1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya
Ekonomi

Jerman: 49 Persen Pengungsi Dapat Pekerjaan dalam 5 Tahun

7 Februari 2020

Berbagai program integrasi dan kursus bahasa Jerman ditawarkan kepada pengungsi di Jerman untuk meningkatkan peluang mereka mendapatkan pekerjaan.

Deutschland 2016 | Hochschule für Grafik und Buchkunst in Leipzig | Flüchtlinge
Foto: picture-alliance/dpa/S. Willnow

Sebuah studi baru yang dirilis hari Selasa (4/2) menyebutkan bahwa 49% dari pengungsi yang datang ke Jerman sejak tahun 2013, akhirnya mendapatkan pekerjaan tetap dalam waktu lima tahun setelah mereka tiba.

"Ini berarti bahwa integrasi pasar tenaga kerja bagi pengungsi sekarang terjadi lebih cepat dibanding tahun-tahun sebelumnya," kata lembaga penelitian pasar kerja IAB di Nürnberg.

IAB berada di bawah Badan Federal untuk Migrasi dan Pengungsi, BAMF. Penelitian terbaru yang dirilis IAB membandingkan situasi pasar kerja dan pengungsi sejak 2013 dengan situasi sebelumnya, dari tahun 1990 sampai 2013. Ketika itu, hanya 44 persen pengungsi yang berhasil mendapat pekerjaan dalam waktu lima tahun pertama.

Membaiknya peluang para pengungsi mendapat pekerjaan dipuji IAB sebagai keberhasilan upaya Jerman dengan program integrasi dan pembelajaran bahasa.

"Selain itu, secara signifikan lebih banyak hal diinvestasikan sejak 2015 dalam pembelajaran bahasa dan program integrasi lainnya untuk memperbaiki peluang pengungsi dan pencari suaka", kata IAB.

Masih ada kesenjangan

Sekalipun situasi para pencari suaka dan pengungsi di pasar kerja membaik, masih ada kesenjangan yang belum bisa diatasi.

Sebanyak 68 persen pengungsi melaporkan sudah memiliki pekerjaan, namun ini termasuk pekerjaan paruh waktu, bukan hanya pekerjaan penuh waktu. Selain itu, 17 persen mengatakan mereka memang menerima bayaran tetapi masih ada dalam program pelatihan, sedangkan 3 persen mengatakan sedang menjalani program magang. Sekalipun menerima bayaran, jumlahnya terlalu kecil untuk memenuhi kebutuhan hidup.

Sekitar 12 persen pengungsi mengatakan tidak memiliki pekerjaan, di antaranya mereka yang melakukan apa yang disebut "mini jobs" dengan pembayaran maksimal 450 euro sebulan.

Studi IAB juga mengungkapkan bahwa hanya 29% pengungsi perempuan yang berhasil mendapat pekerjaan.

Untuk penelitian ini, IAB mewawancarai sekitar 8.000 pengungsi yang tiba di Jerman antara 2013 dan 2018.

hp/pkp (dpa, kna)