Jepang akan Lelang 4,8 Juta Barel Minyak Cadangan Nasional
22 April 2022
Jepang akan gelar lelang untuk menjual 4,8 juta barel cadangan minyak nasional pada 10 Mei 2022. Berkoordinasi dengan Badan Energi Internasional (IEA), langkah ini diambil sebagai upaya untuk menghambat lonjakan harga.
Iklan
Jepang akan mengadakan lelang pada 10 Mei mendatang untuk menjual 760.000 kiloliter atau 4,8 juta barel cadangan minyak nasional, sebagai bagian dari pelepasan yang dikoordinasikan oleh Badan Energi Internasional (IEA) untuk menghambat kenaikan harga, kata Kementerian Perindustrian pada Jumat (22/04).
Perdana Menteri Fumio Kishida mengatakan pada awal bulan ini bahwa Jepang akan melepaskan 15 juta barel minyak dari cadangan nasionalnya sebagai bagian dari putaran kedua pelepasan terkoordinasi yang dipimpin IEA.
Pada pekan lalu Kementerian Perindustrian mengatakan, enam juta barel dari jumlah keseluruhan berasal dari cadangan swasta dan sembilan juta barel dari cadangan negara. Jepang memiliki sekitar 470 juta barel cadangan minyak bumi pada akhir Januari, atau sekitar 236 hari jumlah konsumsi domestik, yang terdiri dari cadangan negara, cadangan swasta yang dipegang oleh tangki penyulingan lokal, dan skema penyimpanan minyak mentah bersama dengan negara-negara produsen.
7 Perusahaan Minyak yang Paling Berdosa Atas Perubahan Iklim
Tujuh perusahaan minyak bertanggungjawab atas produksi separuh emisi CO2 dari perusahaan swasta selama 25 tahun terakhir. Sebagian perusahaan bahkan aktif membiayai kampanye untuk menyangkal fenomena perubahan iklim
Foto: picture-alliance/dpa
1. Chevron Texaco - 51,1 Gt Co2e
Raksasa minyak AS Chevron Texaco mendapat penghargaan miring "Public Eye on Davos" tahun 2015 silam, lantaran mengabaikan kerusakan lingkungan selama bertahun-tahun. Menurut studi ilmiah yang dipublikasikan pada Jurnal Perubahan Iklim, Chevron memproduksi 51,1 gigaton emisi gas rumah kaca, alias 3,52% dari semua emisi CO2 yang diproduksi manusia sejaki 1750.
Foto: Getty Images
2. ExxonMobil - 46,67 Gt Co2e
Perusahaan AS yang mengelola blok Cepu di Indonesia ini berada di urutan kedua daftar perusahaan pendosa iklim terbesar sejagad. Selama 25 tahun terakhir ExxonMobil memproduksi 46,67 gigaton CO2 atau sekitar 3,22% dari total emisi gas rumah kaca yang diproduksi manusia.
Foto: AP
3. BP - 35,84 Gt Co2e
Raksasa minyak Inggris, BP, memproduksi 35,84 gigaton CO2 atau sekitar 2,47% dari total emisi dunia. Perusahaan ini pernah mendulang reputasi buruk ketika anjungan minyak lepas pantainya di Teluk Meksiko "Deepwater Horizon" meledak dan mencemari laut sekitar. Kerugian yang ditimbulkan saat itu bernilai 7,8 miliar Dollar AS.
Foto: Reuters
4. Royal Dutch Shell - 30,75 Gt Co2e
Shell aktif memproduksi dan berjualan minyak di lebih dari 140 negara. Tidak heran jika perusahaan yang bermarkas di Den Haag, Belanda ini tercatat telah memproduksi 30,75 gigaton emisi gas rumah kaca. Jejak karbon Shell berkisar 2,12% pada keseluruhan gas CO2 yang diproduksi manusia sejak 1750.
Foto: Reuters/T. Melville
5. Conocophillips - 16,87 Gt Co2e
Conocophillips saat ini mengaku memiliki lebih dari 20.000 jaringan stasiun pengisian bahan bakar di seluruh dunia. Perusahaan yang ikut mengebor minyak di Laut Timor ini tercatat memproduksi 16,87 gigaton gas CO2 selama 25 tahun terakhir. Padahal Conoco sudah berdiri sejak 1875.
Berdiri sejak 1883, Peabody Energy adalah perusahaan batu bara swasta terbesar di dunia. Perusahaan ini juga aktif membiayai kampanye buat menyangkal fenomena perubahan iklim. Tidak heran karena Peabody Energy memproduksi 12,43 gigaton emisi gas rumah kaca sejak dekade 1980an.
Foto: Reuters/B. McDermid
7. Total S.A - 10,79 Gt Co2e
Total sering dikecam karena antara lain menyokong rejim militer dan menggagas penggusuran paksa di Myanmar buat membangun pipa minyak. Perusahaan Perancis ini juga terlibat dalam pencemaran berat di Siberia Selatan. Sejak 25 tahun terakhir Total telah memproduksi 10,79 gigaton emisi gas rumah kaca. (rzn/as - Guardian, Climate Accountability Institute)
Foto: picture-alliance/dpa
7 foto1 | 7
Sebagai langkah awal pelepasan cadangan negara, Jepang akan menjual sekitar 160.000 kiloliter atau satu juta barel minyak mentah dari tangki Kiire, 280.000 kiloliter atau 1,8 juta barel dari tangki Shirashima, dan sekitar 320.000 kiloliter atau dua juta barel dari Kamigoto, yang semuanya berada di Jepang selatan.
Pasokan dari Kiire dan Shirashima akan tersedia bagi penawar lelang yang menang pada 20 Juni atau sesudahnya, dan minyak mentah dari Kamigoto akan tersedia pada 11 Agustus atau sesudahnya.
Seorang pejabat di kementerian mengatakan kepada wartawan bahwa pemerintah akan membuat rencana untuk melepaskan sisa 4,2 juta barel dari cadangan negara sesegera mungkin.
Keputusan ini nantinya akan menjadi pertimbangan apakah Jepang akan membeli kembali minyak untuk mengisi cadangan setelah enam bulan berdasarkan berbagai faktor termasuk pandangan IEA, krisis Ukraina, dan harga minyak global, kata pejabat tersebut.