1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya
OlahragaAsia

Jepang Bantah Olimpiade Tokyo Dibatalkan

John Silk
22 Januari 2021

Penyelenggara mengatakan semua mitra "sepenuhnya fokus" bekerja demi terselenggaranya Olimpiade. Surat kabar Inggris mengutip anggota koalisi yang berkuasa di Jepang sebelumya mengatakan Olimpiade tidak akan berlangsung.

Olimpiade Tokyo 2021
Foto: Reuters/D. Ruvic

Pemerintah Jepang pada Jumat (22/01) membantah laporan bahwa Olimpiade Tokyo akan dibatalkan.

Wakil Sekretaris Kabinet Jepang Manabu Sakai, yang merupakan juru bicara pemerintah, mengatakan kepada wartawan bahwa laporan sebelumnya yang menyatakan Olimpiade akan dibatalkan akibat pandemi virus corona adalah tidak benar.

Media The Times sebelumnya melaporkan bahwa seorang anggota senior pemerintah Jepang yang tidak disebutkan namanya telah mengakui kekalahannya dalam upaya kota menggelar Olimpiade dan mengakui bahwa fokusnya sekarang adalah mengamankan acara-acara untuk Tokyo pada tahun 2032.

Meski membantah laporan tersebut, Sakai mengatakan bahwa pemerintah tengah menerapkan langkah-langkah penanggulangan infeksi secara menyeluruh untuk dapat menyelenggarakan pesta olahraga tersebut.

Risiko dibatalkan semakin meningkat

Risiko dibatalkannya gelaran Olimpiade semakin meningkat ketika Tokyo mengumumkan keadaan darurat awal bulan ini karena meningkatnya kasus virus corona. Selain itu, opini publik juga telah bergeser ke arah pembatalan acara tersebut secara menyeluruh.

Sebelumnya pada Kamis (21/01), Presiden Komite Olimpiade Internasional (IOC), Thomas Bach, mengakui bahwa “tidak ada plan B” terkait gelaran pesta olahraga yang akan dimulai pada 23 Juli itu.

Keputusan untuk penonton

Sekitar 15 ribu atlet internasional diperkirakan akan berkumpul di Tokyo menjelang Olimpiade dan Paralimpiade, yang akan berlangsung pada 24 Agustus mendatang.

Sementara, penyelenggara diperkirakan baru akan memutuskan dalam beberapa minggu mendatang apakah risiko virus corona telah cukup mereda untuk penonton dapat menghadiri pertandingan.

Sebelumnya, anggota senior IOC Dick Pound menyarankan agar atlet diprioritaskan untuk mendapatkan vaksin guna meningkatkan peluang Olimpiade berlangsung. Namun, hal ini memicu reaksi berbeda dari masyarakat, pakar kesehatan, bahkan atlet itu sendiri.

(gtp/ha)

Lewatkan bagian berikutnya Topik terkait