Jerman dan Afghanistan Bahas Kemitraan Politik
14 Maret 2012Kesepakatan kemitraan akan mencakup seluruh bidang politik. Menteri pertahanan Jerman, Thomas de Maiziere mengungkapkan hal itu pada kunjungan singkatnya ke ibukota Afghanistan Kabul Rabu (14/3). Diharapkannya, kesepakatan itu dapat dituntaskan dalam waktu dekat.
De Maizere juga menegaskan, bantuan militer, seperti misalnya pendidikan tentara Afghanistan, tidak akan menjadi bagian dari kesepakatan kemitraan bilateral itu, melainkan akan diatur dalam kemitraan NATO.
Di Kabul, menteri pertahanan Jerman itu bertemu rekan sejabatnya dari Afghanistan, Abdul Rahim Wardak dan presiden Hamid Karzai.
Misi Jerman berlanjut
De Maiziere menjamin, jadwal waktu tahun 2014 saat diakhirinya seluruh misi NATO di Afghanistan dalam format seperti dewasa ini, tidak akan diubah. "Negara-negara yang ikut ambil bagian dalam misi ISAF di Afghanistan akan mengakhiri tugasnya secara bersama", tegas menteri pertahanan Jerman itu. Mottonya, "together in, together out".
Tapi ditegaskannya, Jerman akan tetap mendampingi rakyat Afghanistan, melewati batasan waktu tahun 2014. "Artinya, kontribusi lebih lanjut pasukan Jerman-Bundeswehr bagi pelatihan lanjutan militer Afghanistan, serta bantuan keuangan jangka panjang bagi aparat keamanan Afghanistan", kata De Maiziere. Angka pastinya tidak disebutkan, karena hal itu masih akan dibahas dalam konferensi puncak NATO di Chicago bulan Mei mendatang.
Kecam pembantaian dan ketidak pekaan
Dalam kesempatan itu, menteri pertahanan Jerman juga menyampaikan pernyataan duka cita bagi keluarga korban pembantaian oleh seorang serdadu AS di Kandahar di selatan Afghanistan. Serdadu itu membunuh 16 orang secara membabi buta, kebanyakan korbannya anak-anak dan perempuan.
De Maiziere juga mengecam pembakaran kitab suci Al Quran oleh serdadu AS, yang memicu kerusuhan warga selama berhari-hari. "Pelecehan simbol keagamaan oleh pasukan ISAF dan aksi pembantaian, menyakiti hati warga Afghanistan.
Dalam waktu bersamaan, menteri pertahanan Jerman itu mendesak rekan sejabatnya dari Afghanistan, untuk mencegah aksi penyerangan oleh tentara atau polisi Afghanistan terhadap pasukan ISAF.
Menhan Afghanistan, Abdul Rahim Wardak menyatakan akan bertindak sekuat tenaga, untuk mencegah aksi serangan pasukan keamanan Afghanistan terhadap pasukan pelindung internasional ISAF. Wardak juga kembali mengecam pembantaian oleh serdadu AS di Kandahar. Namun ia menyebutkan, insiden itu diharapkan tidak membebani secara permanen hubungan antara Afghanistan dengan AS.
Agus Setiawan (dpa, afp, ap, dapd)