1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya
KesehatanJerman

Jerman Mengenang Para Korban Meninggal Akibat Corona

Lisa Hänel | Thomas Sparrow
19 April 2021

Jerman menggelar upacara peringatan resmi pada Minggu (18/04) untuk mengenang mereka yang meninggal akibat virus corona. DW menengok kembali ke setahun lebih sejak wabah menyebar di Jerman dan akibat yang ditimbulkannya.

Peringatan terhadap para korban meninggal akibat virus corona
Presiden Jerman Frank-Walter Steinmeier dan Kanselir Angela Merkel menghadiri upacara peringatan untuk mengenang para korban meninggal akibat virus corona pada Minggu (18/4) di BerlinFoto: Michael Sohn/AFP/Getty Images

Di Jerman, hampir  80.000 orang telah meninggal akibat COVID-19. Kini, sudah lebih dari setahun sejak Jerman mengonfirmasi dua kematian pertama akibat virus corona pada 9 Maret 2020, yakni seorang perempuan berusia 89 tahun di kota Essen, dan pria berusia 78 tahun di Heinsberg, kota yang terdampak parah pada awal pandemi.

Presiden Jerman Frank-Walter Steinmeier memimpin upacara peringatan resmi di Berlin bagi mereka yang kehilangan nyawa akibat virus corona pada Minggu (18/04). Sebelumnya, pada awal tahun, Steinmeier menyarankan ide menempatkan lilin di jendela untuk mengenang mereka yang meninggal akibat virus corona.

Pada Januari, Presiden Jerman Frank-Walter Steinmeier meminta warga untuk menyalakan lilin di jendela untuk mengenang para korban meninggal akibat virus corona Foto: Jesco Denzel/Bundespresseamt/dpa/picture alliance

Tidak ada kesempatan untuk mengucapkan perpisahan

Salah satu pengalaman paling menyakitkan di masa pandemi corona adalah saat tidak dapat mengunjungi kerabat yang dirawat di rumah sakit dan dalam kasus terburuk harus melihat mereka meninggal sendirian dari kejauhan.

Direktur pemakaman Birgit Scheffler menceritakan pengalamannya melibatkan sesuatu yang hampir mustahil selama pandemi, yakni menghibur orang yang berduka sambil menjaga jarak.

Scheffler mencoba memberikan dukungan kepada kliennya di saat duka, serta membantu mereka agar dapat tegar.

Jerman secara khusus berusaha melindungi kaum lansia dan paling rentan terhadap virus corona karena tak hanya rumah sakit yang kewalahan, tetapi juga panti jompo.

Saat Jerman berhasil menekan jumlah kematian yang relatif rendah selama bulan-bulan pertama pandemi, situasinya berubah menjadi jauh lebih serius pada akhir tahun lalu. Salah satu wilayah yang paling terpukul adalah Sachsen. 

Petugas pemakaman sangat kewalahan, dan peti mati menumpuk di rumah duka. DW pun mengunjungi krematorium di Sachsen.

Situasi di rumah sakit dan unit perawatan intensif sangat kesulitan selama berbulan-bulan. Reporter DW Andrea Grunau mengamati hal ini saat mengikuti perawat Andrea Krautkrämer, yang bekerja di unit perawatan intensif di barat kota Koblenz.

"Anda melakukan segala daya Anda dan itu tidak cukup," katanya. "Anda berjuang dengan setiap pasien. Dan Anda berharap."

Data kasus harian terbaru COVID-19 di beberapa negara dunia tiap satu juta penduduk

Sejak awal tahun, jumlah kematian di Jerman telah menurun. Ini bisa menjadi keberhasilan awal peluncuran vaksinasi di negara tersebut. Namun, jumlahnya sedikit meningkat lagi sejak Paskah.

Para ahli juga memperingatkan tentang meningkatnya jumlah infeksi, tempat tidur perawatan intensif yang semakin penuh dan Jerman mungkin masih akan melihat banyak orang meninggal akibat virus corona. 

Ed: pkp/rap

Lewatkan bagian berikutnya Topik terkait