Menghadapi kelangkaan tenaga kerja di sektor kesehatan, Jerman ingin merekrut sebanyak mungkin pekerja dari luar negeri, termasuk dari Amerika Selatan. Menteri Tenaga Kerja akan terbang ke Brasil dan Meksiko bulan Juni.
Iklan
Apa yang perlu saya ketahui sebelum mencoba mendapatkan pekerjaan di Jerman? Seberapa bagus bahasa Jerman saya? Seperti apa rasanya jadi pekerja kesehatan di Jerman? Ini adalah pertanyaan-pertanyaan yang terus bermunculan di Facebook, Instagram, dan terutama grup WhatsApp saat ini di Amerika Selatan. Karena banyak tenaga kesehatan di sana sudah mendengar tentang kelangkaan tenaga kerja di Jerman.
Thaiza Maria Silva Farias bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan warga Brasil seputar soal ini. Dia menjalani pelatihan dan bekerja sebagai perawat di Rio de Janeiro dan datang ke Jerman pada bulan Oktober 2016. Segera setelah kedatangannya, dia mendapat pekerjaan dan mulai bekerja di ruang operasi di sebuah klinik di Darmstadt.
Setelah mendapat informasi tentang kekurangan staf di rumah sakit Jerman, dia tahun lalu memutuskan untuk berbagi pengalaman dan memulai Nursewelt, agen perekrutan tenaga kesehatan dari Brasil ke Jerman.
"Saya dapat memberikan bantuan profesional kepada para pelamar Brasil. Selain itu, saya tahu betul siapa yang akan berguna di klinik-klinik Jerman," kata Silvia Farias kepada DW.
Iklan
Makin banyak orang membutuhkan tenaga perawat di Jerman
Nursewelt berpotensi menjadi sebuah kisah sukses, karena Silva Farias dan perusahaannya mengisi celah pasar yang semakin lama semakin besar di Jerman. Ada hampir 2 juta orang di Jerman yang membutuhkan perawatan pada tahun 1999, menurut data Kantor Statistik Federal, Statista. Pada tahun 2055, para ahli memperkirakan jumlah itu akan meningkat menjadi 6,8 juta, atau lebih tiga kali lipat.
Pada saat yang sama, jumlah tenaga kesehatan menyusut drastis. Tahun lalu, 53.300 orang di Jerman mulai mengikuti pelatihan menjadi perawat khusus, 4.000 orang lebih sedikit dari tahun 2021, penurunan sebesar 7%, kata Kantor Statistik.
Saat ini, untuk setiap pekerja perawatan mencari kerja di Jerman, ada tiga posisi terbuka. "Jelas, ada kekurangan perawat", kata Kantor Ketenagakerjaan Jerman. Menteri Tenaga Kerja Hubertus Heil menerangkan, Jerman dan Brasil adalah mitzra yang cocok dalam hal pekerjaan keperawatan dan perawatan. Dia sendiri akan akan melakukan perjalanan ke Brasil bersama Menteri Luar Negeri Annalena Baerbock pada bulan Juni.
Rangkaian Kunjungan Kerja Presiden Jokowi di Jerman
Presiden Joko Widodo hadir dalam KTT G7 di Jerman sebagai negara mitra G7 sekaligus Presidensi G20. DW merangkum hasil kunjungan Presiden Jokowi dalam KTT G7 di Schloss Elmau di selatan Jerman.
Foto: Muchlis Jr/Presidential Secretariat Press Bureau
Disambut Meriah Warga Indonesia di Jerman
Presiden Joko Widodo beserta Ibu Iriana tiba di München, Jerman pada 26 Juni 2022. Warga Indonesia di Jerman dengan antusias berkumpul dan membentangkan bendera merah putih menyambut Presiden Jokowi. Kedatangan Presiden dan Ibu Negara juga disambut oleh Menteri Luar Negeri Retno Marsudi yang tiba lebih awal di Jerman.
Foto: Muchlis Jr/Presidential Secretariat Press Bureau
Naik Helikopter bersama PM India Modi
Tanggal 27 Juni 2022, Presiden Joko Widodo menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G7 yang digelar di Schloss Elmau, di Pegunungan Alpen Bayern, Jerman. Presiden Jokowi terbang ke lokasi KTT menggunakan helikopter militer bersama dengan Perdana Menteri India Narendra Modi.
Foto: Laily Rachev/Presidential Secretariat Press Bureau
Disambut Resmi Kanselir Jerman Olaf Scholz
Kanselir Jerman Olaf Scholz menyambut resmi kedatangan Prediden Joko Widodo di lokasi KTT G7 di Schloss Elmau Senin siang (27/06). Indonesia hadir sebagai negara mitra G7 sekaligus sebagai Presidensi G20. Bersama empat kepala negara mitra G7 lainnya, Presiden Jokowi Widodo menghadiri seluruh rangkaian acara KTT G7 tahun ini di Jerman.
Foto: Jens Krick/Flashpic/picture alliance
Sesi Foto Pimpinan Negara Anggota dan Mitra G7
Presiden Jokowi selanjutnya melakukan sesi foto bersama dengan para kepala negara dan kepala pemerintahan anggota G7 serta negara-negara mitra yang diundang hadir. Pada pertemuan KTT G7 kali ini, Presiden Joko Widodo (dalam foto diapit kanselir Jerman Olaf Scholz dan preiden AS Joe Biden) membahas berbagai isu bilateral dan global dengan sejumlah pemimpin negara yang hadir.
Foto: Stefan Rousseau/PA/empics/picture alliance
Promosikan Sektor Energi Bersih di Indonesia
Presiden Joko Widodo menonjolkan potensi besar Indonesia sebagai kontributor energi bersih, baik di dalam perut bumi, di darat, maupun di laut. Indonesia membutuhkan investasi besar dan teknologi rendah karbon, untuk mendukung transisi cepat dan efektif menuju era energi bersih.
Foto: Laily Rachev/Biro Pers Sekretariat Presiden Indonesia
Perluas Kerjasama Ekonomi Dengan Jerman
Presiden Joko Widodo membahas penguatan kerja sama ekonomi melalui sektor energi terbarukan dengan Kanselir Jerman Olaf Scholz. Presiden mengapresiasi Green Infrastructure Initiative Jerman dengan komitmen pendanaan sebesar Rp 40 triliun selama 5 tahun. Presiden RI juga berharap Jerman bisa menjadi mitra dalam mengolah potensi 474 Giga Watt sumber energi baru dan terbarukan di Indonesia.
Foto: Laily Rachev/Presidential Secretariat Press Bureau
Presiden Macron Apresiasi Presidensi G20
Presiden Prancis Emmanuel Macron dalam pertemuan bilateral dengan Jokowi, menyampaikan dukungan kuat terhadap presidensi Indonesia dan yakin KTT G20 akan sukses dan dapat menghasilkan kerja sama yang konkret. Presiden Jokowi terutama membahas upaya penguatan kerjasama bilateral Indonesia dan Prancis di bidang ekonomi, pertahanan dan industri strategis.
Foto: Laily Rachev/Biro Pers Sekretariat Presiden Indonesia
Ikatan kuat Indonesia dan India
Presiden Joko Widodo dan Perdana Menteri India Narendra Modi membahas upaya penguatan kerja sama di bidang pangan. Terkait hal itu, Presiden Jokowi meminta Menteri Perdagangan Indonesia untuk segera berkomunikasi dengan Menteri Perdaganan India. PM Narindra Modi juga menyatakan sangat menghargai ikatan yang kuat antara Indonesia dan India.
Foto: Laily Rachev/Biro Pers Sekretariat Presiden Indonesia
70 Tahun Hubungan Diplomatik dengan Kanada
Saat bertemu PM kanada Justin Trudeau, berkaitan 70 tahun hubungan diplomatik Indonesia dan Kanada, Presiden Joko Widodo menegaskan, berkomitmen tinggi untuk terus meningkatkan kerja sama Indonesia-Kanada dalam bidang ekonomi. Presiden Jokowi juga mendorong penuntasan perundingan ICA-CEPA pada 2024 yang akan memberikan sinyal positif bagi dunia usaha Indonesia dan Kanada.
Foto: Paul Chiasson/ZUMA/IMAGO
Perkuat Kerja Sama EBT dengan Inggris
Presiden Joko Widodo dan PM Inggris Boris Johnson, dalam pertemuan bilateral pada acara KTT G7 di Schloss Elmau, Jerman bersepakat, untuk memperkuat kerja sama di bidang energi baru dan terbarukan (EBT) dan ketahanan pangan. PM Johnson menyampaikan bahwa roadmap untuk kerja sama bilateral dengan Indonesia sudah ada.
Foto: Laily Rachev/Biro Pers Sekretariat Presiden Indonesia
10 foto1 | 10
'Masalah domestik Jerman'
Perjalanan tersebut merupakan bagian dari strategi rekrutmen pekerja dari luar negeri, termasuk dari Meksiko dan Indonesia. "Kami akan sangat sensitif dalam pendekatan kami, jadi kami tidak mengambil pekerja dari negara yang masih membutuhkan mereka," kata Hubertus Heil kepada harian Jerman "Neue Osnabrücker Zeitung”.
Dia menambahkan, bagi kedua negara perekrutan itu bisa saling menguntungkan. "Kami mendapat manfaat, negara asal juga mendapat manfaat dari kami yang terlibat dalam pelatihan di sana, dan orang-orang yang datang ke Jerman mendapat manfaat dengan memiliki pekerjaan bergaji tinggi, dan bahkan mungkin kesempatan untuk memberikan dukungan keuangan kepada anggota keluarga mereka di kampung halaman."
Thaiza Maria Silva Farias mengatakan, banyak perawat di Amerika Latin akan memutuskan untuk mencoba peruntungan di Jerman, karena kualitas hidup yang lebih baik dan kehidupan yang lebih aman. Apalagi, gaji mereka di Jerman bisa enam kali lebih tinggi daripada di Brasil, sekalipun di negaranya mereka bekerja tidak hanya di satu tempat, tetapi di dua atau tiga rumah sakit sekaligus.
Dia mengatakan, para perawat Brasil biasanya mengirimkan banyak pertanyaan tentang kepindahan ke Eropa, karena melihat peluang itu sebagai fase penting dalam hidup dan rencana karier mereka. Karena itu, rumah sakit di Jerman juga harus mempersiapkan diri.
"Rumah sakit (di Jerman) harus lebih siap untuk karyawan baru mereka," katanya. "Staf di sini sering tidak memiliki kesabaran ketika orang belum berbicara bahasa Jerman dengan baik. [Perawat asing] harus mendapat waktu satu tahun untuk menguasai bahasa Jerman, dan Jerman perlu meupayakan integrasi para perawat asing lebih baik lagi."
(hp/pkp)
Jangan lewatkan konten-konten eksklusif berbahasa Indonesia dari DW. Ayo berlangganan gratis newsletter mingguan Wednesday Bite. Recharge pengetahuanmu di tengah minggu, biar topik obrolan makin seru!