1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya
Sosial

Dewan Eropa: Jerman Harus Berbuat Lebih untuk Lawan Rasisme

Melissa Sou-Jie Van Brunnersum
18 Maret 2020

Komisi Eropa untuk melawan rasisme mendeteksi adanya "islamofobia tingkat tinggi" dan mengatakan bahwa wacana publik di Jerman semakin bersifat xenofobik.

Gambar ilustrasi | sentimen anti-Islam di Jerman
Gambar ilustrasi sentimen anti-Islam di JermanFoto: picture-alliance/dpa/Bildfunk/F. Rumpenhorst

Jerman harus meningkatkan upaya untuk mencegah dan melawan ekstremisme serta neo-Nazisme, demikian pernyataan Komisi Eropa melawan Rasisme dan Intoleransi (ECRI) dalam sebuah laporan yang diterbitkan pada hari Senin (16/03). Laporan itu juga menyatakan ada bukti kuat prasangka rasial oleh para polisi Jerman.

ECRI merekomendasikan Jerman untuk mengambil tindakan sebagai berikut:

- Pastikan bahwa bukti pidato kebencian yang ditemukan di internet dibagikan kepada pihak kepolisian;

- Menghilangkan atau mencegah kecurigaan dan penargetan terhadap seseorang berdasarkan stereotip rasial tertentu (racial profiling);

- Membangun sistem organisasi yang memberikan dukungan efektif kepada korban diskriminasi;

- Percepat Rencana Aksi Nasional terkait integrasi, mengingat anak-anak dengan latar belakang migran dua kali lebih rawan putus sekolah tanpa memiliki kualifikasi.

Rasisme "terang-terangan"

Laporan itu memuji upaya Jerman untuk memerangi rasisme dan diskriminasi. Laporan juga mencatat langkah positif Jerman yang "menyambut hangat sejumlah besar pencari suaka pada tahun 2015" dan "menginvestasikan banyak sumber daya" dalam mengupayakan integrasi para pengungsi.

Namun, laporan ECRI juga mengatakan wacana publik di Jerman telah menjadi semakin mendukung kebencian terhadap orang yang dianggap asing dan berbeda dan mencatatkan adanya "islamofobia tingkat tinggi."

Menurut ECRI, rasisme yang "sangat terang-terangan" datang dari dua suborganisasi sebuah "partai politik baru." Laporan tersebut menemukan bahwa wacana bersifat rasis dan xenofobik yang dilancarkan terus-menerus oleh ekstrem kanan telah ikut memengaruhi wacana politik arus utama. Badan itu juga mendeteksi peningkatan jumlah ekstremis sayap kanan "yang siap menggunakan kekerasan."

Sementara etnis Sinti dan Roma yang hidup di Jerman juga dinilai butuh bantuan khusus karena sering menjadi korban pengucilan dan eksploitasi.

Laporkan ujaran kebencian

Survei dari ECRI juga menemukan bahwa sejumlah besar kejahatan rasial tidak dilaporkan dan mengatakan bukti ujaran kebencian di internet yang berpotensi menimbulkan tindak kekerasan "tidak secara sistematis diteruskan ke pihak kepolisian."

Di sisi lain, laporan itu juga memuji para pejabat Jerman termasuk Kanselir Jerman Angela Merkel karena telah berbicara di depan umum menentang ujaran kebencian. Mereka juga mendesak perusahaan jejaring media sosial untuk menegakkan pedoman tentang penghapusan posting bernada ujaran kebencian.

Selain itu, Jerman juga didesak untuk mengambil sikap yang lebih kuat terkait kesejahteraan anak-anak dengan gender interseks beserta orang tua mereka, dan mengatur layanan konseling bagi mereka.

ae/pkp