Negara-negara Eropa saat ini mulai kurangi aturan lockdown dan bersiap sambut liburan musim panas. Namun pemerintah Jerman mengatakan akan perpanjang masa pemberlakuan aturan jarak sosial hingga 29 Juni.
Jerman perpanjang masa social distancing hingga 29 JuniFoto: picture-alliance/dpa/M. Gilliar
Iklan
Jerman secara bertahap mengurangi pemberlakuan aturan pembatasan aktivitas sosial akibat merebaknya wabah COVID-19 sejak minggu pertama Mei. Namun mengatakan akan memperpanjang masa pengaturan jarak sosial atau social distancing hingga 29 Juni.
Keputusan untuk mempertahankan peraturan untuk menjaga jarak sosial diambil setelah perwakilan dari 16 negara Jerman membahas masalah tersebut dengan Kanselir pada hari Selasa (26/05) waktu setempat.
Ada beberapa kelonggaran yang diberlakukan termasuk aturan yang memungkinkan maksimal 10 orang atau anggota keluarga dari dua rumah tangga untuk bertemu di ruang publik. Pihak berwenang juga merekomendasikan tiap orang untuk menjaga jumlah orang yang ditemui seminimal mungkin dan agar sebisa mungkin bertemu di tempat terbuka guna mengurangi risiko penularan.
Masyarakat juga diingatkan untuk tetap menjaga kebersihan dan menjaga jarak bahkan ketika bertemu di rumah, kata para pejabat. Jumlah orang harus sesuai dengan ukuran luas ruangan dan “harus ada sirkulasi udara yang baik di dalam ruangan.”
Jumlah pasien cenderung menurun
Perdana Menteri negara bagian Thuringen, Bodo Ramelow mengatakan, negara bagiannya mungkin akan menjadi yang pertama menghapus semua pembatasan pada 6 Juni. Pada hari Selasa (26/5), pemerintah negara bagian Thuringen menyatakan pihaknya berhak melakukan tindakan yang berbeda dari tindakan yang direkomendasikan pemerintah federal di ruang publik, jika situasi sebaran infeksi memungkinkan.
Sebelumnya, dokter Jerman melaporkan penurunan dramatis jumlah pasien COVID-19 selama masa lockdown, termasuk juga jumlah pasien penderita kanker atau masalah kardiovaskular serius.
Namun Menteri Kesehatan Jerman Jens Spahn mengatakan dalam wawancara dengan lembaga penyiaRAN publik ARD, bahwa “penting” bagi pasien untuk mendapatkan perawatan profesional. “Ketika ragu, selalu lebih baik pergi ke dokter, terutama ketika ada masalah atau ketika menyangkut pemeriksaan terkait dengan penyakit kronis,” tandas Spahn.
ae/as (AFP, AP, dpa)
Eropa Perlahan Kembali Normal setelah Lockdown
Kehidupan publik di Eropa perlahan-lahan kembali normal setelah pemberlakuan lockdown berminggu-minggu. Kini sekolah, toko, dan restoran sudah kembali dibuka. Berikut negara-negara yang melonggarkan lockdown.
Foto: picture-alliance/AP Photo/P. Karadjias
Selamat Datang Kembali!
Toko-toko di seluruh Eropa terpaksa ditutup untuk mencegah penyebaran COVID-19, termasuk toko pakaian ini di Makarios Avenue di Nikosia, Siprus. Perintah untuk tetap di rumah juga diberlakukan sejak akhir Maret. Namun, Presiden Nicos Anastasiades sekarang mengizinkan situs konstruksi dan toko retail kembali dibuka mulai tanggal 4 Mei. Warga juga dapat bergerak secara bebas lagi mulai 21 Mei.
Foto: picture-alliance/AP Photo/P. Karadjias
Bermain Kembali di Pantai
Setelah penyebaran COVID-19 secara global, pantai, toko, dan restoran di Protugal ditutup pada tanggal 18 Maret, namun masyarakat masih diizinkan ke luar dan berolahraga. Sekarang, orang sudah bisa berjalan-jalan lagi di pantai. Mereka juga dapat pergi ke toko-toko dan penata rambut secara bebas, tetapi wajib menggunakan masker di ruang tertutup.
Foto: picture-alliance/Zuma/SOPA Images/Diogo Baptista
Gaya Rambut Baru setelah Lockdown
Penata rambut di Yunani diizinkan kembali berbisnis pada 4 Mei. Bisnis lain yang dibuka termasuk toko bunga, toko buku, dan toko kecil lainnya. Namun restoran dan bar baru bisa beroperasi kembali akhir Mei. Masyarakat Yunani juga dapat keluar rumah tanpa surat izin, tetapi masyarakat wajib mengenakan masker saat menggunakan transportasi umum.
Foto: picture-alliance/AP Photo/T. Stavrakis
Wajib Mengenakan Masker
Peraturan yang mewajibkan warga untuk mengenakan masker pada saat naik transportasi umum kini diberlakukan di seluruh Eropa. Di ibu kota Hungaria, Budapest, pekerja transportasi menawarkan masker bagi para pelancong di alun-alun Nyugati. Budapest. Kota-kota lain di Hungaria juga mulai membuka sebagian toko, museum, dan ruang publik.
Foto: picture-alliance/AP Photo/Z. Balogh
Berolahraga di Ruang Publik
Ruang publik di Spanyol ditutup selama 48 hari untuk mengurangi penyebaran virus. Penduduk tidak diizinkan meninggalkan rumah mereka kecuali untuk membeli makanan, alasan medis, atau berjalan-jalan dengan anjing. Sekarang warga Spanyol dibolehkan keluar untuk berolahraga, walaupun pembatasan dan aturan social distancing tetap berlaku secara ketat.
Foto: Reuters/J. Medina
Kembali Bekerja
Italia, negara Eropa yang paling parah terkena dampak virus corona, telah mengalami lockdown mulai awal Maret. Warga hanya diizinkan keluar karena alasan yang mendesak. Mulai 4 Mei, warga mulai kembali bekerja. Para pekerja di pabrik sepatu di Castelnuovo Vomano, di Provinsi Teramo, diwajibkan mengenakan masker dan dipisahkan oleh tirai plastik.
Foto: picture-alliance/dpa/D. Stinellis
Menghadiri Pemakaman
Meskipun Italia mulai melonggarkan lockdown, pemerintah hanya mengizinkan 15 orang menghadiri pemakaman dan mereka wajib mengenakan masker. Selama lockdown, Italia melarang acara pemakaman dan melarang warga mengucapkan selamat berpisah kepada orang yang dicintai.
Foto: Reuters/A. Parrinello
Sekolah Kembali Dibuka
Pemerintah Austria memastikan 100.000 siswa di tahun terakhir dapat kembali ke sekolah sebelum masa ujian. Guru-guru seperti Richard Fischer di Wina membagikan masker kepada siswa sebelum pelajaran dimulai. Pemerintah Austria sekarang juga mengizinkan warga mengunjungi kerabat di rumah perawatan. Toko-toko kecil dan bisnis lain sudah mulai dibuka kembali pada tanggal 14 April.
Foto: picture-alliance/dpa/H. Punz
Bundesliga Jerman Dilanjutkan
Pemain sepak bola profesional di Jerman tetap berlatih meskipun saat ini pertandingan sedang dihentikan. Juara Bundesliga, Bayern München, mulai berlatih kembali dalam kelompok kecil. Bundesliga akan dimulai lagi tanggal 15 Mei. Namun penggemar belum diizinkan menonton pertandingan di dalam stadion. (fs/hp)