Markas Tim Jerman
13 Desember 2013Santo André selama ini terbebas dari hiruk pikuk persiapan Piala Dunia. Jika ada yang tersasar ke desa nelayan di negara bagian Bahia itu, biasanya cuma wisatawan belaka. Tapi ketenangan tersebut perlahan mulai pudar. Menurut laporan harian BILD, Federasi Sepakbola Jerman (DFB) sedang membangun markas Piala Dunia di desa tersebut.
Rencananya, DFB akan menyulap sebuah sekolah olahraga menjadi perkampungan atlit dengan 13 rumah untuk pemain dan staf pelatih. Seorang wartawan lokal yang berkunjung ke lokasi konstruksi mengabarkan, dirinya dihadang gerbang besar bergambar bendera Jerman dan lambang DFB.
Proyek konstruksi itu didanai oleh sebuah perusahaan di München. "Sponsor DFB membantu realisasinya, saya tahu kok, itu Mercedes," kata Siegfried Michler, seorang manajer hotel di Brazil kepada harian tersebut. Selain hotel, DFB juga menyiapkan lapangan sepakbola, sebuah kantor pers dan fasilitas latihan lainnya. "Pembangunannya pasti akan rampung, seratus persen," tukas Michler.
Mengakali tantangan logistik
Kegagalan memburu trofi Piala Dunia di turnamen sebelumnya, membuat DFB makin getol mempersiapkan akomodasi dan logistik buat Özil dkk. Sekitar 15 Kilometer dari markas dan 30 km dari kota Porto Seguro terdapat bandar udara. Dari lokasi tersebut timnas Jerman akan mudah mencapai lokasi pertandingan di Salvador, Fortaleza dan Recife. Selain itu markas DFB nantinya cuma akan berjarak satu setengah jam perjalanan udara dari stadion final di Rio de Janeiro.
Markas timnas Jerman sebenarnya terletak cuma 200 meter dari kompleks liburan Mabu Costa Brasilis Resort. Namun DFB menolak lantaran hotel tersebut dinilai terlampau besar, kurang representatif dan minim fasilitas olahraga. "Sebab itu untuk pertamakalinya dalam sejarah, DFB akan membangun sendiri markas Piala Dunia," tulis Bild.
Sejauh ini DFB memang terkesan kesulitan menentukan lokasi markas untuk Piala Dunia. Pelatih Joachim Löw misalnya selalu menunda keputusan terkait hotel tim dan merujuk pada tenggat waktu yang diberikan FIFA, yakni 18 Desember.
Persiapan matang adalah kunci
Sebelumnya sebuah delegasi DFB di bawah Georg Behlau sudah meninjau lusinan hotel di dekat tiga kota penyelenggara. Tim itu juga mengkaji masalah logistik, akomodasi dan pusat latihan di sekitar stadion.
Löw menyebut tantangan terbesar buat timnya adalah sengatan matahari musim panas di Brazil. "Hal itu mempengaruhi pemilihan hotel dan markas tim dan terutama persiapan kami. Kami misalnya berpikir untuk menetap di lokasi yang memiliki suhu serupa dan tidak cuma menetap untuk tiga, empat atau lima hari, tapi lebih lama," katanya menandaskan.
Löw berencana menerbangkan anak asuhnya sepekan lebih dini ke Amerika Selatan guna membiasakan diri dengan iklim di sana. Selain itu DFB juga dijadwalkan akan terbang dua hari lebih dini ke kota penyelenggara menjelang setiap pertandingan. "Kita berulangkali mengalami, perjalanan ke final selalu ditentukan pada hal-hal kecil, pada nuansa," kata sang pelatih.
rzn/as (dpa, dgb.de, Bild)