1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Jepang Lancarkan Beragam Cara Dinginkan PLTN Fukushima

17 Maret 2011

Jepang berpacu dengan waktu untuk mencegah peleburan inti reaktor di pembangkit listrik tenaga nuklir Fukushima Daiichi.

Helikopter dikerahkan untuk menyiramkan air laut sebagai upaya mendinginkan reaktor atom Fukushima.Foto: NHK TV/AP/dapd

Dua helikopter militer Jepang melanjutkan operasi mendinginkan reaktor atom Fukushima, dengan menyiramkan air dari udara. Operasi pendinginan dari udara dilancarkan lagi setelah dihentikan sementara, menimbang tidak terjadinya peningkatan drastis radiasi yang mematikan dan meredanya semburan asap putih dari reaktor atom. Dalam satu kali penerbangan, helikopter menumpahkan sekitar 7,5 ton air laut ke blok reaktor 3 yang atapnya mengalami kerusakan hebat. Apakah operasi pendinginan dari udara atau dengan penyemprot air dari darat akan sukses, masih harus dipantau terus. Menteri pertahanan Toshimi Kitazawa menegaskan :Kami akan melakukan segala upaya dari darat, untuk memperbaiki situasi. Dan kami terus berusaha menyiramkan air dari helikopter.“

Diperkirakan upaya mendinginkan reaktor dengan menyiram air dari helikopter juga akan segera dihentikan lagi, mengingat tingginya ancaman bahaya radiasi nuklir bagi para pilotnya. Sementara itu badan pengawas keamanan reaktor Jepang mengumumkan, blok reaktor satu, lima dan enam di PLTN Fukushima Daiichi dalam kondisi relatif stabil. Sementara blok reaktor nomor empat yang mengalami masalah paling berat, masih terus diupayakan pendinginannya dengan berbagai cara. Jurubicara pemerintah Yukio Edano menjelaskan : “Hari ini juga, para petugas bantuan dari jarak yang aman akan mulai mengupayakan pendinginan elemen bakar yang menjadi terlalu panas di blok reaktor 4.“

Kritik

Perusahaan pengelola PLTN Fukushima Daiichi-TEPCO kini menerima kritik semakin tajam akibat melancarkan misi penanggulangan krisis tanpa rencana jelas. Sekitar 750 pekerja PLTN sebelumnya sudah dievakuasi. Kini tugas menanggulangi bencana di PLTN Fukushima kelihatannya diserahkan sepenuhnya kepada 50 pekerja yang melakukan aksi jibakutai, dengan mempertaruhkan keselamatan dan nyawanya. Juga pemerintah di Tokyo dikecam, karena sejauh ini belum memaparkan rencana evakuasi bagi sekitar 30 juta penduduk di kawasan Tokyo dan sekitarnya, jika terjadi bencana atom hebat.

Krisis di kawasan bencana

Sementara itu, akibat gempa bumi hebat dan tsunami Jumat (11/3), hingga kini di kawasan timur laut Jepang lebih dari 1,6 juta rumah terputus sambungan air minumnya, 850.000 rumah tanpa aliran listrik dan sekitar 460.000 warga masih berada di tempat penampungan sementara. Jumlah korban tewas, menurut laporan stasiun televisi NHK mencapai lebih 5.300 orang orang, dan sekitar 9.400 orang masih dinyatakan hilang. Tugas pertolongan dan pembersihan kawasan bencana, terus terhambat cuaca dingin dan sejumlah gempa susulan cukup kuat. Juga kesulitan pemasokan bahan pangan, air bersih dan bahan bakar akibat hancurnya infrastruktur menambah parahnya situasi. Sejauh ini sudah 116 negara dan 28 organisasi internasional menawarkan bantuannya kepada Jepang

Agus Setiawan/rtr/dpa/afp/dw

Editor: Ayu Purwaningsih

Lewatkan bagian berikutnya Topik terkait