1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya
BencanaJepang

Jepang: 'Hujan Terparah' Tewaskan Satu Orang di Kyushu

10 Juli 2023

Hujan lebat terus melanda pulau Kyushu di Jepang, pihak berwenang mengeluarkan peringatan siaga tertinggi hingga perintah evakuasi.

Hujan Lebat Terparah Sepanjang Masa di Jepang, Izumo
Hujan tambahan dengan curah hingga 200 milimeter melanda wilayah Kyushu, JepangFoto: Takuya Yoshino/Yomiuri Shimbun/AP/picture alliance

Pihak berwenang Jepang telah memerintahkan ribuan warganya untuk meninggalkan rumah mereka, setelah tanah longsor yang dipicu oleh "hujan terparah sepanjang sejarah" melanda wilayah tersebut.

Akibat hujan lebat tersebut, sedikitnya satu orang tewas dan tiga orang dilaporkan hilang pada hari Senin (10/07).

Hujan lebat yang menyebabkan tanah longsor, yang melanda pulau Kyushu di bagian barat daya Jepang itu mendorong pihak berwenang Jepang di wilayah Fukuoka dan Oita untuk melepaskan peringatan siaga tertinggi dan perintah evakuasi.

Seorang perempuan lansia berusia 77 tahun di Fukuoka tewas saat tanah longsor menghantam rumahnya pada malam hari. Sedangkan di wilayah Saga, tiga orang dilaporkan hilang, demikian laporan lembaga penyiaran publik NHK.

Hujan lebat juga memaksa penghentian layanan kereta cepat Shinkansen, yang beroperasi di jalur Hiroshima barat hingga Fukuoka, akibat cuaca ekstrem.

Badan Meteorologi Jepang mendesak warga Jepang untuk segera mengevakuasi diriFoto: Kyodo News/AP/picture alliance

Jepang dalam keadaan siaga

Badan Meteorologi Jepang (JMA) telah mendesak para penduduk untuk meninggalkan rumah mereka dan berlindung, karena hujan lebat diprediksi akan menyebabkan banjir dan lebih banyak tanah longsor di wilayah Fukuoka dan Oita.

Perintah tidak wajib untuk evakuasi dikeluarkan di beberapa bagian Fukuoka, Oita dan provinsi yang berdekatan.

"Peringatan hujan lebat telah dikeluarkan untuk kota-kota di wilayah Fukuoka. Ini adalah hujan terparah yang pernah terjadi di wilayah tersebut," kata Satoshi Sugimoto dari JMA.

Kyushu bersiap menghadapi bencana

Diperkirakan, wilayah utara Kyushu akan menerima curah hujan tambahan hingga 200 milimeter dalam 24 jam ke depan, kata Sugimoto.

"Ada kemungkinan yang sangat besar bahwa bencana akan segera terjadi... Situasinya membuat banyak nyawa berada dalam bahaya dan keamanan harus terjamin," tambahnya.

Sebuah gugus tugas telah dibentuk untuk mengawasi dan mengkoordinasikan respon tanggap bencana yang tepat, menurut kantor perdana menteri. Kini, Jepang tengah mengalami musim hujan tahunan yang sering kali mengakibatkan curah hujan tinggi, yang menyebabkan bencana banjir dan tanah longsor.

kp/hp (Reuters, AFP)

Lewatkan bagian berikutnya Topik terkait