Presiden AS bersama Kanselir Jerman dan PM Inggris, lewat percapapan telefon sepakati diskusikan tekanan lebih kuat terhadap Rusia untuk putuskan hubungan dengan rejim Assad di Suriah.
Iklan
Pembicaraan telefon dilaklkan setelah Presiden AS, Donald Trump memerintahkan serangan peluru kendali Tomahawk ke pangkalan Angkatan Udara Suriah Jumat lalu. Aksi offensif AS tersebut dilancarkan berdasarkan asumsi bahwa militer Suriah melancarkan serangan dengan senjata kimia terhadap rakyatnya sendiri.
Kanselir Jerman Angela Merkel serta PM Inggris Theresa May setuju bahwa Presiden Suriah Bashar al Assad harus mempertanggungjawabkan serangan brutal yang menewsakan 100 orang termasuk anak-anak. Sejauh ini pemerintah Suriah menampik tuduhan jadi dalang di balik serangan.
Berusaha "membujuk" Moskow
Ketiga kepala pemerintahan "barat" itu sepakat, kini ada peluang untuk menggerakkan Rusia, yang jadi sekutu erat Assad, untuk memutuskan hubungan dengan rejim Suriah. Juru bicara Theresa May mengatakan, ketiganya setuju, bahwa kunjungan Menteri Luar Negeri AS, Rex Tillerson ke Moskow pekan ini bisa jadi awal proses tersebut.
Apakah langkah tersebut akan menggerakkan Moskow untuk "bercerai" dengan Suriah, belum bisa diperkirakan sekarang. Namun pemerintah Rusia sudah menyatakan, serangan AS melanggar hukum internasional.
Siapa Yang Berperang di Konflik Suriah?
Konflik di Suriah memasuki babak baru setelah militer Turki melancarkan serangan terhadap posisi milisi Kurdi di timur laut Suriah. Inilah faksi-faksi yang berperang di Suriah.
Foto: Atta Kenare/AFP/Getty Images
Perang Tiada Akhir
Suriah telah dilanda kehancuran akibat perang saudara sejak 2011 setelah Presiden Bashar Assad kehilangan kendali atas sebagian besar negara itu karena berbagai kelompok revolusioner. Sejak dari itu, konflik menarik berbagai kekuatan asing dan membawa kesengsaraan dan kematian bagi rakyat Suriah.
Foto: picture alliance/abaca/A. Al-Bushy
Kelompok Loyalis Assad
Militer Suriah yang resminya bernama Syrian Arab Army (SAA) alami kekalahan besar pada 2011 terhadap kelompok anti-Assad yang tergabung dalam Free Syrian Army. SAA adalah gabungan pasukan pertahanan nasional Suriah dengan dukungan milisi bersenjata pro-Assad. Pada bulan September, Turki meluncurkan invansi militer ketiga dalam tiga tahun yang menargetkan milisi Kurdi.
Foto: picture alliance/dpa/V. Sharifulin
Militer Turki
Hampir semua negara tetangga Suriah ikut terseret ke pusaran konflik. Turki yang berbatasan langsung juga terimbas amat kuat. Berlatar belakang permusuhan politik antara rezim di Ankara dan rezim di Damaskus, Turki mendukung berbagai faksi militan anti-Assad.
Foto: picture alliance/dpa/S. Suna
Tentara Rusia
Pasukan dari Moskow terbukti jadi aliansi kuat Presiden Assad. Pasukan darat Rusia resminya terlibat perang 2015, setelah bertahun-tahun menyuplai senjata ke militer Suriah. Komunitas internasional mengritik Moskow akibat banyaknya korban sipil dalam serangan udara yang didukung jet tempur Rusia.
Sebuah koalisi pimpinan Amerika Serikat yang terdiri lebih dari 50 negara, termasuk Jerman, mulai menargetkan Isis dan target teroris lainnya dengan serangan udara pada akhir 2014. Koalisi anti-Isis telah membuat kemunduran besar bagi kelompok militan. AS memiliki lebih dari seribu pasukan khusus di Suriah yang mendukung Pasukan Demokrat Suriah.
Foto: picture-alliance/AP Images/US Navy/F. Williams
Pemberontak Free Syrian Army
Kelompok Free Syrian Army mengklaim diri sebagai sayap moderat, yang muncul dari aksi protes menentang rezim Assad 2011. Bersama milisi nonjihadis, kelompok pemberontak ini terus berusaha menumbangkan Presiden Assad dan meminta pemilu demokratis. Kelompok ini didukung Amerika dan Turki. Tapi kekuatan FSA melemah, akibat sejumlah milisi pendukungnya memilih bergabung dengan grup teroris.
Foto: Reuters
Pemberontak Kurdi
Perang Suriah sejatinya konflik yang amat rumit. Dalam perang besar ada perang kecil. Misalnya antara pemberontak Kurdi Suriah melawan ISIS di utara dan barat Suriah. Atau juga antara etnis Kurdi di Turki melawan pemerintah di Ankara. Etnis Kurdi di Turki, Suriah dan Irak sejak lama menghendaki berdirinya negara berdaulat Kurdi.
Foto: picture-alliance/AA/A. Deeb
Islamic State ISIS
Kelompok teroris Islamic State (Isis) yang memanfaatkan kekacauan di Suriah dan vakum kekuasaan di Irak, pada tahun 2014 berhasil merebut wilayah luas di Suriah dan Irak. Wajah baru teror ini berusaha mendirikan kekalifahan, dan namanya tercoreng akibat genosida, pembunuhan sandera serta penyiksaan brutal.
Foto: picture-alliance/dpa
Afiliasi Al Qaeda
Milisi teroris Front al-Nusra yang berafiliasi ke Al Qaeda merupakan kelompok jihadis kawakan di Suriah. Kelompok ini tidak hanya memerangi rezim Assad tapi juga terlibat perang dengan pemberontak yang disebut moderat. Setelah merger dengan sejumlah grup milisi lainnya, Januari 2017 namanya diubah jadi Tahrir al-Sham.
Foto: picture-alliance/AP Photo/Nusra Front on Twitter
Pasukan Iran
Iran terlibat pusaran konflik dengan mendukung rezim Assad. Konflik ini juga jadi perang proxy antara Iran dan Rusia di satu sisi, melawan Turki dan AS di sisi lainnya. Teheran berusaha menjaga perimbangan kekuatan di kawasan, dan mendukung Damaskus dengan asistensi startegis, pelatihan militer dan bahkan mengirim pasukan darat.
Foto: Atta Kenare/AFP/Getty Images
10 foto1 | 10
Ancam dengan sanksi lebih berat atau serangan kedua
Sementara itu Menteri Luar Negeri Inggris, Boris Johnson mengatakan Senin, sanksi lebih berat bisa dijatuhkan terhadap Moskow dan Damaskus. Namun Trump sebelumnya menyatakan, pemerintahannya akan menghapus sejumlah sanksi terhadap musuh-musuh Washington.
Dalam pembicaraan di sela-sela pertemuan para menteri luar negeri G7 di Italia, menlu Inggris itu juga memperingatkan Rusia dan Suriah, bahwa Washington bisa kembali mengintervensi di Suriah.
Sebelum serangan senjata kimia di Suriah, Presiden AS Donald Trump tampaknya tidak berminat untuk melancarkan intervensi militer terhadap Bashar al Assad. Kini, setelah melakukan serangan sekali, muncul spekulasi, Trump juga akan memutuskan tindakan lebih keras lagi terhadap Suriah, bahkan juga terhadap Rusia. sebelumnya Moskow sudah memperingatkan, bisa pecahnya perang terbuka jika kelompok G7 melanjutkan ultimatumnya.
ml/as (afp, rtr, dpa)
Inilah Senjata Kimia Paling Mengerikan
Meskipun secara tegas dilarang karena dampaknya sangat mengerikan, penggunaan senjata kimia kerap dipakai dalam peperangan. Berikut zat-zat kimia paling berbahaya yang dengan barbar digunakan dalam peperangan.
Foto: picture-alliance/dpa
VX
VX merupakan senyawa golongan organofosfat sangat beracun. Cairannya yang tak berwarna dan tak berbau mampu mengganggu sistem syarah dalam tubuh . VX kerap digunakan sebagai racun syaraf dalam perang senjata kimia. Efek racun VX amat cepat. Gejalanya muncul hanya dalam beberapa detik setelah terpapar. Sejumlah kecil racun ini pun mematikan. Kematian disebabkan sesak napas atau gagal jantung.
Foto: AP
Sarin
Sarin adalah racun syaraf yang mudah menguap tapi amat beracun. Setetes ravcun ini sudah cukup untuk membunuh seorang manusia dewasa dengan cepat. Mirip dengan VX, “gejala korban yang terpapar racun ini adalah : termasuk sakit kepala, keluar air liur dan air mata, diikuti oleh kelumpuhan otot secara bertahap otot dan kematian.
Foto: picture alliance/ZUMAPRESS.com
Gas Mustard
Racun ini bekerja lambat namun mengerikan. Sasaran racun ini adalah mata, saluran pernapasan, dan kulit, lalu menyebar ke sel-sel tubuh. Ketika kulit terkena racun, maka akan tampak seperti luka bakar selama beberapa jam sebelum lepuhan besar muncul dan menyebabkan jaringan parut yang parah dan rasa sakit. Mata bisa buta beberapa jam setelah terpapar.
Foto: AP
Fosgen
Fosgen dianggap salah satu senjata kimia yang paling berbahaya yang pernah ada. Fosgen merupakan bahan kimia industri yang digunakan dalam pembuatan plastik dan pestisida. Gejala korban yang tersedak paparan fosgen adalah: batuk, sesak nafas, mual, dan kadang-kadang muntah. Dalam konsentrasi rendah, gasnya tidak berwarna, aromanya seperti bau jerami yang baru dipotong.
Foto: AP
Klorin
Klorin biasanya dipakai sebagai bahan pemutih kertas dan kain, membuat pestisida, karet, membunuh bakteri dalam air minum dan kolam renang. Klorin sangat berbahaya jika digunakan berlebihan, karena bisa akibatkan luka permanen, Ketika berbentuk gas dan menyebar, korban yang menghirupnya lemas dan merasa tercekik karena klorin meracuni paru-paru.berisiko mengakibatkan kematian. Ed: ap/rzn