Pemerintah Jerman Desak Warga Tolak Ideologi Esktrem Kanan
1 September 2020
Pemerintah Jerman mengecam serbuan demonstran ekstrem sayap kanan ke parlemen Reichstag, sebagai "pemandangan memalukan". Presiden Jerman memperingatkan warganya agar tak bersikap apatis terhadap ekstremisme sayap kanan.
Iklan
Pemerintah Jerman pada Senin (31/08) mengkritik sikap pengunjuk rasa sayap kanan yang selama akhir pekan menyerbu dan menaiki tangga Gedung Reichstag, tempat majelis parlemen Jerman bersidang.
Juru Bicara Kanselir Jerman Angela Merkel, Steffen Seibert, menggambarkannya sebagai "pemandangan memalukan di Reischstag," mengatakan bahwa mereka yang berkumpul di tangga gedung adalah "anti-demokrat."
Para pengunjuk rasa sayap kanan itu telah menjadi bagian dari demonstrasi Berlin yang memprotes pengetatan pembatasan publik guna mencegah penyebaran virus corona. Beberapa dari mereka mengangkat bendera gerakan ekstrem kanan “Reichsbürger”, yang menolak legitimasi negara Jerman modern.
Insiden ini mirip dengan keributan yang melanda Reichstag pada tahun 1933, hanya empat minggu setelah pemimpin Nazi Adolf Hitler diangkat menjadi kanselir Jerman. Kegaduhan digunakan sebagai dalih untuk menargetkan komunis dan mengkonsolidasikan kekuasaan, sehingga memunculkan Nazi Jerman.
"Demonstrasi akhir pekan ini seharusnya tidak mengaburkan fakta bahwa sebagian besar orang di Jerman berpikir dan bertindak berbeda dari para demonstran di Berlin," kata Seibert. "Itulah mengapa Jerman berhasil melewati pandemi sejauh ini."
'Ancaman serius'
Presiden Jerman Frank-Walter Steinmeier pada Senin (31/08) mengatakan fakta bahwa insiden itu terjadi di Reichstag, membuatnya semakin "tak dapat diterima." Dia mendesak warga Jerman untuk menolak ideologi ekstrem kanan.
"Kami tidak akan mentolerir fitnah anti-demokrasi apa pun terhadap Republik Federal Jerman," kata Steinmeier, yang peran kepresidenannya sebagian besar bersifat seremonial.
"Kerusuhan dengan kekerasan pada hari Sabtu (29/08) sekali lagi memperjelas bahwa ekstremisme sayap kanan memiliki akar yang dalam di masyarakat kita."
"Pemahaman saya sampai pada titik di mana para demonstran membiarkan diri mereka dikendalikan oleh gerbong musuh demokrasi dan agitator politik, mereka yang mencari kerja sama dengan ekstrimis sayap kanan di jalan, tetapi juga mereka yang hanya berjalan - tanpa khawatir - bersama neo-Nazi, xenofobia, dan anti-Semit. Demonstran yang tidak tegas dan aktif memisahkan diri dari mereka (esktrem kanan), membuat tujuan yang sama dengan mereka. "
Seniman Graffiti di Berlin Melawan Simbol Nazi di Dinding
Seniman Graffiti Berlin Ibo Omari terganggu dengan banyaknya gambar-gambar simbol Nazi yang dibuat pendukung ekstrem kanan. Dia lalu menggagas "PaintBack", proyek graffiti menutupi simbol-simbol itu dengan lukisan baru.
Foto: picture-alliance/dpa/S. Kembowski
Ibo Omari, terganggu dengan gambar-gambar simbol Nazi
Seniman graffiti di Berlin ini merasa terganggu dengan munculnya gambar-gambar simbol Nazi yang dibuat pendukung ekstrem kanan di daerah tempat tinggalnya.
Foto: Reuters/H. Hanschke
Paintback: Merebut lagi ruang-ruang dinding dari tangan ekstrem kanan
Ibo Omari lalu menggagas proyek Paintback. Idenya: menutupi gambar-gambar simbol Nazi dengan gambar lain, sehingga simbol itu menghilang.
Foto: picture-alliance/dpa/S. Kembowski
Makin banyak simbol Nazi bertebaran
Dengan masuknya arus pengungsi dari kawasan perang di Timur Tengah, makin banyak pula simbol Nazi muncul di Berlin.
Foto: picture-alliance/dpa/S. Kembowski
Menciptakan simbol baru
Proyek seni Paintback berusaha mengembalikan tembok menjadi kanvas lukisan-lukisan lucu dan mencerahkan, bukan tempat untuk simbol-simbol politik radikal.
Foto: Legacy BLN - Graffiti Culture & Art Tools
Dari lambang swastika Nazi jadi gambar burung hantu
Dengan menggambari simbol-simbol Nazi yang disebar pendukung ekstrem kanan, para seniman ingin unjuk diri dan menegaskan kehadiran mereka sebagai penjaga perdamaian.
Foto: Legacy BLN - Graffiti Culture & Art Tools
Mengajak anak-anak melukis graffiti
Di proyek Paintback, anak-anak bisa belajar melukis graffiti. Pesertanya berusia 9 sampai 14 tahun. Mereka melihat dulu foto-foto simbol Nazi yang ada di tembok, lalu mengembangkan ide sendiri, gambar apa yang mau dilukis di atas simbol Nazi itu.
Foto: Legacy BLN - Graffiti Culture & Art Tools
Jadi sorotan internasional
Graffiti anak-anak Paintback ternyata menjadi perhatian media-media internasional. Sebuah video pendek yang memperkenalkan gambar-gambar mereka dalam waktu singkat mendapat perhatian dari ratusan ribu orang. Beritanya juga muncul di koran bergengsi "New York Times".
Proyek Paintback membuktikan, langkah sederhana pun cukup untuk berkiprah menentang ideologi ekstrem kanan. Dan hal itu bisa dilakukan oleh tua dan muda.
Foto: Reuters/H. Hanschke
8 foto1 | 8
'Tidak dapat diterima'
Patrick Sensburg, anggota parlemen Jerman dari Partai Kristen Demokrat (CDU), mengkritik keras upaya para pengunjuk rasa untuk menyerang parlemen sebagai hal yang "tidak dapat diterima."
"Kami tidak ingin melihat lagi pengunjuk rasa dengan Reichsflaggen, bendera kekaisaran Jerman, berdiri di depan Parlemen," katanya kepada DW, merujuk pada bendera bergaris hitam-putih-merah yang dikibarkan oleh beberapa pengunjuk rasa.
Sensburg, yang mengepalai Komite Pengawas Pemilu parlemen, menekankan bahwa kelompok yang terlibat dalam insiden di Reichstag adalah "kelompok yang sangat, sangat kecil" yang menggunakan kekerasan untuk mempromosikan ideologi mereka.
Sejak krisis migrasi 2015, aktivitas sayap kanan mengalami peningkatan. Awal tahun ini, para penyelidik menemukan bahwa mantan pejabat penegak hukum berada di balik serangkaian surat ancaman dari "National Socialist Underground 2.0", sebutan neo-Nazi yang telah direvisi.
pkp/rap (AP, dpa)
Jadi Turis di Berlin, Ini 10 Hal Yang Bisa Anda Lakukan Secara Gratis!
10 hal yang harus Anda lakukan di ibu kota Jerman tanpa harus mengeluarkan biaya sepeser pun. Dari tur di Gedung Parlemen Reichstag hingga karaoke di Mauerpark.
Foto: picture-alliance/R. Schlesinger
Tur kubah Reichstag: Belajar sejarah secara cuma-cuma
Salah satu tempat terbaik untuk belajar tentang sejarah Jerman di Berlin adalah di Gedung Parlemen Reichstag. Masuk ke teras atap dan kubah kaca di atas gedung secara gratis dengan panduan audio, tetapi calon pengunjung harus mendaftar secara online terlebih dahulu. Didesain oleh Norman Foster, kubah ikonik ini menawarkan pengunjung pemandangan yang menakjubkan di jantung Kota Berlin.
Foto: picture-alliance/dpa/imageBROKER
Tur berjalan kaki menikmati Kota Berlin
Mungkin sulit mengetahui posisi Anda di kota metropolitan seluas Berlin. Jadi mengapa tidak memilih tur dengan jalan kaki? Cari yang gratis! Berlin punya beberapa situs-situs klasik menarik seperti Gerbang Brandenburg dan Tembok Berlin, ikut tur alternatif seni jalanan kota, atau mengelilingi salah satu kawasan Berlin yang disebut "Kieze" - pilihan di tangan Anda! Pakailah sepatu yang nyaman!
Foto: Imago Images/J. Tack
Karaoke di Mauerpark: Bernyanyi sepenuh hati di hari Minggu
Apakah Anda ingin menyanyikan lagu favorit di depan banyak orang asing yang bersorak-sorai atau Anda hanya ingin sekedar menonton acara yang bagus? Tak pernah ada momen membosankan di Mauerpark. Setiap Minggu sore dari musim semi hingga gugur, para turis dan penduduk setempat berkumpul dan maju ke panggung untuk bernyanyi. Apakah Anda adalah bintang pop Berlin selanjutnya?
Foto: picture alliance/dpa/G. Fischer
Berlin Philharmonic: Sebuah konser kelas dunia di jam makan siang
Beristirahat sejenak bersama orkestra kelas dunia Berlin, setiap hari Selasa jam 1 siang (September - Juni), Berlin Philharmonic menyelenggarakan konser makan siang gratis dengan suasana santai dan akrab. Serambi Berliner Philharmonie hanya dapat menampung 1.500 pengunjung, jadi datanglah lebih awal dan jangan sampai telat!
Foto: Stefanie Loos
Taman Viktoria: Menikmati pemandangan 360°
Jika Anda mencari pemandangan panorama Berlin yang gratis, pergilah ke distrik Kreuzberg yang terkenal trendi. Kemudian Anda bisa mendaki ke titik tertinggi kota Berlin yakni puncak Taman Viktoria setinggi 66 meter (216 kaki). Dari atas, Anda dapat menikmati pemandangan kota yang indah. Jika datang di musim panas, Anda juga dapat menyaksikan air terjun buatan yang mengalir menuruni bukit.
Pusat Dokumentasi Nazi menjadi monumen paling banyak dikunjungi di Berlin selama bertahun-tahun, menembus angka 1,3 juta pengunjung di tahun 2018. Di sini dulu dibangun kantor polisi rahasia Nazi - Gestapo dan SS - otoritas keamanan terpenting Nazi. Pengunjung dapat mengetahui bagaimana Nazi bisa menguasai ranah politik dan kekejaman apa saja yang dilakukan oleh Nazi di Eropa. Tiket masuk? Gratis!
Foto: DW/M. Lenz
Templehofer Feld: Istirahat dan rekreasi di taman kota
Tempat yang dulunya bekas tempat latihan militer dan bandara ini menjadi rumah baru berbagai aktivitas: barbeque bersama keluarga, kelas yoga, tempat jogging dan mengajak jalan anjing peliharaan, bermain skateboard, kumpulnya komunitas pecinta taman, burung, domba. Pada 2010, Berlin kembali mengambil lahan seluas 386 hektar ini untuk kepentingan publik. Tips: Lokasi terbaik melihat sunset!
Foto: picture-alliance/dpa/M. Tödt
Stasiun Kereta Hamburger: Seni di ujung lintasan
Museum seni kontemporer yang bertempat di bekas stasiun kereta ini, adalah harta karun agung pertengahan abad dua puluh. Dari karya ikonik Andy Warhol tentang Mao Zedong hingga karya Gerhard Richter dan Marcel Duchamp, museum ini menjadi tempat koleksi seni kelas dunia. Pastikan untuk membuat rencana kunjungan ke sini: Ada tiket masuk gratis setiap Kamis pertama setiap bulan, mulai jam 4-8 malam.
Berlin adalah kota musik dengan berbagai macam konser dan operanya. Tetapi jika Anda tidak bisa membeli tiketnya, jangan khawatir! Mengapa tidak coba mampir ke salah satu klub jazz Berlin secara spontan di malam hari? Anda dapat datang dan bergabung secara gratis di klub "b-flat" di Mitte (Rabu), klub "A-Trane" di Charlottenburg (Sabtu), atau klub "Zig-Zag" di Schöneberg (sebulan sekali).
Foto: A-Trane
Futurium: Songsong masa depan di museum terbaru Berlin
Ada wajah baru dan futuristik di ibu kota Jerman. Pada 5 September 2019, Futurium dibuka untuk umum dengan tiket masuk gratis! Bagian pameran, lab, forum, lalu museum mengajukan pertanyaan: Bagaimana kita ingin hidup di masa depan? Pengunjung dapat belajar tentang teknologi masa depan, kecerdasan buatan, makanan dari laboratorium, material bangunan baru untuk arsitektur dan masih banyak lagi.