Jerman Batal Jual Leopard ke Arab Saudi
14 April 2014Sejak bertahun-tahun Arab Saudi berusaha mendapatkan tank tempur jenis Leopard-2 dari dua perusahaan Jerman, Krauss-Maffei-Wegman dan Rheinmetall. Dua tahun lalu, pemerintah Jerman pernah membahas kemungkinan penjualan 800 tank senilai 18 miliar Euro itu.
Tapi menurut laporan koran "Bild am Sonntag", pemerintah koalisi saat ini akhirnya membatalkan rencana bisnis senjata yang banyak dikritik itu. Terutama Menteri Ekonomi dan Ketua Partai SPD, Sigmar Gabriel tidak setuju dengan bisnis senjata itu. Beberapa politisi dari CDU juga beberapa kali mengeritik rencana itu.
Diproduksi di Spanyol
Menurut Bild am Sonntag, tank-tank itu tadinya akan diproduksi di Spanyol berdasarkan lisensi dari Jerman. Spanyol sudah menyatakan bersedia menyalurkan 150 tank Leopard-2 dengan perlengkapan modern. Tapi perusahaan Spanyol Santa Barbara Sistemas tetap perlu persetujuan pemerintah Jerman.
Di Jerman, perdagangan senjata harus disetujui oleh Dewan Keamanan yang terdiri dari Kanselir Jerman dan delapan menteri, antara lain menteri luar negeri dan menteri ekonomi. Rapat Dewan Keamanan dilakukan secara tertutup.
Eskpor senjata dikritik
Rencana penjualan senjata ke Arab Saudi mendapat mengundang kritik luas, setelah Arab Saudi membantu Bahrain menindas gerakan protes awal tahun 2011 sehubungan dengan bangkitnya "Musim Semi Arab". Ketika itu, Arab Saudi mengirim ratusan kendaraan lapis baja untuk membantu pemerintah negara tetangganya.
Baru-baru ini, kabinet Jerman memutuskan untuk bersikap lebih transparan dalam ekspor senjata. Jika Dewan Keamanan menyetujui ekspor senjata, hal itu akan disampaikan secepatnya kepada parlemen Jerman, Bundestag. Sebelumnya, informasi tentang perdagangan senjata hanya dicantumkan dalam laporan tahunan kepada parlemen.
hp/ab (afp, dpa)