapat bernafas lagi. Setelah mangsanya mati, ular sanca mulai menelan dengan membuka rahangnya. Ini memungkinkan sang ular untuk mengkonsumsi mangsa besar. Namun kenapa hewan ini dijadikan tukang pijat?
Foto: Getty Images/U. Ifansasti
Makan dulu sebelum bekerja
Tapi ada tidak perlu khawatir tentang hal ini selama Anda dipijat. Bisanya ular-ular ini diberi makan 30 menit sebelum terapi. Rahang merekapun ditutup selama durasi pijat. Ular sepanjang kurang lebih tiga meter dengan berat sekitar delapan kilogram merayapi punggung Anda.
Foto: Getty Images/U. Ifansasti
Meningkatkan adrenalin
Gerakan ular 'diyakini menawarkan sensasi pijat luar biasa. Licinnya ular menginduksi rasa takut pelanggan,melepaskan adrenalin ke dalam tubuh. Sebuah riset tahun 2011 menemukan, peningkatan adrenalin ini mempengaruhi metabolisme tertentu, termasuk pelepasan asam laktat dari otot dan pemecahan lipid (lipolisis).
Foto: Getty Images/U. Ifansasti
Mempengaruhi psikologis
Ada kemungkinan bahwa pijat juga mempengaruhi psikologis pelanggan, di mana adrenalin yang terbangun selama pijat, berpuncak pada rasa lega setelah itu selesai dilakukan. Jadi pelanggan merasa rileks. Beberapa orang yang pernah merasakannya, mengaku sebelumnya takut ular. Sehingga pijat ini juga digunakan sebagai terapi untuk meredam rasa takut tersebut.
Foto: Getty Images/U. Ifansasti
Mencari sensasi mengerikan
Ada juga orang yang memang mencari sensasi mengerikan. Mereka sengaja mencari aktivitas ‘horor‘, misalnya dipijat ular. Kegiatan ini memicu hormon dopamin neurotransmitter, yang diproduksi ketika merasa tegang.
Foto: Getty Images/U. Ifansasti
Diawasi ketat
Untuk menjaga keselamatan pelanggan, di ruang pijat itu ditempatkan pengawas. Selain itu mereka juga bertugas untuk memastikan bahwa ular-ular itu bergerak dan tak hanya diam melingkar.
Foto: Getty Images/U. Ifansasti
Berani mencoba?
Selain di Indonesia, pijat dengan menggunakan ular juga dilakukan di beberapa spa di manca negara, misalnya di Inggris dan Filipina. ap/vlz(medicaldaily)