Rencana Jerman Untuk Menaikkan Kompensasi Korban Terorisme
8 Mei 2018
Jika orang berbicara mengenai kompensasi dari negara untuk korban terorisme, Jerman dianggap masih tertinggal di belakang negara lain di Eropa. Pakar ingin jumlah uang kompensasi dinaikkan tiga kali lipat.
Iklan
Dua belas orang tewas dalam serangan teroris di pasar Natal Berlin pada bulan Desember 2016 setelah Anis Amri mengendarai sebuah truk ke kerumunan orang di Breitscheidplatz. Untuk membantu keluarga korban dan mereka yang terluka dalam serangan itu, pemerintah Jerman memperkenalkan posisi "komisaris untuk para korban terorisme".
Orang yang memegang jabatan ini telah berganti - Edgar Franke menggantikan Kurt Beck pada bulan April - tetapi satu tuntutan utama tetap sama. Beck dan Franke meminta kompensasi finansial yang lebih tinggi untuk para korban dan keluarganya. Mereka percaya bahwa kompensasi, yang dibayarkan langsung setelah terjadinya serangan, harus naik tiga kali lipat.
"Korban tewas dalam serangan terhadap negara," kata Franke kepada DW. "Para teroris sebenarnya tidak ingin melukai mereka. Teroris ingin menyerang negara. Itulah mengapa negara melakukan pembayaran ini."
Kompensasi kemungkinan akan naik tiga kali lipat
Berdasarkan aturan saat ini, individu yang kehilangan anak, orang tua atau suami/istri berhak untuk menerima kompensasi sebesar 10,000 Euro (sekitar 150 juta Rupiah). Mereka yang kehilangan saudara kandung berhak menerima 5.000 Euro (sekitar 75 juta Rupiah). Korban luka juga menerima 5.000 Euro. Jumlah tersebut akan meningkat tiga kali lipat menjadi 30,000 Euro dan 15,000 Euro. Peningkatan kompensasi itu akan memperhitungkan korban serangan Berlin dua tahun yang lalu.
7 Foto, 7 Fakta "Serangan" di Breitscheidplatz
Polisi di Berlin kini yakin insiden di pasar Natal Breitscheidplatz bukanlah sebuah kecelakaan. Investigasi masih terus berlangsung. Berikut rangkuman fakta yang telah diketahui sejauh ini dalam gambar.
Foto: Google Earth
Lokasi Kejadian
Di depan Gereja Memorial Kaiser Wilhelm yang merupakan lokasi favorit para turis. Di timur laut Breitscheidplatz terletak stasiun kereta Bahnhof Zoo, dan di selatan jalan terkenal di Berlin, Kurfürstendamm, tempat beberapa pertokoan mewah.
Foto: Google Earth
Insiden
Gambar yang ada mengingatkan pada serangan di kota Nice, Perancis. Juli 2016, puluhan tewas akibat hantaman truk ke kerumunan massa.
Foto: Reuters/F. Bensch
Korban
Pihak kepolisian membenarkan tewasnya 12 orang dan setidaknya 48 luka-luka. Sebagian diantara mengalamai luka berat. Tenda darurat didirikan di lokasi kejadian. Walikota Berlin Müller mengatan rumah sakit Charité siap menangani korban.
Foto: Reuters/P. Kopczynski
Polisi
Jalur masuk ke Breitscheidplatz ditutup. Lewat jejaring sosial, penyidik memohon warga untuk tidak menuju lokasi dan tidak menyebar berita yang belum dikonfirmasi. Nomor telepon yang bisa dihubungi untuk mengetahui keberadaan keluarga dan kerabat adalah 0049 30 54023111.
Foto: Reuters/F. Bensch
Pelaku
Seorang tersangka telah ditahan. Di dalam truk ditemukan warga Polandia yang sudah tidak bernyawa.
Foto: Reuters/F. Bensch
Penyidikan
Pihak kepolisian bersenjata berat mengamankan daeraj sekitar Breitscheidplatz. Penyidikan diambil alih oleh dinas kriminal (LKA) di Berlin dan pihak kejaksaan agung.
Foto: Reuters/P. Kopczynski
Reaksi
Kanselir Jerman Angela Merkel terus berhubungan dengan menteri dalam negeri dan walikota Berlin. Demikian menurut juru bicara Merkel. Presiden Jerman Gauck: "Ini malam yang buruk bagi Berlin dan negara kami."
Foto: REUTERS/P. Kopczynski
7 foto1 | 7
Perubahan lain yang diusulkan adalah memberi turis dari negara lain, termasuk warga negara non-Uni Eropa, hak atas pembayaran semacam itu - sesuatu yang sebelumnya tidak mereka dapatkan.
"Uang tentu saja tidak bisa membawa orang yang dicintai yang telah tewas kembali ke kehidupan," kata Franke. "Tetapi orang-orang yang terkena dampaknya harus menerima lebih banyak uang, karena jumlah kompensasi yang lebih tinggi adalah norma di negara lain."
Perbandingan dengan negara tetangga
Dalam laporan akhirnya yang dipresentasikan pada bulan Desember 2017, Kurt Beck telah memasukkan perbandingan jumlah kompensasi musibah antara Jerman dan sejumlah negara lain. Laporannya menunjukkan bahwa jumlah uang yang dibayarkan oleh Jerman untuk korban terorisme jauh lebih rendah dibandingkan beberapa negara tetangga.
Kronologi Serangan Teror di Eropa 2017
Serangan teror dengan menyasar target lunak marak di Eropa. Setelah Nice, Paris, Berlin, Brussel, London dan Manchester, kini Barcelona jadi sasaran aksi teror. Inilah kronologi serangan teror di Eropa 2017
Foto: picture-alliance/chromorange/R. Peters
Barcelona
Serangan teror mengoyak kawasan favorit wisatawan Las Ramblas di jantung Barcelona 17 Agustus 2017. Pelaku teror brutal menabrakkan mobil van ke kerumunan turis. Sedikitnya 13 orang tewas dan 100 lainnya cedera. Pelakunya masih buron. Sebelum serangan itu, polisi merazia dan menangkap 11 jihadis di seputar Barcelona.
Foto: Getty Images/D. Ramos
London
London kembali diguncang serangan teror Juni 2017. Teroris menggunakan mobil van menabrak para pejalan kaki di London Bridge. Mobil terus melaju ke kawasan pejalan kaki Borough Market. Tiga teroris bersenjatakan pisau turun dari mobil menyerang membabi-buta. Akibat serangan teror London ini, 7 orang tewas dan 48 orang cedera. Tiga teroris ditembak mati oleh polisi.
Foto: Getty Images/AFP/D. Leal-Ollivas
Manchester
Inggris diguncang serangan teror terberat sejak 2005 pada bulan Mei 2017. Pelaku Salman Ebedi melancarkan serangan bom bunuh diri seusai konser penyanyi pop Ariana Grande di kota Manchester. Teroris ini membunuh 23 orang dan melukai 120 lainnya. Korban termuda baru berusia 8 tahun.
Seorang lelaki menembaki sebuah bus polisi di kawasan Champs-Élysées, April 2017. Sopir bus tewas dan tiga pejalan kaki terluka akibat serangan teror itu. Pelakunya mati ditembak petugas patroli. Pejabat Perancis melaporkan, bukti pengusutan menunjukkan aksi terorisme itu bermotif Islam radikal.
Foto: Imago/Zuma Press/A. Freindorf
Stockholm
Sebuah truk curian digunakan teroris menabrak warga di kawasan perbelanjaan yang ramai di ibukota Swedia, Stockholm, April 2017. Truk berhenti setelah menabrak sebuah supermarket. Lima orang tewas dan 15 cedera akibat serangan teror ini. Pelakunya seoran warga Usbekistan, dan berhasil ditangkap aparat keamanan hari itu juga.
Foto: Reuters/D. Armada
London
Seorang pelaku serangan teror menabrakan mobilnya ke rombongan pejalan kaki di jembatan menuju gedung Parlemen di ibukota Inggris itu Maret 2017. Empat korban serangan teror meninggal dan 40 cedera. Pelaku kemudian keluar dari mobil dan menusuk seorang polisi hingga meninggal. Teroris yang disebut anggota kelompok Islam radikal ditembak mati oleh aparat. Penulis: Christian Walz (as/ml)
Foto: picture-alliance/dpa/J. Brady
6 foto1 | 6
Banyak negara, termasuk Jerman, memberikan tunjangan lainnya selain kompensasi uang untuk membantu korban terorisme. Tetapi dalam hal tunjangan musibah yang dibayarkan satu kali, 10,000 Euro adalah jumlah yang rendah. Di Perancis, suami/istri dan orang tua dari korban yang meninggal dalam serangan teroris menerima hingga 35,000 Euro dan anak-anak hingga 25,000 Euro. Di Spanyol, kerabat bahkan dapat menerima kompensasi hingga 250,000 Euro.
Jadi mengapa Jerman saat ini tertinggal?
"Sederhana saja. Sebelum Berlin kita tidak mengalami aksi terorisme skala besar, dengan jumlah korban yang tinggi di Jerman," kata Franke. Salah satu alasannya, katanya, adalah bahwa Jerman pada dasarnya enggan mengirim pasukan ke konflik internasional, yang berarti Jerman tidak menanggung "konsekuensi yang terjadi di London atau Paris."
Setelah serangan pasar Natal di Berlin, pemerintah Jerman harus bereaksi cepat untuk merancang rencana kompensasi, yang sekarang seharusnya ditingkatkan. Franke yakin pemerintah kemungkinan akan setuju dengan ide peningkatan kompensasi tiga kali lipat.
One Love: Konser Amal Obati Luka Manchester
Ariana Grande adakan konser amal di Manchester untuk galang dana bagi korban serangan bom bunuh diri di akhir konsernya dua pekan lalu. Akibat serangan 22 orang tewas, banyak dari mereka anak-anak.
Foto: Picture-Alliance/dpa/J. Goodman/London News Pictures via ZUMA
Ariana Grande Tantang Teror
Penyanyi pop AS Ariana Grande kembali ke panggung di Manchester Minggu kemarin, dengan program penuh lagu-lagu yang bersifat menantang. "Manchester, we're gonna be all right," demikian teriaknya ketika memulai konser amal One Love, yang bertujuan untuk menggalang dana bagi keluarga korban serangan 22 Mei.
Foto: picture alliance/AP Photo/O. Humphreys
Bintang Lain Ikut Serta
Di luar stadion Old Trafford antrian panjang tampak untuk masuk arena konser. Sejumlah bintang lain juga ikut dalam aksi amal ini. Antara lain Justin Bieber, Katy Perry, Coldplay, Take That dan Miley Cyrus. Liam Gallagher, bekas vokalis band asal Manchester Oasis, tampil sebagai kejutan dalam acara itu.
Foto: Getty Images/AFP/A. Devlin
Robbie William Ubah Lirik Lagu bagi Korban Serangan
Penyanyi Inggris Robbie Williams juga ikut berkecimpung dan mengubah sebagian lirik lagunya "Strong," untuk menghormati korban serangan. "Manchester we're strong ... we're still singing our song," demikian dilantunkannya di depan lebih dari 50.000 orang yang diperkirakan hadir dalam acara itu.
Foto: Getty Images/Dave Hogan for One Love Manchester
Menanggung Bersama
Seorang polisi bersenjata berpose bersama beberapa fans sebelum konser dimulai. Sebelumnya timbul kekhawatiran, acara mungkin dibatalkan setelah terjadinya serangan di London Sabtu malam. Tapi manager Ariana Grande, Scooter Braun mengatakan, konser Manchester akan punya makna lebih besar lagi setelah terjadinya serangan di London.
Foto: Reuters/P. Noble
Penjagaan Ketat
Seorang polisi bersenjata berdiri di depan pintu masuk menuju stadion olah raga cricket Old Trafford. Sebelumnya polisi sudah memperingatkan, penjagaan keamanan akan sangat ketat, dan jumlah polisi lebih banyak dari biasanya.
Foto: Reuters/P. Noble
Pernyataan Keras Menentang Terorisme
Pesan utama yang ingin disampaikan dalam konser ini adalah persatuan dan menentang teror. Konser ini bisa ditonton langsung di seluruh dunia, lewat siaran televisi atau internet, dan seluruh uang yang masuk disalurkan ke dana darurat yang didirikan pemerintah kota Manchester dan Palang Merah Inggris. Ed: ml/hp
Foto: Picture-Alliance/dpa/J. Goodman/London News Pictures via ZUMA
6 foto1 | 6
Namun demikian, ada beberapa negara lain, yang memberikan kompensasi yang lebih rendah untuk keluarga korban teror. Inggris, yang telah mengalami jumlah serangan yang relatif tinggi dalam beberapa tahun terakhir, memberi 12,500 Euro untuk anggota keluarga korban teror.
Dukungan jangka panjang yang solid
Di Jerman, mereka yang berhak atas tunjangan musibah ini adalah korban yang selamat serta keluarga korban serangan teroris dan tindak kejahatan kebencian sayap kanan - yaitu kejahatan dengan latar belakang politik yang diinvestigasi oleh jaksa penuntut umum federal. Contoh dari kejahatan kebencian sayap kanan adalah ekstrimis kanan National Socialist Underground (NSU), yang diduga telah membunuh sembilan orang karena latar belakang imigran mereka antara tahun 2000 dan 2007.
Kronik Pengungkapan Rangkaian Pembunuhan NSU
Semua mata di dunia tertuju ke München. Di ibukota negara bagian Bayern itu 6 Mei 2013 dimulai proses persidangan kasus NSU terhadap Beate Zschäpe dan empat tersangka pembantu aksi teror ekstrim kanan.
Foto: picture-alliance/dpa
Serial Pembunuhan yang Tak Terungkap
Sel teror Neonazi "Nazionalsozialistischer Untergrund NSU", bertahun-tahun melakukan pembunuhan orang di seluruh Jerman. Tersangka pelaku: Uwe Mundlos, Uwe Böhnhardt (tengah) dan Beate Zschäpe. Korbannya: 8 warga asal Turki, satu asal Yunani dan seorang polisi perempuan. Motifnya diduga kebencian orang asing. Tapi hingga 2011 publik sama sekali belum tahu motif kejahatan itu.
Foto: privat/dapd
Gagalnya Perampokan Bank Mengungkap NSU
Rangkaian pembunuhan bermotif ekstrim kanan baru terbongkar mulai 4 November 2011. Pada hari itu Uwe Mundlos dan Uwe Böhnhardt merampok bank di Eisenach. Ini aksi perampokan pertama yang gagal. Polisi mengepung mobil karavan kedua pria itu, yang menjadi tempat pelarian mereka. Menurut penyidikan, Mundlos mula-mula membunuh Böhnhardt, sebelum ia membakar mobil itu dan menembak dirinya sendiri.
Foto: picture-alliance/dpa
Beate Zschäpe Menyerahkan Diri
Tidak lama setelah kematian Böhnhardt dan Mundlos terjadi ledakan di Frühlingsstraße 26 di Zwickau, Sachsen, di sebuah rumah dimana Beate Zschäpe dan kedua perampok bank itu tinggal bersama. Ia diduga membakar rumah itu untuk menghapus barang-barang bukti. Empat hari kemudian ia melaporkan diri kepada polisi. Sejak itu tersangka teroris ini berada di tahanan pemeriksaan.
Foto: Getty Images
Serial Pembunuhan Ekstrim Kanan Terbongkar
Dari reruntuhan apartemen di Zwickau penyidik menemukan video pengakuan yang dibuat sendiri oleh sel teror Zwickau, yang menamakan dirinya NSU (Nationalsozialistischer Untergrund). Dalam film berdurasi 15 menit, tampak lokasi dan korban rangkaian serangan pembunuhan yang dilakukan kelompok teror ekstrim kanan itu antara tahun 2000 - 2007.
Foto: picture-alliance/dpa
Video Pengakuan NSU
Figur film kartun terkenal "Paul Panther" dalam video amatir yang mereka buat menunjukkan pesan kebencian terhadap kaum imigran dan penistaan korban pembunuhan. Sebelum penangkapannya, Beate Zschäpe mengirim video pengakuan dengan gambar-gambar yang merendahkan martabat manusia tersebut.
Foto: dapd
Kata Bersayap 2011: Pembunuhan Penjual Kebab
Sampai 2011 banyak media menyebut kejadian itu sebagai "Dönermorde" (pembunuhan penjual kebab). Sampai saat itu belum diketahui kaitan rangkaian pembunuhani ataupun motif pelakunya. Ada spekulasi, korban mungkin punya hubungan dengan kelompok penjual narkoba. Baru setelah ada video pengakuan sel teror ekstrim kanan muncul penjelasan. Dan istilah "Dönermorde" terpilih sebagai kata bersayap 2011.
Foto: picture-alliance/dpa
Serangan Bom Paku Dilancarkan NSU
"Pengetahuan yang selama ini diperoleh pihak keamanan tidak menunjukkan latar belakang terorisme, melainkan kejahatan kelompok kriminal," demikian dijelakan menteri dalam negeri Jerman Otto Schily tanggal 10 Juni 2004. Sehari sebelumnya serangan bom paku melukai 22 orang dan merusak sebuah toko di Köln. 2011 menjadi jelas: Aksi kejahatan itu juga dilancarkan kelompok teroris ekstrim kanan NSU.
Foto: picture alliance/dpa
Upacara Peringatan di Berlin
Di gedung konser Berlin Gendarmenmarkt, 23 Februari 2012 Jerman mengenang para korban. Acara utama, upacara berkabung resmi anggota keluarga korban. Yang tercatat dalam ingatan adalah pidato emosional Semiya Simsek (kanan), putri Enver Simsek penjual bunga yang dibunuh sel teror Neonazi. Kanselir Merkel meminta maaf kepada anggota keluarga korban dan menjanjikan pengungkapan penuh kasus itu.
Foto: Bundesregierung/Kugler
Solidaritas Terhadap Korban NSU
4 November 2012, tepat satu tahun setelah terungkapnya keberadaan sel teror Neonazi Zwickau, warga di banyak kota besar di Jerman berdemonstrasi sebagai solidaritas menentang ekstremisme kanan. Mereka menuntut pengusutan tuntas terkait kasus pembunuhan bermotif rasistis itu, yang menurut mereka berjalan tersendat-sendat.
Foto: picture-alliance/dpa
Gagal, Sial dan Macet?
Dalam mengungkap rangkaian pembunuhan sel teror Neonazi itu, pihak berwenang Jerman gagal di segala bidang. Akte dan dokumen-dokumen penting, yang berperan dalam mengolah kasus itu, muncul amat terlambat atau bahkan sudah dimusnahkan. Dengan demikian tugas Komisi Penyidikan NSU di bawah pimpinan anggota parlemen Sebastian Edathy (SPD) hanya bergerak maju dengan susah payah.
Foto: Getty Images
Tugu Peringatan untuk Mehmet Kubasik
"Dortmund adalah kota yang penuh warna, toleran dan terbuka, dan menentang ekstremisme kanan!". Demikian ditekankan walikota Ullrich Sierau saat membuka penutup tugu peringatan untuk korban NSU Mehmet Kubasik September 2012. Tugu itu berada hanya beberapa meter dari kios, tempat Kubasik dibunuh 4 April 2006.
Foto: picture-alliance/dpa
Proses Akreditasi yang Kontroversial
Akreditasi jurnalis juga macet. Proses pengadilan tersangka teroris Beate Zschäpe dan empat tersangka pembantu NSU lainnya, baru bisa dimulai 6 Mei. Rencana semula adalah 17 April, tapi pengadilan memulai proses akreditasi yang baru sama sekali bagi jurnalis. Dalam proses akreditasi pertama, para jurnalis Turki tidak kebagian tempat. Mahkamah Konstitusi Jerman oleh karena itu menghentikannya.
Foto: picture-alliance/dpa
12 foto1 | 12
Uang adalah salah satu dari beberapa jenis kompensasi yang berhak diklaim oleh korban. Dan jika kita melihat beberapa jenis bantuan lain yang diberikan negara, Jerman berada di posisi yang lebih baik dibandingkan dengan negara lain.
"Tunjangan lain seperti pembayaran pensiun dan bantuan untuk korban luka cukup terorganisasi dengan baik di Jerman," kata Beck kepada DW.
Tunjangan ini termasuk pembayaran pensiun rutin untuk orang yang tidak dapat sepenuhnya kembali ke pekerjaan mereka setelah terluka atau trauma karena serangan, serta bantuan finansial untuk membayar dokter dan rumah sakit.
Bukan hanya uang yang penting
Bantuan finansial jangka panjang dan dukungan psikologis sama pentingnya dengan kompensasi uang, kata Helgard van Hüllen, wakil presiden Weißer Ring - organisasi Jerman yang membantu korban tindakan kriminalitas dan keluarganya -, yang juga aktif di LSM Victim Support Europe.
"Lebih dari dua pertiga dari keluarga korban tewas dalam serangan di Berlin masih menerima perawatan dari Weißer Ring," kata van Hüllen kepada DW. "Perawatan jangka panjang adalah hal yang paling penting, terutama bagi para korban terorisme."
Itu termasuk bantuan finansial jangka panjang, kata van Hüllen, "jadi yang paling penting, korban tidak memiliki masalah keuangan."
Di Jerman sumbangan dari warga, selain pembayaran dari negara, juga didistribusikan kepada para korban terorisme dan keluarga mereka.
"Saya percaya, ini adalah hal yang sangat penting bahwa kami telah melihat begitu banyak orang yang siap membantu di Jerman dan banyak orang yang memberikan donasi," kata Beck. "Tidak penting dalam aspek material, tetapi penting karena perhatian dari orang banyak sangat berarti bagi mereka yang kehilangan orang yang dicintai."
na/vlz (dw)
Solidaritas dan Toleransi di Jerman
Puluhan ribu warga Muslim di Jerman menunjukkan sikap solidaritas terhadap korban pembunuhan di Paris serta mendemonstrasikan toleransi di Jerman. Berjaga untuk menjaga kerukunan beragama adalah mottonya.
Foto: Reuters/F. Bensch
Jangan Salahgunakan Nama Islam
Seorang remaja perempuan dalam aksi di Gerbang Brandenburg Berlin membawa plakat bertuliskan "I'm Muslima #Not In My Name". Setelah serangan teror terhadap Charlie Hebdo, warga Muslim Jerman berinisiatif menggelar acara bersama perwakilan tinggi pemerintah Jerman untuk menujukkan bahwa Jerman terbuka dan toleran serta mendukung kebebasan berekspresi dan bebas menjalankan agama serta keyakinan.
Foto: picture-alliance/dpa/K. Nietfeld
Tidak Mau Dipecahbelah
Ketua Dewan Muslim Jerman, Aiman A. Mazyek di mimbar dalam acara di Berlin itu menyatakan: Kami tidak akan membiarkan masyarakat Islam dipecahbelah oleh kelompok ekstrimis yang hanya punya target mengobarkan kebencian dan memicu perselisihan. Ia juga mengajak para karikaturis untuk tidak melakukan generalisasi umat Islam, tapi lebih mengarahkan target kritikannya terhadap kelompok teroris.
Foto: Reuters/F. Bensch
Kerukunan Beragama
Sebuah poster yang terbaca 'Coexist' atau hidup berdampingan, yang disusun dari tiga lambang agama besar di Jerman yakni Islam, Yahudi dan Kristen melambangkan toleransi beragama di Jerman. Para pimpinan ketiga agama besar itu di Jerman, menyerukan agar warga tidak terprovokasi dan tetap menjaga kerukunan.
Foto: Reuters/Fabrizio Bensch
Membela Islam
Presiden Jerman Joachim Gauck menyatakan terimakasihnya kepada masyarat Muslim di Jerman yang menyatakan menentang teror dan jangan menyalahgunakan nama umat Islam untuk melakukan teror. Dengan memandang aksi kelompok anti-Islam Pegida, Gauck menyerukan, semua warga Jerman harus melawan dan mencegah serangan terhadap mesjid. Presiden Jerman juga mengritik sikap kebencian terhadap warga asing.
Foto: T. Schwarz/AFP/Getty Images
Islam Bagian dari Jerman
Kanselir Jerman Angela Merkel (ketiga dari kiri) bersama petinggi Jerman serta perwakilan pimpinan keagamaan secara simbolis menunjukkan kebersamaan, kerukunan dan toleransi. Merkel juga dengan tegas menyatakan. "Islam juga bagian dari Jerman." Kanselir Jerman dengan itu menunjukkan sinyal perlawanan terhadap kelompok anti-Islam yang makin marak di Jerman.
Foto: Reuters/F. Bensch
Untuk Kebebasan
Warga dalam aksi solidaritas dan toleransi di Berlin yang dikoordinir warga Muslim Jerman membawa plakat bertuliskan "Für Freiheit"--untuk kebebasan. Warga menyadari bahwa kebebasan berekspresi, mengungkapkan pendapat, kebebasan beragam dan kebebasan pers merupakan landasan untuk hidup bersama dengan damai dan tanpa ketakutan serta kebencian.