Jerman: Ada Spion Mesir di Biro Pers Kanselir Angela Merkel
10 Juli 2020
Seorang pegawai biro pers pemerintah Jerman dicurigai memata-matai untuk Mesir sampai ia diberhentikan Desember 2019. Kejaksaan Jerman sedang menyelidiki pria itu atas tuduhan spionase.
Iklan
Seorang pegawai Biro Pers dan Informasi Pemerintah Jerman di Berlin dicurigai telah bekerja untuk dinas rahasia Mesir selama bertahun-tahun, demikian laporan Kementerian Dalam Negeri yang dirilis hari Kamis (9/7).
Pria itu bekerja di bagian layanan pengunjung sebagai karyawan tingkat menengah, kata harian Jerman “Bild”.
Jurubicara Kanselir Jerman, Angela Merkel, Steffen Seibert; menolak menangapi kasus itu.
"Kami tidak mengomentari investigasi yang sedang berlangsung atau masalah personil," kata Seibert, yang juga menjabat sebagai Kepala Biro Pers Pemerintah.
Sedang dalam pengusutan
Kementerian Dalam Negeri menyebutkan, kepolisian Jerman telah mengambil "langkah-langkah eksekutif" terhadap pria itu pada Desember 2019.
Jaksa Agung Jerman Peter Frank kepada harian Bild mengkonfirmasi bahwa pria itu didakwa dengan dugaan spionase dan bahwa penyelidikan masih berlangsung. Tempat kerja pria itu sempat digeledah sebagai bagian dari penyelidikan.
Harian Bild juga menulis, ada indikasi bahwa dinas rahasia Mesir berusaha merekrut warga Mesir yang tinggal di Jerman untuk tujuan intelijen. Antara lain ketika mereka melakukan kunjungan misi diplomatik Mesir di Jerman atau ketika mereka berkunjung ke Mesir.
Hewan-Hewan Spionase: Ikan Paus, Merpati, dkk
Seekor ikan paus ditemukan di lepas pantai Norwegia dan dicurigai sebagai mata-mata Rusia. Merpati, kucing serta hewan lainnya juga telah dipasangi peralatan intelijen di tubuhnya, dan tingkat keberhasilan berbeda-beda.
Foto: Imago/C. Ohde
Ikan paus agen intelijen Rusia?
Ikan paus di lepas pantai Norwegia ini terlihat jinak saat berenang mendekati perahu nelayan. Namun, di badannya terdapat tali pengikat dengan tulisan ‘‘Peralatan St. Petersburg‘‘. Pada tali pengikat disematkan alat untuk memasang kamera. Apakah ikan paus dijadikan agen intelijen Rusia? Bisa jadi paus itu lari dari perairan Rusia.
Foto: Joergen Ree Wiig/Norwegian Direcorate of Fisheries Sea Surveillance Unit via AP/picture-alliance
Merpati mata-mata yang tersohor
Menggunakan binatang sebagai mata-mata sudah jadi rahasia umum badan intelijen di seluruh dunia. Tentara Jerman, misalnya, pada Perang Dunia I menggunakan burung merpati berkamera sebagai sarana pengumpul informasi. Merpati akhirnya tidak pernah digunakan secara permanen, karena kamera otomatisnya hanya dapat memotret 12 foto dan merpati harus tepat terbang di atas lokasi yang dituju.
Foto: picture-alliance/dpa/Cortesía del Museo Internacional del Espionaje
Agent Flipper
Ada banyak teori tentang hewan sebagai agen intelijen, khususnya di Israel. Kelompok radikal Islam, Hamas, mengklaim menemukan lumba-lumba berkamera beserta alat ‘‘spionase‘‘ lainnya di jalur Gaza. Angkatan Laut AS juga diketahui telah menggunakan lumba-lumba dalam ‘‘Program Mamalia Laut‘‘ mereka sebagai pelacak ranjau.
Foto: Robert Pitman
Mata-mata tercepat?
Pada tahun 2007, Iran menemukan dan menghancurkan apa yang mereka sebut jaringan mata-mata Israel yang menggunakan tupai. Penjaga perbatasan Iran menemukan 14 tupai yang dilengkapi pelacak GPS. Namun, hubungan tupai tersebut dengan intelijen Israel tidak dapat dibuktikan.
Foto: picture-alliance/Wildlife/R.Usher
Gagalnya ‘’Accoustic Kitty’’
Pada tahun 1960, dalam program ‘‘Accoustic Kitty‘‘ CIA menempatkan implan mikrofon pada kucing, yaitu pada keempat kakinya, untuk memata-matai kegiatan yang berlangsung di gedung Kedutaan Besar Uni Soviet. Program tersebut gagal total. Kucing pertama saja yang dipasangi mikrofon mati tertabrak taksi di jalan.
Foto: DW/K. Zeineddine
Agen hiu berkedok?
Para peneliti di Badan Proyek Penelitian Tingkat Lanjut (DARPA) milik militer AS dilaporkan mengembangkan sejenis remote control yang ditempatkan sebagai implant di otak hiu. Dengan cara itu, hiu hendak dikendalikan dari jarak jauh. Katanya hanya untuk tujuan penelitian. Tetapi potensi penggunaan oleh militer sangat besar.
Foto: picture-alliance/dpa/imageBROKER
Lebah pelacak informasi?
Lebah pekerja bisa jadi mata-mata berikutnya. Mereka bisa dilatih melacak bau-bauan tidak alami, seperti misalnya bahan peledak. Yang paling tepat adalah lebah yang bertugas mencari dan melaporkan lokasi bahan baku pembuat madu. Namun, para ahli berargumen, terlalu banyak jenis bau-bauan di alam yang dapat mengalihkan perhatiannya. (Ed: sng/ml)
Foto: Imago/C. Ohde
7 foto1 | 7
Dua dinas intelijen Mesir aktif di Jerman
Menurut laporan dinas rahasia Jerman Verfassungsschutz, dinas intelijen Mesir berusaha untuk mengumpulkan informasi tentang orang-orang Mesir yang tinggal di Jerman yang mungkin menjadi anggota kelompok Ikhwanul Muslimin, atau juga anggota komunitas Kristen Koptik.
Tahun 2011, Mohamed Morsi dari Ikhwanul Muslimin terpilih sebagai presiden Mesir dan sempat memerintah selama dua tahun, sampai dia digulingkan oleh Jenderal Abdel Fattah Al-Sisi yang kemudian menjabat sebagai Presiden Mesir hingga saat ini.
Verfassungsschutz menduga, ada dua dinas rahasia Mesir yang aktif di Jerman, yaitu General Intelligence Service (GIS) yang bertugas melakukan spionase di luar negeri, maupun National Security Service (NSS) yang bertugas mengumpulkan informasi intelijen di dalam negeri.