1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya
Olahraga

Kalah dari Meksiko, Timnas Jerman Hadapi Masalah Serius

18 Juni 2018

Timnas Jerman kehabisan akal menghadapi serangan Meksiko yang gesit dan cepat dan kalah 0:1. Pelatih Joachim Löw dikritik karena dinilai terlambat mengubah pola permainan.

Fußball WM 2018 Gruppe F Deutschland - Mexiko | Mexiko-Fans feiern den Sieg
Foto: picture-alliance/empics/Sportimage/D. Klein

Pelatih juara bertahan Jerman, Joachim Löw tadinya ingin bermain aman, dan menurunkan kader-kader kawakan ke lapangan untuk menghadapi Meksiko. Inilah kesebelasan tertua yang pernah diturunkan Jerman dalam kejuaraan Piala Dunia sejak 2002 di Brasil.

Padahal sejak awal diketahui, Meksiko adalah tim yang selalu berusaha menyerang dengan serangan-serangan cepat dari sayap kiri maupun kanan. Kelemahan tim Jerman sudah terlihat dari awal pertandingan.

Di babak pertama, Jerman kehilangan bola 36 kali. Serbuan Meksiko datang bertubi-tubi, sehingga bobolnya gawang Manuel Neuer, kiper terbaik dunia, kelihatan hanya tinggal menunggu waktu saja.

Pelatih Jerman Joachim LöwFoto: Reuters/C. Recine

Di lapangan tengah, pemain kawakan Toni Kroos (Real Madrid) dan Semi Khedira (Juventus Turin) tidak mampu menandingai kecepatan lini tengah Meksiko. Sedangkan pemain muda Joshua Kimmich yang seharusnya menjaga lini belakang, lebih sering berada di depan untuk menyerang.

Akhirnya dua pemain belakang andalan Jerman, Mats Hummels dan Jerome Boateng, berulangkali harus keluar dari garis pertahanan dan maju ke tengah untuk menghadapi tiga atau empat pemain Meksiko yang menyerang menggebu-gebu.

Kalah cepat

Tidak hanya di lini tengah, di lini depan pun timnas Jerman terlihat tumpul. Hanya penyerang muda Timo Werner yang sanggup menyaingi kecepatan para pemain belakang Meksiko. Sedangkan Müller dan Özil tidak mampu membuat terobosan berarti karena selalu kalah cepat. Saat inilah mungkin Joachim Löw menyesali, tidak membawa pemain muda lainnya, Leroy Sane, ke Rusia.

Pemain belakang Jerman harus bekerja keras membendung serangan-serangan cepat MeksikoFoto: Reuters/A. Schmidt

Sekalipin performa lini tengah dan depan kurang baik, pelatih Joachim Löw tidak membuat perubahan seteklah masa jeda. Mungkin dia berharap akan ada kejutan dari pemain-pemain kesayangannya seperti Mesut Özil (FC Arsenal) dan Thomas Müller (FC Bayern). Tapi aksi-aksi mereka dengan cepat terbaca para pemain belakang Meksiko. Hanya tendangan-tendangan jauhi Toni Kroos dari luar kotak penalti yang terlihat sebagai ancaman bagi penjaga gawang Meksiko, Guillermo Ochoa.

Baru pada menit ke 60, Löw mengganti Khedira dengan Marco Reus (BVB Dortmund). Sejak itulah, permainan Jerman mulai kelihatan lebih dinamis. Sayangnya, Löw baru memasukkan pemain muda Julian Brandt (Bayer Leverkusen) baru di menit ke-86.

Selain itu, Löw mengorbankan seooang pemain belakang untuk memasukkan penyerang kawakan, Mario Gomez (VfB Stuttgart). Tapi semuanya terlalu terlambat. Jerman akhirnya harus tunduk pada Meksiko dan menghadapi situasi serius dalam pertandingan-pertandingan berikutnya. Karena sedikit saja lengah, Jerman bisa tersingkir di babak penyisihan.

hp/rn (dpa, dw)