Jepang dan Korsel Laporkan Korut Luncurkan Rudal Lagi
27 Maret 2023
Jepang-Korsel melaporkan Korut telah meluncurkan dua rudal balistik terbaru, yang diklaim sebagai serangkaian percobaan Pyongyang sebagai respons terhadap latihan militer AS-Korsel.
Iklan
Korea Utara (Korut) meluncurkan kembali dua peluru yang diyakini sebagai rudal balistik, ke arah perairan di lepas pantai timur wilayah itu pada Senin (27/03) pagi, demikian laporan dari pihak berwenang Jepang dan Korea Selatan (Korsel).
"Korea Utara telah meluncurkan rudal balistik yang mencurigakan," tulis kantor Perdana Menteri (PM) Jepang Fumio Kishida dalam cuitannya di Twitter, yang kemudian juga turut memberikan beberapa instruksi dari PM Kishida untuk para pejabat, seperti memberikan analisis kepada publik secara cepat, melindungi aset-aset utama, dan mengambil "semua kemungkinan tindakan yang dapat diambil untuk berjaga-jaga."
Militer Korsel juga menanggapi setelahnya dengan mengatakan bahwa mereka telah melacak dua rudal balistik tersebut.
Ulang Tahun Korea Utara ke 70 Diperingati Tanpa Rudal Balistik
Menandai ulang tahun ke-70 pendirian negara, Korea Utara telah menggelar pawai militer besar-besaran di Pyongyang. Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, kali ini tanpa uji rudal balistik. Ada ada dengan Korea Utara?
Foto: picture-alliance/dpa/N. H. Guan
Megah dan akbar
Pasukan Korea Utara, artileri dan tank berparade melewati pemimpin negara komunis Kim Jong Un. Megah dan akbar. Namun rezim itu menahan diri untuk tidak memamerkan rudal-rudal paling canggih yang telah menjadi target sanksi internasional. Rudal balistik antarbenua (ICBM) pun tidak terlihat.
Foto: picture-alliance/dpa/N. H. Guan
Fokus pada pembangunan, bukan rudal
Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un melambaikan tangannya. Pawai hari Minggu (09/09) itu menggarisbawahi strategi Kim untuk meyakinkan masyarakat internasional bahwa Korea Utara bersedia untuk fokus pada pekerjaan pembangunan negara dan upaya sipil untuk membangun ekonomi.
Foto: picture-alliance/AP/Kyodo News/M. Iwasaki
Parade para serdadu
Para prajurit Korea Utara berbaris sepanjang parade untuk merayakan ulang tahun ke-70 tahun Korea Utara di Pyongyang, hari Minggu, 9 September 2018.
Foto: picture-alliance/AP Photo/K. Cheung
Perempuan dalam militer Korut
Para prajurit perempuan Korea Utara pun tidak ketinggalan. Mereka berbaris dalam parade untuk peringatan ke-70 tahun Korea Utara di Pyongyang, Korea Utara.
Foto: picture-alliance/AP Photo/K. Cheung
Pesawat semarakan peringatan ultah
Pesawat terbang dengan jejak asap berwarna tampil selama pawai untuk ulang tahun ke-70pendirian Korea Utara di Pyongyang, Korea Utara, Minggu, 9 September 2018. Korea Utara mengadakan parade militer besar dan akan menghidupkan kembali permainan massal ikoniknya untuk menandai ulang tahun ke 70 sebagai sebuah bangsa.
Foto: picture-alliance/AP Photo/K. Cheung
Sambutan masyarakat
Para peserta pawai melambai-lambaikan bunga saat mereka berbaris melewati sebuah balkon dari mana pemimpin Korea Utara Kim Jong Un sedang menonton, di lapangan Kim Il Sung di Pyongyang pada 9 September 2018.
Foto: Getty Images/AFP/E. Jones
Perayaan yang sulit.....
Martin Fritz, reporter DW di Seoul, mengatakan perayaan ini cukup sulit bagi Kim: "Dia ingin meningkatkan pertumbuhan ekonomi, tetapi sanksi internasional terus menghambat kemajuan apa pun." Sebalumnya Kim mengatakan kepada utusan khusus Korea Selatan bahwa dia frustrasi dengan kebuntuan diplomatik, dengan mengatakan Pyongyang telah mengambil langkah pertama yang diperlukan menuju denuklirisasi.
Foto: Getty Images/AFP/E. Jones
......Diduga masih membangun roket
Tetapi laporan intelijen AS menunjukkan bahwa Korea Utara terus memproduksi bahan fisil dan membangun roket. Pada awal Agustus lalu, pemerintah Amerika Serikat mengeluarkan sanksi baru terhadap dua pejabat tinggi Korea Utara.
Foto: picture-alliance/Maxapp/Kyodo
Ini foto dulu
Pada tahun-tahun sebelumnya, para pemimpin Korea Utara tidak pernah segan menyombongkan rudal jarak jauh dan pencapaian nuklir mereka, sementara hampir tidak ada penekanan diberikan pada ekonomi dan budaya negara. Pada parade-parade sebelumnya, berbagai tank, rudal, dan ribuan personel militer kerap dilibatkan. Misalnya parade 105 tahun kelahiran Kim Il Sung, April 2017 (foto).
Foto: Reuters/KCNA
Kemana melangkah?
Tampak sebuah sepatu serdadu perempuan Korea Utara KPA terlepas dari pemiliknya saat pawai berlangsung. Akan kemanakah arah negara yang paling kontroversial melangkah? (Shamil Shams, ap/dpa/rtr/AP/YF)
Foto: Getty Images/AFP/E. Jones
10 foto1 | 10
Ada apa dengan uji coba kali ini?
Rudal balistik tersebut diluncurkan dari provinsi Hwanghae Utara sesaat sebelum pukul 08.00 pagi waktu setempat pada hari Minggu (26/03) dan ditembakkan sejauh 370 kilometer, demikian ungkap Kepala Staf Gabungan Korea Selatan.
Iklan
Menurut pemerintah Jepang, kedua rudal tersebut terlihat mendarat di luar wilayah zona ekonomi eksklusif Jepang.
Militer Korsel mengatakan pihaknya "mengutuk keras" peluncuran rudal tersebut, dan akan "mempertahankan sikap siap siaga yang tegas" dalam memantau aktivitas pergerakan Korea Utara.
Korea Selatan juga mengatakan akan melanjutkan kegiatan militernya dengan AS seperti yang telah direncanakan.
Pemerintah Jepang mengajukan "protes keras" kepada Korut, dan mengatakan bahwa peluncuran rudal tersebut mengancam keamanan dan perdamaian Jepang, juga kawasan dan komunitas internasional.
Resolusi PBB juga telah melarang Korea Utara untuk menguji coba rudal balistik mereka dengan kemampuan jarak tempuh berapa pun, tetapi Pyongyang terus saja mengabaikan itu. Beberapa rudal balistik Korea Utara juga berpotensi untuk dilengkapi dengan hulu ledak nuklir.
Kesibukan di tengah latihan AS-Korea Selatan
Korea Utara telah meluncurkan lebih dari 20 rudal balistik dan rudal jelajah dalam 11 kali uji coba pada tahun ini, di mana Korut mencoba untuk memaksa AS agar menerima status nuklirnya dan berusaha menegosiasikan keringanan sanksi barat terhadap Korea Utara.
Korut juga telah meningkatkan intensitas uji coba militernya dalam beberapa minggu terakhir, menanggapi latihan militer yang sedang dilakukan oleh AS dan Korea Selatan sejak tanggal 13-23 Maret.
Korea Utara mengklaim bahwa latihan uji coba militernya adalah latihan untuk melawan invasi. Pyongyang juga mengatakan bahwa pemimpin Kim Jong Un telah menghadiri beberapa latihan uji coba lainnya di minggu ini.
Selain serangkaian uji coba rudal, propaganda Korea Utara juga gencar menggembar-gemborkan apa yang mereka katakan sebagai suksesnya uji coba drone peledak bawah air berkekuatan nuklir. Dikatakan bahwa drone tersebut dapat digunakan untuk menciptakan tsunami lokal, yang dapat menyerang kapal-kapal hingga pelabuhan musuh.
Namun para pengamat menanggapi dengan skeptis klaim teknis spesifik yang dipublikasikan oleh kantor berita Korea Utara KCNA itu.