1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya
EkonomiJerman

Jerman Dihadang Aksi Mogok Masinis dan Protes Petani

10 Januari 2024

Para pengguna transportasi umum dan kendaraan di Jerman menghadapi penundaan dan gangguan, seiring dengan mogoknya masinis kereta api dan aksi petani memblokir jalan-jalan.

Stasiun kereta di Köln
Stasiun kereta di Köln yang pagi hari biasanya penuh sesak, hari Rabu (10/01) terlihat lengangFoto: Marc John/IMAGO

Jerman menghadapi potensi kekacauan transportasi pada hari Rabu (10/01) yang disebabkan oleh pemogokan nasional selama tiga hari yang dilancarkan para masinis kereta api. Selain itu masih ada aksi protes yang para petani yang marah karena rencana pemotongan subsidi mereka.

Pemogokan para masinis kereta api dilancarkan setelah pengadilan perburuhan di Frankfurt hari Selasa (09/01) menolak pengaduan perusahaan kereta api Jerman  Deutsche Bahn (DB), yang mengatakan asosiasi pekerja GDL tidak berhak menggalang aksi mogok pekerja. Namun pengadilan menolak pengaduan DB dan mengizinkan aksi mogok. Pengadilan juga menolak klaim DB bahwa aksi mogok itu "berlebihan”.

DB lalu mengumumkan akan memberlakukan layanan kereta api dengan "jadwal darurat” yang minim dan mendesak penumpang membatalkan perjalanan mereka atau mencari cara lain untuk mencapai tujuan. Sekitar 80% layanan jarak jauh dibatalkan, sementara jalur regional akan terpengaruh pada tingkat yang berbeda-beda, kata DB. Pengemudi kereta barang juga mengumumkan akan mogok hingga Jumat malam (12/01).

Serikat pekerja mengancam pemogokan akan terus berlanjut

Pemogokan ini diserukan oleh serikat masinis kereta api, GDL, yang menuntut upah yang lebih baik, serta pengurangan jam kerja dari 38 jam menjadi 35 jam seminggu. Ini merupakan pemogokan ketiga dan terbesar yang dilancarkan GDL sejak melakukan negosiasi dengan DB dan operator lain pada November 2023 lalu.

Ketua GDL Claus Weselsky mengatakan kepada wartawan, pemogokan akan terus berlanjut sampai tuntutan serikat pekerjanya dipenuhi perusahaan. DB "harus memberikan penawaran yang substansial,”  tegasnya. Jika tidak ada hasil pada hari Jumat, serikat akan membicarakan aksi-aksi selanjutnya, katanya. Dia menyebut tawaran terbaru DB sebagai "sebuah provokasi.”

Pihak DB mengajukan tawaran baru dengan memberi masinis berbagai opsi mengenai jumlah jam kerja mereka, dari 35 sampai 40 jam per minggu. Tetapi DB menolak memperpendek jam kerja dengan jaminan gaji penuh.

Pemogokan masinis kereta api terjadi ketika para petani Jerman juga melancarkan aksi protes nasional menentang rencana pemerintah untuk  memangkas subsidi untuk mereka, misalnya pemotongan subsidi bahan bakar diesel yang tidak ramah iklim.

Protes petani di kota MünchenFoto: Matthias Balk/dpa/picture alliance

Petani blokir jalan

Sejak hari Senin (08/01), para petani telah memblokir sejumlah pintu masuk jalan bebas hambatan dengan traktor-traktor mereka, serta mengadakan demonstrasi di kota-kota besar. Protes tersebut menyebabkan gangguan besar pada lalu lintas.

Beberapa pengamat mengkritik fakta bahwa banyak kelompok ultra kanan yang mendukung aksi protes itu. Pihak lain menyatakan keprihatinannya bahwa kelompok sayap kanan telah memanfaatkan kemarahan para petani untuk mendukung agenda mereka sendiri.

Menteri Pertanian Cem Özdemir dalam wawancara dengan media mengatakan dia bisa memahami kekhawatiran para petani, namun yang khawatir bukan hanya petani, masih banyak orang lain.

Dia memperingatkan bahwa kemarahan sosial saat ini bisa mengarah pada situasi "seperti yang terjadi di AS,” di mana orang-orang "tidak berbicara satu sama lain, tidak percaya satu sama lain, dan berasumsi yang terburuk tentang pihak lain.”  hp/yf (dpa, rtr, afp)

 

Jangan lewatkan konten-konten eksklusif berbahasa Indonesia dari DW. Ayo berlangganan gratis newsletter mingguan Wednesday Bite. Recharge pengetahuanmu di tengah minggu, biar topik obrolan makin seru!

Lewatkan bagian berikutnya Topik terkait