Jerman putuskan batalkan bisnis senjata lukratif dengan Rusia, akibat krisis yang terus berlangsung di Ukraina. Perusahaan Jerman awalnya akan menyediakan kamp pelatihan lengkap senjata bagi pasukan Rusia.
Iklan
Wakil Kanselir dan Menteri Perekonomian Jerman Sigmar Gabriel menarik persetujuan atas bisnis pembuatan kamp pelatihan tersebut. Prosesnya sendiri telah dihentikan Maret 2014 akibat aneksasi Rusia atas wilayah Krimea. Demikian laporan harian Jerman Sueddeutsche Zeitung.
Harian itu memberitakan, dokumen tertulis telah ada menyangkut pembatalan bisnis sejumlah sekitar 100 juta Euro atau sekitar satu setengah trilyun Rupiah tersebut. Awalnya Rusia menyebut keputusan penghentian bisnis senjata tersebut "tidak konstruktif". Mereka juga menuduh Berlin mengambil tindakan akibat tekanan AS.
Perusahaan Jerman Rheinmetall yang mendapat order dari Rusia menyatakan Maret, akan memenuhi pesanan membangun pusat pelatihan, yang menurut laporan media Jerman bisa digunakan untuk melatih 30.000 tentara dalam setahun. Kamp pelatihan ini seyogyanya akan didirikan di daerah Volga, dan akan diresmikan akhir tahun ini.
Latihan militer
Sementara itu, Senin (04/08) militer Rusia dilaporkan mengadakan latihan baru dengan mengikutsertakan 100 pesawat tempur di wilayah tengah dan barat negara itu. Demikian keterangan juru bicara angkatan udara, Igor Klimov. Lokasi latihan tidak jauh dari perbatasan dengan Ukraina.
Pelanggaran HAM di Ukraina
Sebuah laporan PBB menyatakan kejahatan perang mungkin dilakukan separatis di Ukraina Timur. Tapi militer Ukraina juga melakukan pelanggaran.
Foto: picture-alliance/dpa
Perang Datang ke Kota-Kota
Pertempuran antara separatis pro Rusia dan militer Ukraina di sekitar kota-kota Luhansk dan Donetsk. Situasi bagi warga sipil di sana makin kritis, demikian pernyataan Komisi HAM PBB. Mereka terutama menuduh kaum separatis melakukan kejahatan besar.
Foto: picture-alliance/dpa
Kehilangan Ayah dan Putranya
Lebih dari 1.100 orang tewas dalam pertempuran sejak pertengahan April, demikian keterangan PBB. Tidak hanya pelaku bersenjata, namun juga warga sipil, bahkan anak-anak termasuk korban tewas. Warga daerah ini (foto) sedang meratapi tewasnya seorang ayah dan putranya dalam penembakan artileri.
Foto: picture-alliance/dpa
Persenjataan Berat Digunakan
Warga sipil kerap terjebak di antara kedua front, demikian PBB. Baik kaum separatis, seperti di Donetsk, maupun militer Ukraina menggunakan senjata berat di daerah yang penduduknya padat. PBB menuntut kedua belah pihak untuk berhati-hati dan melindungi hidup warga sipil.
Foto: Getty Images
Separatis dan Kekuasaan Mengerikan
Laporan PBB mengemukakan, kaum separatis melancarkan penculikan, penyiksaan dan pembunuhan. Menurut Komisi HAM PBB, kaum separatis “kasar dan brutal” serta “punya perlengkapan baik dan terorganisir.“ Mereka kadang juga dipimpin orang Rusia. Komisi PBB punya 39 pengamat dan mendokumentasikan lebih dari 800 penculikan oleh separatis sejak pertengahan April.
Foto: picture-alliance/AP
Melarikan Diri dari Timur
Lebih dari 100.000 orang meninggalkan kampung halaman mereka. Banyak yang tinggal di tempat penampungan seperti di Kharkiv, untuk menghindari teror separatis dan pertempuran. Muncul juga berita, bahwa warga Rusia yang bermukim di Ukraina timur melarikan diri ke Rusia.
Foto: DW/A. Ainduchowa
Penembakan MH17: Pelanggaran HAM
Tanggal 17 Juli, pesawat Boeing 777 dari Malaysia Airlines jatuh di Ukraina timur akibat ditembak roket. 298 orang di pesawat itu tewas. Pesawat penumpang tersebut kemungkinan besar ditembak separatis pro Rusia. Ini bisa dinilai sebagai kejahatan perang, kata Komisaris HAM PBB Navi Pillay.
Foto: picture-alliance/dpa
Keadilan di Den Haag?
Pihak yang bertanggungjawab bisa diajukan ke Mahkamah Pidana Internasional. Komisaris HAM PBB Navi Pillay memperingatkan: siapapun yang melanggar hukum internasional akan dihadapkan ke pengadilan. Itu juga berlaku atas anggota milisi asing yang terlibat dalam konflik Ukraina.
Foto: AP
7 foto1 | 7
Klimov mengatakan, itu merupakan latihan pertama dalam serangkaian latihan untuk menyelaraskan seluruh bagian angkatan udara. Demikian dikutip kantor berita Interfax. Ia tidak menyinggung Ukraina, di mana pemberontak pro Rusia bertempur melawan tentara pemerintah.
Menurut Klimov, pesawat seperti Su-27 dan jet tempur MiG-31, juga pembom terbaru Rusia Su-34 dan Mi-8 serta Mi-24 akan digunakan. Demikian halnya dengan helikopter Mi-28N. Angkatan udara juga akan melakukan latihan penembakan roket. Latihan itu akan berlangsung dari 4 hingga 8 Agustus. Sejauh ini Departemen Pertahanan Rusia tidak memberikan pernyataan apapun.