1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Jerman Panggil IMF Bantu Yunani

26 Maret 2010

Kanselir Jerman Angela Merkel bersikeras menuntut Uni Eropa meminta bantuan Dana Moneter Internasional IMF untuk atasi krisis Yunani. Banyak pihak mengkritik sikap Merkel.

Kanselir Jerman Angela MerkelFoto: AP

Harian Inggris Times menulis:

Sangat penting untuk menyelamatkan Yunani dari kebangkrutan. Bisa dipahami kalau pihak Jerman sangat hati-hati dan tidak mau begitu saja membantu Yunani yang dianggap boros. Banyak orang Jerman ingin memberi sanksi pada Yunani karena menilai negara itu tidak disiplin dengan anggarannya. Tapi Jerman juga punya kepentingan agar Yunani pulih. Sebab banyak bank di Eropa meminjamkan uang dalam jumlah besar kepada Yunani. Jika negara itu bangkrut, hal ini akan menyulut krisis perbankan baru. Kalau Eropa kemudian dilanda resesi, berarti pasar ekspor Jerman akan menjadi kering.

Harian Perancis Libération berkomentar:

Sikap Jerman jadi teka-teki. Negara ini sejak dulu menjadi penopang penyatuan Eropa. Jerman dulu adalah mitra setia Perancis. Keduanya menjadi motor penggerak untuk menghapus sejarah kelam Eropa. Tapi sekarang, Jerman mengguncang pilar-pilar solidaritas, yang dibutuhkan oleh setiap persemakmuran. Jerman menunda-nunda langkah penyelamatan ketika krisis mencapai puncaknya. Lalu sekarang, Angela Merkel sengaja merendahkan negara-negara pengguna mata uang Euro, dengan mengundang IMF untuk membantu Yunani. Ini ibarat mengundang srigala ke tengah kawanan domba.

Harian Jerman Frankfurter Rundschau mengeluarkan tanggapan serupa dalam tajuknya. Harian ini menulis:

Jika kanselir Jerman memanggil Dana Moneter Internasionl untuk menyelamatkan Yunani, maka ia mengkhianati gagasan bersama untuk proyek Eropa. Ini gambaran menyedihkan. Sekaligus pukulan bagi Komisi Eropa dan Bank Sentral Eropa. Seakan-akan kawasan ekonomi terbesar dunia ini tidak mampu menyelesaikan masalah yang timbul di satu daerah kecil. Kalau memang hanya IMF yang bisa menyelesaikan masalahnya, berarti proyek Eropa sudah berakhir. Selanjutnya orang akan kembali ke mata uang nasional yang terpecah-pecah, yang bakal hancur terhimpit mata uang Dollar dan mata uang Cina. Begitu juga gagasan tentang Eropa yang sosial dan damai.

Harian Denmark Politiken berpandangan lain dan menulis:

Bagus, jika Uni Eropa meminta Dana Moneter Internasional IMF membantu Yunani. Pertama karena IMF memang punya pengalaman membantu negara yang dilanda krisis hutang, seperti misalnya Latvia, Hungaria dan Rumania. Kedua karena IMF tidak segan menerapkan langkah keras. Ini yang memang dibutuhkan Yunani. Negara-negara pengguna mata uang Euro sekaligus memberi sinyal kuat pada pasar uang. Mereka bertekad berdiri bersama menghadapi badai. Mereka membuktikan kemampuannya menghadapi tantangan besar.

HP/ZER/dpa/afp