Korea Utara punya hubungan bilateral dengan Jerman Timur (DDR) selama beberapa dekade. Sejak penyatuan Jerman, 1990, hubungan dengan Korea Utara tetap ada, tapi tidak pernah mudah.
Iklan
Jerman akan menarik seorang staf kedutaannya dari Pyongyang, dan Korea Utara akan menarik stafnya dari Berlin. Tapi hubungan diplomatis antara Jerman dan Korea Utara tidak boleh putus. Demikian dikatakan Menteri Luar Negeri Jerman Siegmar Gabriel pekan lalu di Washington, dalam rangka pertemuan dengan menteri luar negeri AS Rex Tillerson. Pengurangan jumlah staf sudah dilakukan Juli lalu oleh Jerman, yang ketika itu memulangkan dua staf Korea Utara. Pengurangan terakhir dilakukan sebagai reaksi atas uji coba roket oleh Korea Utara.
Di Korea Utara, perwakilan resmi negara lain jumlahnya tidak sampai 30 negara. Jerman salah satunya, yaitu di area sangat luas, bekas kedutaan Jerman Timur atau DDR. Di area itu jugalah berdiri kedutaan negara lain, misalnya Inggris dan Swedia. Area luas itu menunjukkan eratnya hubungan DDR dengan Korea Utara di masa lalu.
Ikatan Korea Utara dan Jerman Timur di masa lalu
DDR dulu jadi salah satu mitra penting Korea Utara dalam Blok Timur di masa perang dingin. Tahun 1949 kedua negara sudah punya hubungan diplomatis. 1950 pecah perang antara Korea Utara dan Selatan.
Tiga tahun setelahnya, perang berakhir dengan kesepakatan gencatan senjata. Ketika itu sekitar 2,5 juta orang di Korea Utara kehilangan nyawanya. Negara itu juga sangat butuh pertolongan, dan bantuan antara lain datang dari Berlin Timur.
Yang Unik dan Menarik Tentang Kim Jong Un
Walaupun sering menggunakan retorika anti Barat, pimpinan Korut Kim Jong Un adalah penggemar pizza, hamburger dan olahraga bola basket.
Foto: Reuters/KCNA
Pemimpin Termuda Dunia
Kim Jong Un menjadi pimpinan Korea Utara pada usia 28 tahun, setelah ayahnya meninggal. Dia menjadi kepala pemerintahan termuda di dunia saat ini. Di tempat kedua sebagai pemimpin termuda adalah Syeikh Qatar Tamim bin Hamad Al Thani, yang saat ini berusia 36 tahun. Posisi kedua ini sebenarnya diisi oleh PM Georgia, Irakli Garibashvili, yang berusia 33 tahun ketika ia meletakkan jabatan tahun 2015.
Foto: Reuters/KCNA
Jendral Termuda
Jabatan militer Kim Jong Un adalah "daejang", jabatan senior pada militer yang digunakan di Korea Utara dan Selatan. Pangkat militer itu setara dengan pangkat jenderal atau admiral di negara lain. Sekalipun memiliki pangkat setingkat Jenderal, Jong Un tidak punya pengalaman militer.
Foto: Reuters/KCNA
Senang fast food dari barat
Sekalipun retorika Kim Jong Un hampir selalu anti Barat, dia adalah penggemar makanan cepat saji yang berasal dari Barat. Pada masa-masa awal pemerintahannya, dia berusaha mengembangkan restoran pizza, french fries dan hamburger. Restoran pizza yang pertama dibuka di Korea Utara tahun 2009 selama pemerintahan ayahnya.
Foto: Imago/Xinhua/KCNA
Senang bintang bola basket Amerika
Kim Jong Un adalah penggemar berat olahraga bola basket. Dia khusus mengundang bintang bola basket Amerika Serikat Dennis Rodman dari klub Chicago Bulls datang beberapa kali ke Pyongyang. Kedatangan Rodman ke Korea Utara mengundang kecaman luas dari publik dan sesama atlit. Kunjungan itu bahkan didokumentasikan dalam film "Rodman's Big Bang in Pyongyang".
Foto: picture-alliance/AP Photo/KCNA
Diam-diam dikirim sekolah ke Swiss
Beberapa pengamat mengatakan, Jong Un sempat sekolah di Swiss saat masih anak-anak. Namun tidak ada konfirmasi mengenai hal ini. Ada juga yang mengatakan, yang sekolah di Swiss adalah kakaknya, Kim Jong Chul. Beberapa sumber lain menyatakan, Jong Un memang bersekolah di Bern dengan nama "Pak Un". Yang jelas, Kim Jong Un gemar main ski dan memerintahkan pembangunan tempat-tempat pelatihan ski.
Foto: picture-alliance/dpa/R. Sinmun
5 foto1 | 5
Bantuan besar Jerman Timur
Salah satu bantuan paling berarti dari Jerman Timur adalah Proyek Hamhung. Ini adalah kota pelabuhan kedua terbesar setelah Pyongyang. Hamhung luluh lantak akibat pemboman oleh AS selama masa perang. Bernd Stöver, pakar sejarah global di Universitas Potsdam menerangkan, "Ketika itu DDR menginvestasikan dana jutaan untuk pembangunan kembali." Antara 1954 dan 1962 berdiri di sana pemukiman, kawasan industri, rumah sakit dan sekolah dengan bantuan DDR.
Selain itu, politisi kedua negara juga saling mengunjungi, demikian Stöver. Tetapi hubungan bilateral lebih berupa hubungan politik, dan bukan hubungan erat.
Sokongan finansial menurun
Sejak 1960-an hubungan dagang mulai mundur, kata Stöver. Ia menerangkan, yang jadi hal utama adalah uang, dan itu masalahnya. DDR makin mengurangi sokongannya, karena keadaan ekonominya juga tambah sulit. “Dan pada dasarnya DDR tidak perlu barang yang dijual Korea Utara."
Berbeda dengan bidang politik. Kerja sama di bidang ini, juga persahabatan antar warganya dianggap penting oleh pemerintah kedua negara. Misalnya, mahasiswa Korea Utara dikirim ke DDR untuk belajar cara membangun kembali negara mereka. Warga Korea Utara juga dipekerjakan di DDR hingga penyatuan kembali Jerman. Tapi mereka tidak diintegrasikan ke dalam masyarakat DDR.
Rasa Tanpa Selera, Mirisnya Kuliner Korea Utara
Wabah kelaparan yang berkecamuk di Korea Utara pada dekade 1990an memaksa penduduk menciptakan penganan sederhana buat bertahan hidup, mulai dari daging buatan hingga permen yang terbuat dari cuka.
Foto: Reuters/Kim Hong-Ji/Illustration
Pengganti Beras
"Selama wabah kelaparan, kami berusaha bertahan hidup dengan memakan kulit pohon pinus. Lalu kami memakan jagung yang dicampur beras dengan rasio 7:3 atau 5:5. Sebelum saya meninggalkan Korea Utara, saya masih sempat memakan nasi putih. Tapi penduduk miskin hanya memakan jagung atau bubur jagung," kata Cho Ui-Suing kepada Reuters. Dia melarikan diri ke Korea Selatan 2014 silam.
Foto: Reuters/Kim Hong-Ji/Illustration
Daging Buatan dari Ampas Kedelai
Injogogi atau protein nabati bertekstur adalah "daging buatan" yang dimasak dari lapisan teratas produksi minyak kacang kedelai. Biasanya lapisan tersebut disisakan untuk pakan babi. Tapi sejak wabah kelaparan melanda, penduduk mulai mengolah ampas minyak kedelai menjadi makanan sehari-hari.
Foto: Reuters/Kim Hong-Ji/Illustration
Nasi Daging Saus Pedas
Injogogi alias daging buatan bisa digulung menjadi Injogogibab, yakni nasi yang dibungkus dengan Injogogi. Saus yang digunakan bisa beraneka ragam, sesuai tradisi kuliner masing-masing daerah. Ada yang membaluri dengan saus ikan atau saus pedas.
Foto: Reuters/Kim Hong-Ji/Illustration
Biskuit Kenyal
Terbuat dari tepung, ragi dan gula, makanan serupa biskuit ini bertekstur keras di luar dan kenyal di bagian dalam. Jika gula pasir sedang langka, penduduk terbiasa menggantinya dengan gula buah yang diambil dari anggur.
Foto: Reuters/Kim Hong-Ji/Illustration
Nasi Bungkus Tahu
Dububab alias nasi tahu bisa ditemukan di hampir semua pasar tradisional Korea Utara. Penganan ringan ini berupa kulit tahu yang diisi nasi dan dibubuhi saus pedas. Dudubab mulai digemari penduduk Korea Utara ketika pemerintah negeri Komunis itu menghentikan pembagian makanan bersubsidi.
Foto: Reuters/Kim Hong-Ji/Illustration
Kue Beras dari Tepung Jagung
Seokdujeon sering disebut kue cepat karena bisa dibuat selama beberapa menit tanpa perlu memanggang. Kue beras yang dibuat dengan tepung jagung ini merupakan salah satu penganan yang paling digemari di Korea Utara. Jagung sering digunakan oleh penduduk miskin Korut karena lebih murah ketimbang beras.
Foto: Reuters/Kim Hong-Ji/Illustration
Permen Cuka
Sejak lama penduduk Korea Utara membuat permen sendiri. Alsatang adalah manisan rumahan yang dibuat dari gula dan cuka. Setiap tahun pemerintah di Pyongyang membagi-bagikan Alsatang kepada anak-anak sekolah untuk merayakan hari spesial, seperti hari kelahiran Kim Il Sung pada 15 April.
Foto: Reuters/Kim Hong-Ji/Illustration
Permen Kacang Kedelai
Kongsatang alias permen keledai adalah manisan yang berbentuk serupa Popcorn dan dibuat dari kacang kedelai yang telah dipanggang serta dibaluri dengan gula. Seperti juga Alsatang, Kongsatang sering dibagi-bagikan pemerintah Korea Utara pada hari-hari spesial.
Foto: Reuters/Kim Hong-Ji/Illustration
Sosis Darah Babi
Sosis yang dibuat dari darah babi dan diisi dengan nasi dan sayur-sayuran ini diberi nama Sundae dan digemari oleh penduduk di utara dan selatan. Penganan serupa bisa ditemukan di Perancis, Boudin, atau Black Pudding yang menjadi santapan tradisional di Inggris.
Foto: Reuters/Kim Hong-Ji/Illustration
9 foto1 | 9
Jeda akibat Penyatuan Jerman 1990
Rubuhnya tembok Berlin November 1989 dan penyatuan kembali Jerman 1990 jadi penanda era baru hubungan dengan Korea Utara. Pemerintah di Pyongyang menawarkan pemimpin DDR, Erich Honecker, suaka di negaranya. Tetapi Honecker memilih Chili.
Setelah itu, hubungan dengan Korea Utara beku selama lebih dari satu dekade. 1 Maret 2001 Jerman secara resmi membuka hubungan diplomatis dengan Korea Utara, tapi tidak seluas DDR. Jumlah staf Kedutaan Jerman di Pyongyang tidak sampai 10 orang.
Jerman hanya “penonton“
Pengaruh Jerman atas pemimpin Korea Utara juga tidak berarti, kata pakar sejarah Bernd Stöver. "Jerman hanya ibaratnya penonton, baik dalam hal HAM, juga masalah roket dan nuklir. Yang berperan kuat terutama Cina, juga Rusia tapi terbatas."
Walaupun peran sangat kecil, pemerintah Jerman tetap menganggap adanya kedutaan di Korea Utara penting secara strategis, ditambahkan Stöver. Tapi faktanya, Jerman tidak penting di bagian dunia itu. Dalam krisis yang terjadi sekarang, Berlin juga tidak punya alat apapun untuk bisa ikut memberikan solusi. Jadi penarikan staf kedutaan hanyalah langkah simbolis. Demikian dijelaskan Stöver.
Tak Ada Jalan Keluar dari Korea Utara
Korea Utara dianggap penjara terbesar di dunia. Perkembangan terakhir di negara komunis itu berikan indikasi bahwa rezim semakin resah, dan tak ingin biarkan rakyatnya, serta fakta-fakta mengenai negaranya keluar.
Foto: Tourism DPRK
Tidak Ada "Sahabat" untuk Selamanya
Walaupun Cina dan Korut sudah lama punya hubungan diplomatik erat di masa lalu, hubungan baik memburuk dalam beberapa tahun tarkhir. Pemeriksaan di perbatasan antar kedua negara di provinsi Jilin, Cina dulu tidak seketat sekarang. Selain menyerahkan paspor, orang harus menyerahkan semua alat elektronik dan koper untuk pemeriksaan yang berlangsung sangat lama.
Foto: Daily NK
Jembatan di Atas Air Tak Tenang
Walaupun ada restriksi ketat, hubungan tanpa halangan dengan Cina vital bagi Korea Utara. Jembatan baru di atas sungai Yalu, yang memisahkan kedua negara jadi jembatan yang menggantikan jembatan persahabatan Korea-Cina. Di atas jembatan itu 70% hubungan dagang bilateral terlaksana. Konstruksi jembatan di bagian Korea Utara terhenti karena masalah keuangan, walaupun ada penanaman modal swasta Cina.
Foto: Daily NK
Mentap Lewat Pagar
Provinsi Hamgyong Utara, yang berbatasan dengan Rusia dan Cina, dihantam banjir badang tahun lalu. Itu menyebabkan hanyutnya pagar kawat berduri yang mencegah warga Korea Utara lari dari negaranya atau menyelundupkan barang. Dalam waktu singkat, pagar baru didirikan dan penjaga perbatasan dikerahkan. Mereka mendapat perintah menembak di tempat, siapapun yang berusaha melintas.
Foto: Daily NK
Tanah Air Tercinta
Jumlah warga Korea Utara yang melarikan diri sudah berkurang selama beberapa tahun terakhir. Tapi ini tetap jadi topik sensitif bagi pemerintah. Foto: selebriti TV dari Korea Selatan Jeon Hye Song (nama alias: Lim Ji Hyun), yang kembali ke Korea Utara lewat cara mencurigakan. Ia memberikan pernyataan publik Juli lalu pada siaran propaganda di TV, tentang "neraka di sebelah Selatan."
Foto: Uriminzokkiri TV
Coba Tangkap Saya
Banyak orang yang lari dari Korea Utara kembali ke negaranya, setelah keluarga mereka ditahan rezim atau diperas. Menurut laporan terakhir, rezim menempatkan agen-agen di kawasan perbatasan di Cina, untuk melokasi dan menculik warganya yang lari. Katanya tim penculik tinggal di Jiangbin International Hotel dan Life's Business Hotel di kota Dandong.
Foto: Wikipedia Commons
Taman Ria Yang Sesat
Walaupun warga Korut tidak mungkin meninggalkan negaranya, pemerintah negara itu mengundang wisatawan asing untuk menikmati berbagai atraksi di negara itu. Biro perjalanan resmi Korut bahwa meluncurkan situs internasionalnya Agustus lalu, dan menawarkan perjalanan ke berbagai penjuru Korut. Bahkan wisata bertema tertentu, seperti arsitektur, bersepeda dan olah raga. Penulis: Jan Tomes (ml/hp)
Foto: Tourism DPRK
6 foto1 | 6
Pendekatan dari arah lain
Sejak mulainya hubungan diplomatis 17 tahun lalu, menurut Kementerian Luar Negeri Jerman, menteri Jerman belum pernah berkunjung ke Korea Utara. Sebaliknya, Menteri Olah Raga Korea Utara pernah datang tahun 2011 untuk menghadiri pertandingan pembukaan Piala Sepak Bola Perempuan. Tapi anggota parlemen Bundestag dan politisi lain pernah berkunjung ke Korea Utara.
2015, Bärbel Höhn wakil fraksi Partai Hijau di Bundestag termasuk delegasi ke Korea Utara. Setelah kembali, ia mengatakan dalam wawancara dengan DW, Jerman tidak bisa berperan besar di sana, dan hanya bisa memberikan saran atau jadi perantara bagi kedutaan lain.
Mewakili Jerman di Pyongyang
Salah satu tema yang dibicarakan ketika itu termasuk masalah peka seperti warga Korea Utara yang kelaparan. Bärbel Höhn mengungkap, mereka sudah bersikap terbuka dan berkonsultasi erat dengan Duta Besar Jerman.
Nama Duta Besar Jerman untuk Korea Utara adalah Thomas Schäfer (65). Ia pakar Korea Utara dan sangat berpengelaman. Ia sudah kedua kalinya menjadi Duta Besar Jerman untuk Korea Utara. Sampai ada keputusan berikutnya dari Menteri Luar Negeri Siegmar Gabriel, Jerman tetap akan punya kedutaan di Korea Utara. Tapi sejak pekan lalu, anggota stafnya berkurang satu lagi.
Penulis: Esther Felden (ml/vlz)
Guam: Pulau Kecil Dalam Bidikan Nuklir Korut
Korea Utara bersumpah bakal melumat Guam yang menjadi salah satu basis kekuatan militer AS di Samudera Pasifik. Meski berukuran kecil, pulau itu dijaga dan dilindungi oleh mesin perang paling canggih di dunia.
Foto: Reuters/Naval Base Guam/Major Jeff Landis, USMC (Ret.)
Sasaran Empuk Pyongyang
Guam, pulau kecil di barat Pasifik yang berjarak 6300 km dari Hawaii dan 3500 km dari pesisir tenggara Korea Utara, merupakan wilayah koloni Amerika Serikat sejak 1898. Belum lama ini penguasa Pyongyang, Kim Jong Un, mengumbar rencana menyerang pulau berpenduduk 350 ribu jiwa itu dengan peluru kendali balistik berhulu ledak nuklir.
Posisi Strategis
Pasalnya posisi strategis Guam menjadi andalan militer AS yang membutuhkan gerbang ke Asia Timur. Pada Perang Dunia II misalnya, AS kerap melancarkan serangan udara terhadap Jepang dari pangkalannya di Guam. Peran serupa diberikan kepada pulau tersebut saat perang Vietnam dan kini dalam konflik di Semenanjung Korea dan Laut Cina Selatan.
Tidak heran jika keberadaan Guam menjadi momok bagi Korea Utara. Seperempat wilayah pulau digunakan sebagai pangkalan militer. Sebanyak 6.000 personil militer ditempatkan di sana. Menyusul konflik dengan penduduk lokal di pangakalan militer di Jepang, kini Washington berniat memindahkan sebagian pasukannya ke Guam.
Foto: Victoria Shaffer
Markas Armada Pasifik
Adalah keberadaan dua pangkalan militer AS yang menempatkan Guam di peta dunia. Di selatan AS memiliki Apra Harbor, pangakalan angkatan laut yang antara lain selalu dijaga oleh empat kapal selam nuklir. Setiap misi pengintaian udara juga dikerahkan dari sana. Tidak heran jika militer AS menyematkan julukan "ujung tombak" pada pulau kecil tersebut.
Foto: Reuters/Naval Base Guam/Major Jeff Landis, USMC (Ret.)
Kiriman Bom dari Guam
Selain Apra Harbor, militer AS juga memiliki pangakalan udara Andersen Air Force Base yang antara lain menampung skuadron pembon dengan pesawat B-52 Stratofortress atau B-1B Lancer. Sejak 2010 AS juga menempatkan beberapa pesawat nirawak pengintai RQ-4B Global Hawks. Pangkalan udara Andersen juga sering digunakan buat mendaratkan pesawat ulang alik milik NASA.
Foto: Reuters/U.S. Air Force/Tech. Sgt. Richard P. Ebensberger
Pertahanan Udara Terluar
Untuk menghadapi ancaman Korea Utara, AS sejak 2013 membangun sistem pertahanan udara Terminal High Altitude Area Defense di selatan Guam. Dikembangkan pada Perang Teluk I, THAAD antara lain bertugas menghancurkan peluru kendali tanpa hulu ledak, melainkan dengan tumbukan energi kinetik. AS juga berniat menempatkan THAAD di perbatasan Korea Selatan.
Foto: picture-alliance/dpa/R. Scott/Department Of Defense
Ancaman Kian Dekat
Bukan kali pertama Korut mengancam menyerang Guam. Terlebih pulau kecil tersebut juga berada di dalam jangkauan peluru kendali Hwasong-8, yang meski ditaksir mampu melahap jarak sejauh 6.000 km, hanya terbang sejauh 1.000 km pada ujicoba awal tahun silam. Namun begitu ancaman serangan nuklir terhadap Guam kini jauh lebih nyata ketimbang sebelumnya.