Jerman Kirim Tenaga Ahli dan Peralatan Medis ke Portugal
1 Februari 2021
Militer Jerman akan mengirim petugas kesehatan dan peralatan medis ke Portugal untuk membantu Portugal menangani lonjakan kasus COVID-19. Sementar itu, Jerman terbuka untuk menggunakan vaksin corona asal Cina dan Rusia.
Iklan
Pada hari Minggu (31/01), Kementerian Pertahanan Jerman mengumumkan bahwa militer Jerman sedang bersiap untuk mengirimkan personel dan peralatan medis ke Portugal, di mana negara itu tengah berjuang untuk mengatasi lonjakan kasus virus corona.
Portugal meminta bantuan pemerintah Jerman karena kurangnya ketersediaan tempat tidur unit perawatan intensif di rumah sakit. Pemerintah di Lisabon mengumumkan pada hari Sabtu (30/01) bahwa hanya tersisa tujuh tempat tidur unit perawatan intensif untuk pasien COVID-19 dari 850 tempat tidur yang tersedia.
Sebuah operasi akan diluncurkan "secepat mungkin," kata juru bicara angkatan bersenjata Jerman kepada DW.
Setiap personel yang dikirim akan diimunisasi terlebih dahulu terhadap COVID-19. "Kami tidak mengirim personel kami tanpa perlindungan," tambah juru bicara itu.
Berdasarkan Our World in Data, sedikitnya 711.018 kasus virus corona tercatat di Portugal. Dari angka tersebut, lebih dari 12 ribu orang meninggal dunia. Dalam sepekan terakhir Portugal mencatat rata-rata kasus dan kematian per kapita tertinggi di dunia.
Iklan
Negosiasi sedang berlangsung
Sebuah tim ahli medis dari Jerman baru-baru ini kembali dari Portugal untuk mengevaluasi situasi COVID-19 di negara tersebut. Angkatan bersenjata Jerman sekarang tengah membicarakan kapan dan bagaimana bantuan medis akan dikirim ke Portugal.
Bundeswehr kemungkinan akan mengirimkan peralatan antara lain ventilator, sistem infus intravena, obat-obatan, dan alat pelindung diri (APD).
Operasi ini juga akan mempertimbangkan sumber daya yang dibutuhkan di Jerman di mana sudah sekitar 17.000 personel angkatan udara membantu dalam penanggulangan pandemi.
Jerman telah mengimunisasi sekitar 3.000 personel pertahanan yang membantu di lokasi berisiko tinggi. Sebelumnya, pada fase awal pandemi Jerman mengangkut pasien dari Italia utara dan mengirim tim medis ke Republik Ceko.
Jerman gunakan vaksin asal Cina dan Rusia?
Sementara itu, Menteri Kesehatan Jerman Jens Spahn mengisyaratkan bahwa vaksin virus corona dari Cina dan Rusia dapat digunakan di Eropa untuk mengatasi defisit dosis saat ini.
"Terlepas dari negara tempat vaksin diproduksi, jika aman dan efektif, mereka dapat membantu mengatasi pandemi," kata Spahn kepada surat kabar Jerman Frankfurter Allgemeine Zeitung pada hari Minggu (31/01). Ia menambahkan bahwa vaksin tersebut harus disetujui oleh Badan Pengawas Obat Eropa (EMA).
Spahn mengatakan dia melihat tidak ada hambatan mendasar untuk penggunaan vaksin COVID-19 asal Cina dan Rusia.
Sebelumnya pada hari Jumat (29/01), Rusia mengumumkan bahwa mereka akan dapat memasok 100 juta dosis vaksin Sputnik V ke Uni Eropa pada kuartal kedua tahun ini, yang akan memungkinkan sekitar 50 juta orang untuk divaksinasi. Permohonan persetujuan penggunan vaksin telah diajukan ke EMA.
Spahn pun berharap agar pandemi dapat dikendalikan sepanjang tahun ini, dan tidak akan ada "peringatan dua tahun pandemi virus ini."
Negara dengan Kuota Vaksinasi Corona Tertinggi di Dunia
Sejumlah negara ngebut melakukan vaksinasi corona untuk meredam pandemi Covid-19 secara efektif. Yang mengejutkan, sejumlah negara kecil mencapai kuota vaksinasi per kapita tertinggi di dunia.
Foto: picture-alliance/dpa/Geisler-Fotopress
Israel Terdepan
Israel berada di peringkat paling atas sebagai negara dengan kuota vaksinasi corona per kapita tertinggi sedunia. 96% dari seluruh populasi yang jumlahnya 8,6 juta orang minimal sudah mendapat dosis pertama vaksin (posisi 08/03/21). Sukses negara Yahudi itu untuk mengerem pandemi Covid-19 mendapat acungan jempol. Kini kehidupan publik berangsur normal, tapi prokes tetap dijalankan.
Foto: Ronen Zvulun/REUTERS
Uni Emirat Arab di Posisi Dua
Uni Emirat Arab (UEA) menyusul di posisi kedua dengan kuota vaksinasi per kapita mencapai 62 per 100 penduduk. Sekitar 6,8 juta dari lebih 9 juta penduduk UEA sudah mendapat vaksin corona dosis pertama. UAE menggunakan vaksin Sinovac buatan Cina untuk program vaksinasi massal gratis. Saat ini Dubai mulai "roll out" vaksinasi dengan vaksin buatan BioNTech-Pfizer.
Foto: Getty Images/AFP/K. Sahib
Inggris
Inggris mencatatkan kuota vaksinasi corona per kapita pada kisaran 31 per 100 orang. Dengan jumlah populasi hampir 86 juta orang, berarti lebih dari 28 juta warga Inggris sudah mendapat vaksin corona. Aktual ada tiga jenis vaksin yang digunakan, yakni buatan BioNTech-Pfizer, Moderna dan AstraZeneca.
Foto: Victoria Jones/AFP/Getty Images
Amerika Serikat
Amerika Serikat juga ngebut memerangi pandemi Covid-19, setelah terganjal beberapa bulan oleh politik Trump. Aktual kuota vaksinasi per kapita mencapai 23,5 per 100 orang. Artinya hingga saat ini sudah lebih dari 76 juta dari total 331 juta populasi AS mendapat minimal satu dosis vaksin buatan BioNTech-Pfizer atau Moderna. Presiden terpilih Joe Biden mendapat vaksinasi sebagai aksi simbolis.
Foto: Tom Brenner/REUTERS
Serbia
Serbia, salah satu negara bekas Yugoslavia dengan populasi 7 juta orang juga ngebut dengan program vaksinasi massal. Kuotanya mencapai 22 per 100 orang (posisi 4/3/21) Menteri kesehatan Serbia, Zlatibor Loncar secara simbolis mendapat vaksinasi anti Covid-19 buatan Sinopharm, Cina di Beograd akhir Januari silam.
Foto: Nikola Andjic/Tanjug/ Xinhua News Agency/picture alliance
Chile
Negara kecil di Amerika Selatan, Chile juga melakukan vaksinasi massal dengan cepat. Negara dengan populasi sekitar 19 juta orang itu sudah mencapai kuota 19,2 per 100 penduduk. Presiden Sebastian Pinera mendaat suntikan vaksin perdana secara simbolis pertengahan Februari lalu di kota Futrono. Vaksin yang digunakan adalah Sinovac buatan Cina.
Bahrain menjadi negara di kawasan Teluk berikutnya yang mencatatkan kuota tinggi vaksinasi corona dengan 17,8 per 100 orang. Registrasi vaksinasi di negara kecil berpenduduk sekitar 1,6 juta orang itu dilakukan menggunakan aplikasi mobile. Vaksinasi menggunakan dua jenis vaksin dalam program ini, yakni vaksin buatan Sinopharm dan buatan BioNTech-Pfizer.
Foto: Imago/Sven Simon
Denmark
Denmark negara kecil di Eropa dengan populasi 5,8 juta mencatatkan kuota vaksinasi corona per kapita 11 per 100 warga. Jika dilihat angka mutlaknya relatif kecil, hanya sekitar 600 ribu warga yang mendapat vaksinasi. Tapi dilihat dari kuota per total populasi angka itu cukup tinggi.
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mendapat vaksin Sinovac buatan Cina saat memulai kampanye vaksinasi massal di Ankara pertengahan Januari silam. Saat ini kuota vaksinasi di Turki mencapai sekitar 11 dari 100 warga di negara dengan populasi 82 juta orang itu.
Foto: Murat Cetinmuhurdar/Presidential Press Office/REUTERS
Jerman
Jerman belakangan catat pertambahan kasus covid-19, menjadi lebih dari 2,5 juta orang dan lebih dari 72.000 korban meninggal. Walau vaksin BioNTech berasal dari Jerman, namun pembagiannya tergantung Uni Eopa. Jerman baru mencatat 7,9% vaksinasi corona bagi 83 juta penduduknya. Strategi vaksinasi dikritik sebagai amat lamban dan kurang efektif. Penulis Agus Setiawan (as/pkp)
Foto: Markus Schreiber/AP Photo/picture alliance
10 foto1 | 10
Hingga berita ini diturunkan, sedikitnya 2.225.659 kasus COVID-19 tercatat di Jerman. Dari angka tersebut lebih dari 57 ribu orang meninggal dunia, demikian data John Hopkins University.
Kanselir Jerman Angela Merkel dijadwalkan pada hari Senin (01/02) ini bertemu dengan 16 perdana menteri negara bagian untuk membahas situasi pandemi. Kurangnya pasokan vaksin dan perpanjangan lockdown diperkirakan akan jadi agenda utama pertemuan tersebut.