Jerman: Pemerintah Imbau Warga Kurangi Kontak Sosial
17 November 2020
Jerman bisa meredam pertumbuhan eksponensial infeksi Covid-19, tetapi angka penyebaran infeksi belum cukup turun. Warga diimbau batasi kontak sosial ke tingkat minimal dan hindari pesta pribadi.
Iklan
Pemerintah federal dan negara bagian mengimbau warga agar membatasi kontak sosial sampai tingkat minimal dan tidak menggelar pesta pribadi. Setelah berbicara dengan 16 kepala negara bagian hari Senin (16/11), Kanselir Angela Merkel mengatakan akan ada evaluasi situasi minggu depan untuk menetapkan langkah-langkah selanjutnya.
Jerman bulan ini telah memberlakukan serangkaian tindakan pengetatan menghadapi gelombang kedua pandemi corona. Restoran dan bar tidak diizinkan lagi menyajikan makanan di lokasinya, hanya menjual menu untuk dibawa pulang. Tetapi sekolah-sekolah tetap dibuka.
Merkel mengatakan, keputusan minggu depan harus melangkah lebih jauh dan bisa saja diberlakukan lebih lama demi meredam penyebaran penyakit. Namun menjaga sekolah agar tetap terbuka bagi pengajaran tatap muka adalah "prioritas politik yang penting."
Warga diimbau batasi kontak sosial
Otoritas kesehatan Jerman , Robert Koch Institut (RKI) menetapkan angka infeksi yang melewati 50 setiap 100.000 penduduk sebagai situasi "beresiko tinggi". Saat ini, banyak daerah di Jerman yang melewati batas itu.
Merkel mengakui bahwa peningkatan kasus di Jerman "stabil, tetapi turun terlalu lambat" sehingga belum bisa dilakukan pelonggaran. Hari Senin (16/11) Jerman mencatat 10.824 infeksi baru. Puncak angka infeksi dicapai hari Jumat lalu (13/11), dengan 23.542 kasus baru.
Sampai akhir Oktober, Jerman telah mendeteksi 520.000 kasus Covid-19. Namun dalam dua minggu pertama bulan November, angkanya melonjak 50 persen menjadi 780.000 kasus. Pada periode yang sama, jumlah pasien perawatan intensif Covid-19 di rumah sakit meningkat 70 persen, sekalipun kapasitas rumah sakit masih lebih dari cukup.
Eropa Perketat Pembatasan Hadapi Gelombang Kedua COVID-19
Eropa menghadapi situasi serius dengan mencatat rekor tertinggi kasus corona baru sejak wabah menyebar pada awal tahun. Eropa kembali perketat aturan pembatasan, namun berupaya hindari lockdown untuk melindungi ekonomi.
Foto: Getty Images/AFP/M. Medina
Jerman memperketat pembatasan di sejumlah kota
München menjadi kota besar terbaru yang melampaui ambang batas angka kasus virus corona di Jerman. Sementara di Berlin, untuk pertama kalinya dalam 70 tahun terakhir, aturan jam malam kembali diberlakukan. Semua kegiatan bisnis di Berlin harus tutup pukul 11 malam, setidaknya hingga akhir Oktober 2020. Jumlah orang yang diperbolehkan bertemu di luar pada malam hari dibatasi hingga lima orang.
Foto: Fabrizio Bensch/Reuters
Republik Ceko memperketat lockdown
Republik Ceko yang sebelumnya dipuji karena tanggap merespons pandemi, kini tertatih-tatih di ambang lockdown kedua. Pemerintah menetapkan keadaan darurat sejak 5 Oktober. Warga diwajibkan memakai masker dan gereja hanya dibatasi untuk 10 orang. Pusat perbelanjaan telah diinstruksikan untuk mematikan Wi-Fi untuk mencegah kaum muda berkumpul.
Foto: Gabriel Kuchta/Getty Images
Spanyol menetapkan keadaan darurat
Pemerintah Spanyol telah menetapkan keadaan darurat selama 15 hari di Madrid. Namun, langkah yang memungkinkan pemerintah pusat untuk memberlakukan tindakan karantina di seluruh negeri itu memicu protes. Pemerintah pusat memberlakukan tindakan itu karena pemerintah daerah Madrid menolak seruan untuk memberlakukan langkah yang lebih ketat guna mengendalikan penyebaran virus.
Foto: SOPA Images/ZUMA Wire/picture-alliance
Polisi di Prancis patroli menegakkan aturan pembatasan
Bar di Paris ditutup setelah kasus COVID-19 meningkat tajam. Dua kota lainnya, Toulouse dan Montpellier, meningkatkan kewaspadaan ke level paling tinggi. Pada Sabtu 10 Oktober 2020, Prancis mencatat hampir 27.000 kasus COVID-19, yang menjadi angka kasus harian tertinggi. Di Paris dan sekitarnya, polisi melakukan patroli untuk memastikan bar ditutup dan pengunjung restoran mematuhi jarak sosial.
Foto: Kiran Ridley/Getty Images
Polandia terapkan aturan baru, namun tetap membuka sekolah
Polandia menerapkan aturan baru setelah mencatat rekor infeksi selama lima hari berturut-turut. Namun, sekolah di Polandia tetap dibuka. Warga berusia antara 60 hingga 65 tahun memiliki jam belanja khusus dari jam 10 pagi hingga siang hari. Setiap orang diwajibkan memakai masker di ruang publik. Negara berpenduduk 38 juta jiwa itu sejauh ini mencatat 121.638 kasus dan 2.972 kematian.
Foto: Reuters/K. Pempel
Slovakia larang kerumunan lebih dari enam orang
Di Slovakia, aturan baru hanya memperbolehkan maksimal enam orang untuk berkumpul, namun anggota keluarga mendapat pengecualian. Warga diwajibkan memakai masker dan semua acara publik dilarang, termasuk layanan keagamaan di gereja. Pusat kebugaran ditutup, sementara restoran tidak boleh melayani makan di tempat. Foto di atas menunjukkan penggemar hoki di Bratislava yang memprotes aturan baru.
Foto: Pavel Neubauer/dpa/picture-alliance
Inggris gunakan sistem peringatan tiga tingkat
Pemerintah Inggris memperkenalkan sistem peringatan tiga tingkat untuk memberi informasi terkait angka kasus COVID-19. Sistem baru ini mengklasifikasikan area yang memiliki risiko "sedang", "tinggi", atau "sangat tinggi". Liverpool diperkirakan berada di tingkat tertinggi dan akan memperketat aturan pembatasan, seperti menutup pusat kebugaran, pub, dan kasino. (pkp/rap)
Foto: Justin Tallis/AFP/Getty Images
7 foto1 | 7
Hasil konsultasi pemerintah federal dan negara bagian
Pemerintah Jerman dan negara bagian sepakat bahwa orang-orang yang dianggap rentan akan mendapat masker khusus jenis FFP2 secara cuma-cuma. Masker FFP2 punya tingkat keamanan tinggi dan biasanya dipakai oleh para petugas kesehatan.
Selanjutnya warga diimbau untuk tidak menggelar pesta pribadi sampai Natal, membatasi diri menggunakan transportasi umum hanya jika benar-benar perlu, dan tetap berada di rumah jika mengalami gejala seperti flu.
Dalam pesan video yang ditayangkan hari Sabtu (14/11), Angela Merkel mengingatkan warga di Jerman bahwa "musim dingin di depan masih akan menuntut banyak dari semua orang."