1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Jerman Akan Beli Sistem Pertahanan Rudal dari Israel

28 Maret 2022

Sistem pertahanan rudal terbaru Jerman akan berbasis sistem Arrow 3 buatan Israel, yang mampu menangkal rudal balistik jarak jauh. Kanselir Olaf Scholz ajukan argumen, Jerman harus mampu melindungi dirinya sendiri.

Roket Interceptor bagian dari sistem anti rudal balistik Arrow 3 buatan Israel
Roket Interceptor bagian dari sistem anti rudal balistii Arrow 3 buatan IsraelFoto: Israeli Defence Ministry/AFP

Kanselir Jerman Olaf Scholz mengkonformasi, pemerintahannya sedang mempertimbangkan untuk membeli sistem pertahanan anti peluru kendali jarak jauh dari Israel. "Sistem pertahanan anti rudal ini juga bisa menawarkan perlindungan kepada negara tetangga di Uni Eropa", ujar Scholz kepada televisi kanal satu Jerman ARD Minggu (27/3).

Kanselir Jerman mengatakan, ini salah satu tema yang sedang didiskusikan untuk tujuan baik. Walau begitu Scholz menolak mengungkapkan rincian rencana pembelian sistem pertahanan anti rudal itu. "Semua masih belum final", katanya dalam acara Talk Show yang dipandu moderator Annne Will itu.

Pro-Kontra di parlemen Jerman

Pernyataan Kanselir Scholz itu menegaskan pernyataan sebelumnya, yang dilontarkan anggota parlemen Jerman- Bundestag. "Kami harus bisa mempertahankan diri lebih baik lagi dari ancaman Rusia", kata Andreas Schwarz, politisi partai Sosial Demokrat - SPD yang jadi anggota komisi anggaran Bundestag. "Untuk tujuan itu, kami perlu secepatnya memiliki untuk Jerman", ujar Schwart seperti dikutip tabloid Bild am Sonntag.

Rusia Sukses Ujicoba Rudal Setan dan Sistem Anti Nuklir Teranyar

00:56

This browser does not support the video element.

Senada dengan itu Marie-Agnes Strack-Zimmermann, ketua komisi pertahanan di parlemen Jerman  kepada harian Die Welt mengatakan,Jerman harus mempertimbangkan sistem senjata yang berbeda dengan yang dimiliki Rusia. "Israelmemproduksi sistem nitu, dan masuk akal jika kita tidakn hanya melihat pada skenario yang beda tapi juga membelinya", ujar ketua komisi pertahan dari partai liberal FDP itu.

Namun politisi dari partai oposisi, Roderich Kiesewetter melontrkan kritik atas rencana pembelian sistem anti rudal Israel itu. Pakar politik luar negeri partai Kristen Demokrat itu menyebutkan, ini merupakan invetasi yang keliru. "Seharusnyapemerintah memberikan prioritas persenjataan dan logistik lebih baik kepada Bundeswehr. Sistem pertahanan udara, lebih baik lagi jika NATO yang meningkatkan sistem tersebut untuk melindung perbatasan terluar anggotanya", kata Kieswetter.

Sistem canggih buatan Israel

Kanselir Jerman Scholz pada bulan Februari lalu, sesaat setelah Rusai melancarkan invasi ke Ukraina, sudah mengumumkan akan memberikan anggaran khusus senilai 100 miliar Euro untuk meningkatkan kemampuan militernya. Selain membeli sejumlah pesawat tempur siluman F-35 dari AS, juga direncanakan pembelian sistem anti rudal dari Israel itu seharga sekitar 2 miliar Euro.

Sistem pertahanan Arrow 3 buatan Israel memiliki kemampuan menangkal dan menghancurkan peluru kendali balistik jarak jauh, dan berfungsi hingga ketinggian stratosfir atau sekitar 10 kilometer dari permukaan Bumi. Sistem radarnya juga sangat kuat, hingga mampu mencakup wilayah pertahanan negara tetangga Polandia, Romania bahkan hingga negara-negara Baltik, demikian laporan tabloid Bild.

Kemampuannya berbeda dengan sistem pertahanan  Iron Dome, yang hanya mampu menangkal rudal dengan ketinggian jelajah rendah. Angkatan bersenjata Jerman sejauh ini sudah memiliki sistem pertahanan anti rudal Patriot, yang mampu menangkal dan menghancurkan rudal jarak pendek.

as/hp (dpa,AFP)