Jerman akan mulai menawarkan vaksin corona kepada semua orang yang mau divaksinasi, kata Menteri Kesehatan Jens Spahn.
Iklan
Menteri Kesehatan Jerman Jens Spahn mengatakan pada hari Kamis (22/4) bahwa dia mengharapkan vaksinasi virus corona tersedia untuk semua orang yang ingin divaksinasi di Jerman paling lambat mulai Juni.
Dalam sidang majelis tinggi Bundesrat dia menyatakan: "Kami (pemerintah) kemungkinan mencabut aturan prioritas pada bulan Juni." Dia mengatakan dia senang jika itu bisa dilakukan lebih awal lagi.
Saat ini, setengah dari penduduk berusia di atas 60 tahun di Jerman telah divaksinasi setidaknya dosis pertama, kata Jens Spahn. Dia menambahkan bahwa kecepatan vaksinasi akan meningkat terus, dengan makin banyak jumlah vaksin yang tersedia dan vaksinasi yang lebih luas dengan melibatkan para praktik dokter di seluruh Jerman.
Sudah lebih 20 persen penduduk mendapat vaksin
Saat ini, lebih dari 20 persen penduduk Jerman sudah menerima vaksin, dan pada akhir Mei nanti diharapkan sudah 30 persen, kata Menteri Kesehatan Jens Spahn.
Menurut data Kementerian Kesehatan, sampai hari Kamis (22/4) sudah sekitar 21,6% populasi menerima dosis pertama, sementara 5,7 juta orang, atau 6,9% daripopulasi Jerman, telah divaksinasi penuh.
"Total lebih dari 23,6 juta dosis telah diberikan sejauh ini, kemarin 689.000," tulis Jens Spahn di Twitter hari Jumat (23/4).
Persyaratan dipermudah
Hingga saat ini, vaksinasi di Jerman dilakukan dengan sistem ketat kelompok prioritas berdasarkan usia. Beberapa negara bagian Jerman minggu ini mengumumkan rencana untuk membuka vaksin AstraZeneca bagi siapa saja yang menginginkannya.
Pemerintah Jerman secara resmi merekomendasikan agar AstraZeneca hanya diberikan kepada orang berusia 60 tahun ke atas, menyusul kekhawatiran terjadinya pembekuan darah pada penerima yang lebih muda. Kanselir Angela Merkel minggu lalu menerima dosis pertama AstraZeneca.
Selama Lockdown, Orang Jerman Habiskan Banyak Uang untuk Hewan Peliharaan
Saat pemerintah Jerman memberlakukan lockdown, satu juta hewan peliharaan terjual. Tidak hanya pembelian, perawatan hewan peliharaan juga memakan banyak biaya.
Foto: Fabrice Coffrini/Getty Images/AFP
Bisnis yang menguntungkan
Tahun lalu, pengecer perlengkapan hewan peliharaan meraup omzet € 4,5 miliar (Rp 76,7 triliun). Sementara penjualan online mencapai sekitar € 820 juta (Rp 13,9 triliun). Data IVH (kelompok industri pemasok hewan peliharaan) menunjukkan, dengan menjual pakan burung liar, industri ini mendapat tambahan penghasilan hampir € 5,5 miliar (Rp 93,7 triliun).
Foto: picture-alliance/dpa/M. Murat
Sahabat terbaik manusia
Angka penjualan harga anjing yang meningkat pada tahun lalu membuat Jerman menjadi rumah bagi lebih dari 10 juta anjing. Selama pandemi, anjing peliharan merupakan pendamping untuk mengusir rasa kesepian.
Foto: picture-alliance/J. de Cuveland
Dibanding anjing, kucing lebih banyak dipelihara
Di Jerman, kucing adalah raja. Saat ini ada 15,7 juta kucing yang dipelihara warga Jerman. Pengeluaran untuk makanan ringan dan susu untuk kucing mengalami peningkatan hingga 9,4%. Menariknya, ada seekor kucing yang memiliki kehidupan berkelas, yaitu Choupette, kucing milik legenda fesyen Karl Lagerfeld.
Foto: picture-alliance/Eventpress
Bukan hanya anjing dan kucing
Saat ini 47% rumah tangga di Jerman memiliki hewan peliharaan, tidak hanya kucing dan anjing. Ada 5 juta hewan kecil seperti kelinci, marmut, hamster, dan tikus yang kini memiliki majikan. Selain itu, terdapat 3,5 juta burung, 1,8 juta akuarium, dan sekitar 1,3 juta terarium untuk kadal dan penyu.
Foto: picture-alliance/blickwinkel/H. Schmidbauer
Hobi yang tidak murah
Sementara kebanyakan orang di Jerman diharuskan untuk melakukan jaga jarak sosial, tetapi bagi hewan peliharaan rumah, mereka bebas mengunjungi teman-temannya saat berjalan di taman. Kesempatan bertemu seperti itu mungkin menjadi alasan mengapa dokter hewan, groomer, dan dog walker tetap sibuk. Angka pengeluaran untuk memelihara hewan diperkirakan lebih dari € 5 miliar (Rp 85,3 triliun).
Foto: Fabian Strauch/dpa/picture alliance
AS lebih unggul
Orang Jerman mungkin menyukai hewan peliharaan. Namun, menurut standar internasional, mereka mendapat predikat "lamban". Menurut penelitian yang dilakukan The Economist, dilihat dari biaya perawatan hewan peliharaan per orang pada 2019, Jerman berada di posisi kelima setelah Swiss, Prancis, dan Inggris. Sedangkan Amerika Serikat menduduki peringkat satu.
Foto: Fotolia/quipu
Bekerja dari rumah dan berbelanja online
Banyaknya orang yang menghabiskan waktu di rumah, membuat bisnis penitipan hewan mengalami kerugian. Namun secara umum, bisnis yang meliputi hewan peliharaan menjadi pemenang selama pandemi di Jerman. Kebutuhan hewan peliharaan yang dijual secara online mengalami peningkatan. Tahun lalu, transaksi online mencapai € 820 juta (Rp 13,9 triliun), meningkat 16% dibandingkan tahun sebelumnya. (ha/gtp)
Foto: picture-alliance/dpa/I. Fassbender
7 foto1 | 7
Hari Kamis (22/4) majelis tinggi Bundesrat menyetujui amandemen undang-undang perlindungan pandemi, yang akan memberi pemerintah federal wewenang lebih besar dalam menetapkan kebijakan pembatasan corona, yang selama ini menjadi wewenang negara bagian. Sehari sebelumnya, Majelis Rendah Bundestag sudah menyetujui amandemen itu.