Setelah empat tahun hubungan sulit dengan pemerintahan Donald Trump, Jerman dan Eropa menyambut tim keamanan dan luar negeri yang diperkenalkan Joe Biden sebagai "kabar baik" dan peluang baru.
Iklan
"Amerika telah kembali," kata Joe Biden ketika memperkenalkan tim keamanan nasional dan luar negerinya hari Selasa (24/11) di Gedung Teater Wilmingtonm Delaware. Para diplomat dan pejabat yang dipilihnya merupakan jajaran alumni pemerintahan Barack Obama, dan menandai berakhirnya kebijakan "America First" yang dicanangkan Donald Trump empat tahun lalu.
"Ini adalah tim yang mencerminkan tekad bahwa Amerika telah kembali, siap untuk memimpin, bukan menarik diri," kata Joe Biden dengan antusias.
Jajaran pertama anggota kabinet yang diperkenalkan Biden disambut sebagai "kabar baik" oleh para diplomat Eropa, dan sebagai peluang baru untuk memperbaiki hubungan trans-Atlantik yang mengalami rintangan berat selama pemerintahan Donald Trump.
Antony Blinken, yang ditunjuk menjadi menteri luar negeri, adalah wakil menteri luar negeri selama pemerintahan Barack Obama. Jake Sullivan, yang akan menjabat sebagai penasihat keamanan nasional, sudah bertugas dalam kapasitas yang sama untuk Joe Biden ketika dia menjadi wakil presiden.
Wajah yang paling paling akrab bagi para pejabat Eropa adalah John Kerry, mantan menteri luar negeri Obama yang dalam pemerintahan baru akan bertindak sebagai Utusan Khusus untuk Perubahan Iklim, sebuah jabatan baru setingkat menteri, yang menandai kebijakan baru AS dalam bidang perlindungan iklim. John Kerry mewakili AS menandatangani Kesepakatan Iklim Paris tahun 2015.
Peluang baru perbaikan hubungan trans Atantik
Menteri Luar Negeri Jerman Heiko Maas mengatakan di Berlin, kabar ini "memperbaiki" hubungan trans-Atlantik, setelah bertahun-tahun Eropa hanya berupaya "membatasi kerusakan" dengan pemerintahan Trump.
Iklan
Juru bicara luar negeri Partai Uni Kristen Demorat CDU, Norbert Röttgen, menyebut penunjukan anggota kabinet Joe Biden hari Selasa (24/11) sebagai "yang terbaik yang bisa kami harapkan."
Berbicara kepada grup surat kabar Redaktionsnetzwerk Deutschland, Norbert Röttgen mengatakan dia mengenal secara pribadi Antony Blinken, Jake Sullivan dan John Kerry, dan sudah "berbicara dengan mereka selama bertahun-tahun."
Henning Riecke dari Dewan Hubungan Luar Negeri Jerman mengatakan: "Saya pikir Uni Eropa juga memiliki peluang, karena mereka memiliki agenda besar dan banyak hal yang belum bisa dilaksanakan dengan pemerintahan Trump - pada bidang perdagangan dan teknologi - yang sekarang terbuka untuk disepakati."
Uni Eropa "harus manfaatkan peluang"
Menteri Luar Negeri Portugal, Augusto Santos Silva, yang sedang berkunjung ke Berlin, menekankan pentingnya bagi Uni Eropa untuk membangun kembali ikatan trans Atlantik. Brussels harus "memanfaatkan momentum untuk memulihkan hubungan antara Eropa dan Amerika," tegasnya.
"Ada peluang besar dengan penunjukan Blinken sebagai menteri luar negeri, yang merupakan diplomat dan politisi yang sangat pro-Eropa," kata Augusto Santos Silva usai bertemu dengan Menlu Jerman Heiko Maas di Berlin. Portugal akan mengambil alih jabatan presiden bergilir Dewan Uni Eropa dari Jerman pada Januari mendatang.
"Masalahnya dengan pemerintahan Trump adalah bahwa Presiden Trump memperlakukan sekutu Eropanya seolah-olah mereka adalah lawan atau musuh," kata Santos Silva. "Kami bukan musuh Amerika. Kami adalah teman baik Amerika. Kami adalah sekutu."
Bush, Obama, Trump: Akankah Biden menjadi presiden AS keempat dalam masa jabatan Angela Merkel?
Angela Merkel telah menjadi kanselir Jerman selama 15 tahun; Trump adalah presiden AS ketiganya. Seperti apa hubungan Merkel dengan presiden-presiden AS terdahulu?
Foto: Reuters/B. Snyder
Siapa yang akan pertama berkedip?
Kanselir Jerman Angela Merkel dan Presiden AS Donald Trump berselisih tentang Iran, perdagangan, NATO, dan banyak masalah lainnya. Tetapi perbedaan mereka tampak semakin dalam dan bahkan bersifat pribadi: Trump dikabarkan menyebut Merkel "bodoh". Selama pembicaraan di KTT NATO, akhir 2019, pasangan itu tampaknya saling memelototi satu sama lain.
Foto: picture-alliance/dpa/M. Kappeler
Siapa pemimpinnya sekarang?
Gambar ini sempat membuat heboh dunia: Merkel dan Trump di KTT G7 di Kanada pada Juni 2018. Apakah Merkel yang berdiri di atas Trump memegang kendali di sini? Atau apakah Trump merupakan sang pemimpin sebagai satu-satunya yang duduk? Gambar tersebut dirilis oleh pemerintah Jerman dengan judul "pertemuan spontan antar dua sesi kerja."
Foto: Reuters/Bundesregierung/J. Denzel
Tidak ada jabat tangan
Presiden Trump tampak angkuh ketika ia menjamu Kanselir Merkel di Gedung Putih pada Maret 2017. Sementara itu di kantor kepresidenan, Trump menolak untuk mengulurkan tangan kepada Merkel di depan media, gambaran kaku yang mendefinisikan pertemuan pertama mereka.
Foto: Reuters/J. Ernst
Ciuman yang canggung
Namun hubungan Merkel dan Trump tidak selalu dingin. Pada KTT G7 tahun 2019 di Biarritz dalam sebuah sesi foto bersama pemimpin negara lainnya, Trump terlihat memberikan ciuman di pipi untuk Merkel. Hal ini merupakan bayangan dari pertemuan Trump dengan Merkel tahun 2018 setelah kembali terpilih sebagai kanselir, di mana Trump menyambutnya dengan ciuman di pipi yang mengagetkan Merkel.
Foto: picture-alliance/dpa/abaca/P. Aventurier
Lihat mataku
Ikatan Merkel dengan Barack Obama terlihat sangat kontras dibandingkan dengan hubungannya dengan Trump. Merkel dan Obama tampaknya telah menjadi teman selama dua masa jabatannya sebagai presiden AS. Foto ini diambil pada November 2016 ketika Obama datang ke Berlin untuk kunjungan perpisahan - hanya beberapa hari setelah Donald Trump terpilih sebagai penggantinya.
Foto: Reuters/F. Bensch
Semua tersenyum
Merkel menerima Presidential Medal of Freedom, penghargaan tertinggi untuk warga sipil di Amerika Serikat, di Gedung Putih pada Juni 2011. Obama memuji komitmennya terhadap persatuan Eropa. Pengamat pun melihat penghargaan tersebut sebagai bukti hubungan Jerman-Amerika yang baik.
Foto: picture-alliance/dpa
Saatnya berteman
Pada KTT G7 di Pegunungan Alpen Bavaria tahun 2015, Merkel dan Obama rukun. Kanselir dapat mengandalkan dukungan AS dalam banyak topik, seperti dalam perang melawan perubahan iklim. Hal ini berakhir tiba-tiba ketika Trump menjadi presiden pada 2016.
Foto: Reuters/M. Kappeler
Apa kau merasakan hal yang sama?
Pendahulu Obama, George W. Bush, membuat pernyataan antusias tentang cinta Merkel akan kebebasan, tepat setelah pertemuan pertama mereka. Pada KTT G8 di St. Petersburg pada Juli 2006, ia memberinya pijatan leher dadakan yang membuat kanselir terkejut, walau hal tersebut tampaknya tidak membebani hubungan mereka.
Foto: AFP/Getty Images/A. Nemenov
Politik daging babi
Pada Juli 2006, Bush meletakkan sepotong babi hutan panggang di atas piring Merkel. Merkel menyambut Bush di daerah pemilihannya, di pesisir negara bagian Mecklenburg-Western Pomerania. Acara barbekyu itu menjadi puncak kunjungan ke markas politik Merkel.
Foto: picture-alliance/dpa/BPA/G. Bergmann
Ini adalah tanahku
Ganti di tahun 2007, Merkel mengunjungi peternakannya di Texas. Bush secara pribadi mengantar Merkel dan suaminya, Joachim Sauer dengan truk pickup Amerika. Merkel dan Bush setuju untuk bekerja sama dalam menemukan solusi diplomatik akan permasalahan program nuklir Iran yang semakin meningkat.
Foto: Matthew Cavanaugh/dpa/picture-alliance
Cinta Trans-Atlantik
Pada upacara pemakaman mantan Kanselir Jerman Helmut Kohl pada Juli 2017, mantan Presiden Bill Clinton menyampaikan pidato yang lucu dan emosional. "Saya menyukainya," katanya. Ketika ia kembali duduk, ia meraih tangan Merkel.
Foto: picture alliance/dpa/M. Murat
Itu bagus!
November 2009: Merkel baru saja menyampaikan pidato di depan Kongres AS di Washington, DC. Sementara tepuk tangan terus berlanjut, Wakil Presiden Joe Biden menghibur kanselir, membuatnya tertawa.