Jerman dan Korea Selatan punya hubungan ekonomi yang erat dengan Cina dan keduanya juga mengandalkan AS soal keamanan. Meningkatnya ketegangan Beijing dan Washington jadi tantangan bagi keduanya.
Iklan
Jerman dan Korea Selatan, yang berjarak lebih dari 8.000 kilometer, memiliki kesamaan nilai dan minat yang sama serta pengalaman perpecahan, yang membuat keduanya semakin akrab.
Pada tahun 1949, Jerman dibagi menjadi Barat dan Timur oleh para pemenang Perang Dunia II dan Semenanjung Korea terbagi jadi Utara dan Selatan menyusul Perang Korea tahun 1950-1953.
Beberapa dekade setelahnya, Jerman Barat dan Korea Selatan mengalami pertumbuhan ekspansi ekonomi dan proses demokrasi. Perkembangan keduanya tak lepas dari kelompok internasional yang terbentuk setelah Perang Dunia II.
Kemudian di tahun 1989, runtuhnya Tembok Berlin, simbol Perang Dingin antara pihak Barat yang demokratis dan pihak Timur yang berpaham komunis, menjadi jalan reunifikasi Jerman pada 3 Oktober 1990.
Korea Utara adalah negara miskin yang secara internasional terisolasi. Saking tertutupnya, tidak banyak yang diketahui tentang negara ini. Berikut beberapa fakta unik tentang Korea Utara:
Foto: picture-alliance/AP Images/P. Semansky
Ideologi Negara
Secara resmi Korea Utara bukan lagi negara komunis. Sejak tahun 2009, negara ini menganut ideologi baru yang disebut “Juche”. Ideologi yang pertama kali dicetuskan oleh Kim Il-sung pada tahun 1955 ini mengandung prinsip: "manusia menguasai segala sesuatu dan memutuskan segala sesuatu".
Foto: AP
Penanggalan
Sebenarnya menurut penanggalan kalender tradisional Korea, Dangun, yang mulai dipakai sejak 2333 SM, Korea Utara saat ini berada di tahun 4349. Namun, negara ini memilki satu cara penanggalan lain yang unik, yaitu berdasarkan tahun kelahiran pemimpin besar Kim Il-sung tahun 1912. Jadinya di Korea Utara sekarang baru tahun 105.
Foto: Colourbox/PetraD
Surga di Korea Utara
Korea Utara terkenal sebagai negara konservatif, rakyatnya hidup dalam kemiskinan dan tertekan di bawah kepemimpinan seorang diktator. Namun begitu, ada juga yang menganggap negara ini sebagai surga, setidaknya bagi pemakai marijuana. Daun memabukan ini dilegalkan di Korea Utara, bahkan tidak dikategorikan sebagai narkoba.
Foto: picture alliance/Photopqr/l'Alsace
Stadion Terbesar di Dunia
Satu bangunan yang menjadi kebanggaan Korea Utara: Stadion Hari Buruh Rungrado, yang diselesaikan pada 1 Mei 1989, mampu menampung 150.000 penonton. Stadion tempat menggelar event olahraga, seperti sepak bola dan atletik atau juga Arirang, festival senam masal dan artistik ini kapasitasnya jauh lebih besar dibanding peringkat 2, Stadion Michigan (107.601) di AS.
Foto: picture-alliance/dpa
Potongan Rambut
Sekitar setahun setelah berkuasa, pemimpin Korea Utara Kim Jong-un mengeluarkan satu peraturan baru mengenai potongan rambut. Pria hanya diperbolehkan memilih 10 potongan rambut. Tapi model rambut yang dimiliki Kim Jong-un bukanlah salah satu yang diperbolehkan. Sementara, pilihan bagi perempuan lebih banyak: 18 model.
Foto: picture alliance/AP Images
Tanggal Ulang Tahun yang Sepi
Tidak ada seorangpun di Korea Utara yang lahir pada tanggal 8 Juli atau 17 Desember berani merayakan hari ulangtahun mereka. Alasannya, kedua tanggal ini merupakan hari kematian Kim Il-sung dan Kim Jong-il. Gantinya, sekitar 100.000 warga Korea Utara, yang lahir pada tanggal tersebut, merayakan hari ulang tahun pada 9 Juli atau 18 Desember.
Foto: Fotolia/Jenny Sturm
Busana yang Diharamkan
Korea Utara menganggap Amerika Serikat sebagai musuh utamanya. Saking besar rasa permusuhan yang dimiliki, pemerintah Korea Utara melarang warganya untuk mengenakan busana jeans. Jenis pakaian ini dianggap simbol Amerika Serikat.
Foto: picture-alliance/chromorange
7 foto1 | 7
Perayaan 140 tahun hubungan diplomatik
"Berdasarkan kesamaan pengalaman sejarah, Korea dan Jerman tengah mencanangkan kerja sama lebih lanjut di bidang politik, ekonomi, budaya, dan pertukaran tenaga kerja," kata Kim Hong-Kyun, Duta Besar Korea Selatan untuk Jerman kepada DW.
Pada 2023, Berlin dan Seoul merayakan 140 tahun hubungan diplomatiknya.
Tahun ini juga menandai 60 tahun perjanjian perekrutan kedua belah pihak, yang membuka lapangan kerja sementara untuk ribuan penambang dan perawat Korea Selatan di Jerman.
Jerman juga menganggap penting hubungannya dengan Korea Selatan dan sejarah yang sama dari keduanya. "Korea Selatan merupakan mitra penting Jerman dan suara penting yang berpikiran sama di komunitas internasional," kata Juru Bicara Kantor Luar Negeri Jerman kepada DW.
Kekuatan Militer Terbesar 2015
Amerika Serikat masih menempatkan diri sebagai kekuatan militer terbesar sejagad. Jauh di belakangnya menguntit Cina dan Arab Saudi. Secara umum negara-negara di Asia mencuat berkat kenaikan anggaran sebesar 40 persen.
Foto: Reuters
1. Amerika Serikat - 581 Milyar USD
Anggaran pertahanan AS tahun ini menyumbang sekitar 39 persen dari total anggaran semua negara di dunia untuk militer, menurut studi International Institute for Strategic Studies di London. Tercatat AS memiliki sekitar 1,3 juta personil, lebih dari 30.000 kendaraan lapis baja, 13.000 pesawat dan helikopter tempur, 10 kapal induk, 72 kapal selam dan puluhan kapal perang lain.
Foto: Reuters/Jason Reed
2. Cina - 129 Milyar USD
Beijing aktif meningkatkan anggaran pertahanan dari tahun ke tahun. Proyek terbesar militer Cina saat ini adalah peremajaan kapal induk milik Rusia yang diberi nama Liaoning dan pengembangan pesawat tempur siluman Shenyang J-31 yang bentuknya menyerupai F35 Lightning II milik militer AS. Secara umum Cina memiliki lebih dari 9000 tank, 3000 pesawat dan helikopter tempur serta 70 kapal perang
Foto: picture alliance/ZUMA Press
3. Arab Saudi - 81 Milyar USD
Kekuatan terbesar militer Arab Saudi berada di udara. Negeri para Emir itu saat ini tercatat memiliki 500 pesawat tempur modern yang dibeli dari Amerika Serikat dan Eropa. Belakangan Arab Saudi juga sedang mengupayakan pembelian 800 tank Leopard 2 dari Jerman. Saat ini negara kaya minyak itu sudah memiliki lebih dari 7000 kendaraan lapis baja dan sekitar 230 ribu tentara.
Foto: AFP/Getty Images
4. Rusia - 70 Milyar USD
Sejak beberapa tahun terakhir, Moskow aktif meningkatkan anggaran pertahanannya. Rusia saat ini fokus pada peremajaan alutista, antara lain untuk pesawat tempur modern, kapal perang dan peluru kendali berdaya jelajah tinggi. Militer Rusia saat ini memiliki 800 ribu tentara, sekitar 45 ribu kendaraan lapis baja, 3000 pesawat dan helikopter tempur serta sebuah kapal induk dari tipe Admiral Kuznetsov
Foto: AP
5. Inggris - 62 Milyar USD
Inggris adalah satu-satunya negara di Eropa barat yang meningkatkan anggaran pertahanannya. Konflik di Ukraina dan Rusia adalah faktor utama yang mendorong negara kepulauan itu untuk melakukan ekspansi. Secara umum kekuatan militer Inggris tergolong moderat, dengan sekitar 200 ribu serdadu, 330 pesawat dan helikopter tempur serta dua kapal induk dari kelas Queen Elizabeth.
Foto: picture-alliance/dpa/dpaweb
6. Perancis - 53 Milyar USD
Sejak Francois Hollande berkuasa, Perancis menghentikan tren pemotongan anggaran pertahanannya sejak krisis ekonomi 2007. Kekuatan utama militer Perancis terletak di udara dan darat, dengan 600 pesawat dan helikopter tempur, 228 ribu tentara dan lebih dari 8000 kendaraan lapis baja. Sementara di laut negeri di jantung Eropa ini memiliki sebuah kapal induk bertenaga nuklir, Charles de Gaulle (R91).
Foto: dapd
7. Jepang - 48 Milyar USD
Sejak 1945, Jepang hanya memiliki angkatan bersenjata yang bersifat pasif dan cuma diturunkan untuk misi damai. Namun menyusul konflik dengan Cina, Jepang memperkuat diri dengan membeli selusin pesawat pengintai dan enam pesawat tempur siluman F-35 dari AS. Selain itu Jepang sejak 2013 memiliki kapal induk Izumo. Angkatan laut Jepang disebut sebagai yang paling canggih dan terlatih di Asia
Foto: Reuters
8. India - 45 Milyar USD
Senjata nuklir adalah kekuatan terbesar India yang tidak jengah berkonflik dengan jirannya, Pakistan. Layaknya Cina, India mencuat lewat jumlah alutista yang tinggi, tapi berteknologi lawas. Tercatat India memiliki lebih dari 1000 pesawat dan helikopter tempur, 15 ribu kendaraan lapis baja dan dua kapal induk, antara lain bekas Uni Sovyet kelas Kiev, INS Vikramaditya yang baru selesai diremajakan
Foto: Getty Images
9. Jerman - 44 Milyar USD
Jerman adalah negara terbesar Eropa yang secara perlahan mengurangi anggaran pertahanannya dari tahun ke tahun. Saat ini Bundeswehr mendapat sekitar 44 milyar USD. Kekuatan terbesar militer Jerman terletak di darat dengan lebih dari 5000 kendaraan lapis baja, antara lain Leopard 2 yang berteknologi modern. Namun militer Jerman dinilai berdaya gempur rendah dibandingkan Inggris atau Perancis.
Foto: imago
10. Korea Selatan - 34 Milyar USD
Musuh utama Korea Selatan adalah jirannya di utara yang diperkuat dengan senjata nuklir. Sebab itu Seoul tidak tanggung-tanggung berbelanja alutista, terutama untuk angkatan darat dan udara. Tercatat Korea Selatan memiliki lebih dari 5000 tank, 650 ribu pasukan, serta 750 pesawat dan helikopter tempur. Kebanyakan persenjataan Korsel berteknologi teranyar yang dibeli dari Eropa dan Amerika Serikat
Foto: Reuters
10 foto1 | 10
Khawatir ketergantungan pada Cina
Saat perjanjian bilateral didominasi oleh perdagangan dan investasi di masa lalu, hubungan kedua negara semakin didorong oleh pertimbangan keamanan. Keduanya semakin memusatkan perhatian terhadap pengamanan infrastruktur penting, diversifikasi rantai pasokan, keamanan siber, energi, dan lain-lain.
Pada Maret 2023 misalnya, badan intelijen domestik federal Jerman dan intelijen Korea Selatan merilis laporan gabungan untuk pertama kalinya yang memperingatkan adanya serangan dari unit peretas Korea Utara bernama "Kimsuky".
Faktor lain di balik semakin pentingnya masalah keamanan dalam hubungan bilateral adalah meningkatnya kekuatan Republik Rakyat Cina dan kebijakan luar negerinya yang semakin tegas.
Seol dan Berlin kini menghadapi dilema soal hubungan mereka dengan Beijing. Sebab, perdagangan dengan Cina sangat penting bagi perekonomian keduanya.
Berdasarkan data Bank Dunia, sekitar 8% hasil ekspor Jerman, ditujukan untuk pasar Cina. Sementara dalam kasus Korea Selatan, angkanya mencapai seperempat dari total ekspornya, semakin membuat Seoul bergantung pada Beijing.
Iklan
Dampak ketegangan AS dan Cina
Sebagai salah satu mitra dagang terbesar, Cina punya pengaruh ekonomi yang signifikan terhadap Korea Selatan dan Jerman.
Misalnya pada tahun 2017, Seoul setuju mengerahkan sistem pertahanan rudal THAAD buatan AS untuk melawan ancaman rudal Korea Utara. Namun, langkah itu malah membuat Cina marah, dengan menyatakan kekhawatirannya bahwa radar yang kuat dari sistem itu bakal digunakan untuk memata-matai aktivitas militer Cina.
Reaksi tersebut sangat menghancurkan sejumlah perusahaan Korea Selatan, terutama konglomerat Lotte Group, yang upaya strategisnya dalam satu dekade belakang untuk masuk ke Cina berakhir gagal.
Kasus ini menyorotin kerentanan yang dihadapi Korea Selatan dan Jerman sehubungan dengan ketergantungan ekonomi kedua negara itu yang semakin meningkat pada Cina, sementara mereka masih mengandalkan AS untuk sektor keamanan.
Ketegangan geopolitik Cina dan AS tengah meningkat dan jika hal ini mengarah pada polarisasi dunia di sepanjang garis blok era Perang Dingin, maka ini bakal menghantam ekonomi Jerman dan Korea Selatan yang bergantung pada ekspor.
"Kedua negara sangat bergantung pada ekspor," kata Eric Ballbach, pakar Asia di Institut Jerman untuk urusan international dan keamanan, seraya menambahkan bahwa mereka "punya kepentingan yang kuat dan sama dalam mempertahankan tatanan internasional berbasis aturan."
"Keduanya berkomitmen pada lembaga dan organisasi multilateral yang kuat, untuk membebaskan jalur laut dan rute perdagangan."
Kapan Scholz kunjungi Seoul?
Merespons tantangan yang kain meningkat, kedua belah pihak ingin memperdalam kemitraannya, hal itu dibuktikan dengan bergabungnya mereka di PBB untuk mengutuk perang Rusia di Ukraina, dan ketika kala fregat Jerman, Bayern, dikerahkan ke Asia Timur pada tahun 2021 guna mendukung sanksi internasional terhadap Korea Utara.
Ballbach menyebut semua langkah ini berada di arah yang benar, tetapi ini hanya permulaan.
"Saya berharap orang-orang di Jerman akan segera menyadari bahwa Korea Selatan adalah mitra yang sangat penting dan bakal semakin penting di masa depan. Saya juga berharap hal ini akan tercermin secara politis," kata Ballbach, dengan menunjukkan bahwa sudah hampir 30 tahun sejak kanselir Jerman terakhir melakukan kunjungan bilateral ke Korea Selatan.
Pada tahun 2010, Kanselir Angela Merkel mengunjungi Korea Selatan, tetapi hanya untuk menghadiri pertemuan G20.
Dubes kim menyebut Korea Selatan sangat menantikan kunjungan Kanselir Jerman.
"Baik Korea Selatan dan Jerman perlu belajar satu sama lain," tegas Dubes Kim. Dia menambahkan, "saya tegaskan kepada kolega Jerman bahwa Korea Selatan dan Jerman perlu untuk bicara lebih lanjut terkait strategi menyangkut Cina."
"Selain hubungan bilateral, kita bisa bekerja sama dalam berbagai isu regional dan global, termasuk kerja sama lebih lanjut di kawasan Indo-Pasifik," tambahnya.