Jerman: Legalisasi Ganja Utamakan Keselamatan Masyarakat
1 Juli 2022
Jerman sedang merencanakan legalisasi ganja untuk rekreasi. Keselamatan dan kesehatan masyarakat akan menjadi prioritas utama dalam undang-undang yang akan datang, kata Menteri Kesehatan Jerman Karl Lauterbach.
Iklan
Pemerintah Jerman bergerak maju dengan rencana undang-undang untuk melegalkan konsumsi ganja. Menteri Kesehatan Karl Lauterbach mengatakan pada Kamis (30/06) bahwa rancangan undang-undang dijadwalkan akan siap pada akhir tahun 2022.
Undang-undang yang akan datang adalah "langkah yang telah lama ditunggu-tunggu bagi banyak orang," kata Lauterbach, seraya menambahkan bahwa pemerintah akan menerapkan prinsip "mengutamakan keselamatan" dalam upayanya untuk melegalkan penggunaan ganja.
"Cara saat ini, terutama represif dalam menangani ganja telah gagal," kata Lauterbach.
Sejauh ini, pemerintah yang ditopang oleh koalisi tiga partaiJerman dari Sosial Demokrat (SPD), Partai Hijau, dan FDP telah bergabung dengan rencana legalisasi ganja. Koalisi ini berkomitmen untuk "distribusi ganja yang terkontrol kepada orang dewasa untuk dikonsumsi."
Lauterbach mengubah pendiriannya tentang ganja
Lauterbach sebelumnya menentang legalisasi ganja, dengan alasan risiko kesehatan. Sementara posisi menteri kesehatan telah berubah selama dua tahun terakhir, dia masih mendesak aturan agar rincian penting mengenai legalisasi ganja perlu diklarifikasi.
Perspektif Budaya tentang Ganja
Sebagian menyangsikan, tetapi penggemarnya memuji sebagai obat sapu jagat. Beberapa dekade terakhir banyak cerita yang berkaitan dengan ganja.
Foto: Ivan Stajkovic/ Zoonar/picture alliance
Tumbuhan mitos
Merupakan tanaman berserat rami yang melegenda. Ganja diperoleh dari berbagai jenis, di Jerman budidayanya sangat diatur ketat. Dibanding 200 tahun lalu, ganja merupakan hal tabu di masyarakat, sehingga menjadi mitos bagi pihak pro dan kontra.
Foto: Christian Charisius/dpa/picture alliance
Dikenalkan oleh tentara Perancis
Sejarah penggunaan ganja untuk mabuk di Eropa terbilang cukup dini. Dikenalkan oleh tentara Perancis saat membawa bibit ganja dari Mesir tahun 1798. Saat Napoleon melarang ganja di Mesir, di Paris justru jadi idaman.
Foto: Christian Böhmer/dpa/picture alliance
Meringankan nyeri menstruasi
Sejak 1990, Kerajaan Inggris mendiskusikan legalisasi ganja. Ratu Victoria bahkan dikabarkan menggunakan ganja saat menstruasi. Namun, bukti satu-satunya berasal dari 1890, dokter pribadi sang Ratu, John Russel Reynolds, menuliskan tentang manfaat ganja.
Foto: dpa
Perkamen atau serat ganja?
Ada legenda tentang Naskah Deklarasi Kemerdekaan Amerika Serikat ditulis di kertas berbahan ganja. Faktanya, dokumen ditulis di atas perkamen. Namun, dua rancangan awal mungkin saja di tulis di atas kertas serat ganja.
Foto: Rauchwetter/dpa/picture alliance
Film propaganda Reefer Madness
Film yang didanai oleh beberapa gereja dengan judul “Tell Your Children” pada tahun 1936 ini merupakan propaganda pemerintah AS menggambarkan pengguna ganja sebagai orang yang kasar, pecandu, dan gila, seperti yang ditampilkan di film ‘’Tell me Your Children.” Film ini jadi saksi sejarah tentang propaganda rasa ketakutan zaman itu.
Foto: Richard Vogel/AP Images/picture alliance
Rasisme
Dulu, Kepala Biro Administrasi Penegakkan Narkoba AS yang rasis berjuang melawan ganja sejak tahun 1930-an. Saat itu konsumen ganja adalah orang Meksiko dan Amerika. Dia berkata ganja membuat orang berkulit hitam merasa berkulit putih. Selama 30 tahun dia mengatur undang-undang narkotika AS.
Foto: Mary Evans Picture Library/picture alliance
Pengabdian rohani
Budaya lain mungkin menerima efek mabuk ganja. Dewa Siwa disebut meninggalkan semua kesenangan hidup kecuali ganja, dalam sebuah tulisan suci. Berbanding terbalik dengan pernyataan saat ini, ganja menyebabkan candu. (mh/ha)
Foto: Mukhtar Khan/AP Photo/picture alliance
7 foto1 | 7
Ia mengatakan, perlindungan terhadap anak di bawah umur dan aspek-aspek yang menyangkut KUHP, pajak, dan undang-undang lalu lintas jalan perlu dipertimbangkan secara matang.
"Penggunaan ganja bukan hal kecil bagi anak muda, apalagi anak-anak, dan bisa menghancurkan kehidupan sebelum benar-benar dimulai," kata menteri kesehatan itu.
Namun, ia juga mengakui perlunya akses yang aman dan berkualitas terhadap obat-obatan terlarang tanpa kriminalisasi sebagai sesuatu yang "harus diterima dan merupakan bagian dari masyarakat modern."
Saat ini, sekitar empat juta orang dewasa di Jerman menggunakan ganja, menurut menteri kesehatan.