Jerman Pertama Kali Uji Coba Operasi Jalan Tol "eHighway"
8 Mei 2019
Jerman untuk pertama kali melakukan uji pengoperasian eHighway. Truk-truk listrik akan mendapat suplai listrik dari perangkat kabel di atas truk. Uji coba dilaksanakan di sebuah jalan ramai dekat kota Frankfurt.
Iklan
Hari Selasa (07/05) truk hibrida diesel-listrik memasuki jalan tol empat jalur di jalan bebas hambatan A5 antara kota Darmstadt dan Frankfurt. Pada ruas jalan sepanjang 3 kilometer di kedua arah, truk-truk itu bisa mendapat suplai listrik dari jaringan kabel di atasnya.
Setelah bertahun-tahun ujicoba di luar jalan raya, sekarang sistem mobil dan jalan listrik mulai diuji pada lalu lintas biasa. Kementerian Lingkungan Hidup berharap proyek tersebut dapat berkontribusi pada sistem transportasi yang netral-iklim.
Peneliti lalu lintas dari Universitas Teknis Darmstadt akan menilai data-data ekonomi dan ekologi yang diperoleh selama tiga tahun masa percobaan eHighway.
Desember lalu, sebuah truk hibrida sudah melakukan uji coba pada malam hari, tetapi hanya dengan kecepatan lambat. Mulai Selasa, truk-truk hibrida pertama kali diuji dalam lalu lintas padat normal. Sistem ini awalnya dikembangkan di lapangan terbang bekas militer dekat kota Berlin, bersama perusahaan Siemens.
Mereduksi CO2 yang berasal dari lalu lintas
Pengembangan ini merupakan "tonggak bagi upaya untuk menghilangkan karbon dari lalu lintas angkutan darat di Jerman," kata Roland Edel, kepala teknologi Siemens Mobility GmbH.
Pertengahan 2020, lima truk hibrida sudah mulai melakukan tes di jalan tol A5 setiap hari. Ruas jalan tol itu rata-rata dilalui 135.000 kendaraan setiap hari, sekitar10 persen di antaranya adalah kendaraan berat.
Truk uji coba dilengkapi dengan baterai dan pantograf – sarana "penangkap kawat listrik" yang dipasangi sensor. Pantograf secara otomatis akan dijulurkan untuk menjangkau kabel listrik yang terpasang di sepanjang ruas jalan. Beberapa ratus tiang penyangga dipasang di sepanjang jalur A5.
Kabel arus searah bertegangan 670-Volt itu akan dimatikan secara otomatis, jika kabel putus secara tidak sengaja. Selama musim dingin, sarana itu juga dilengkapi dengan sistem anti-es untuk menjamin kelancarannya beroperasi.
Dana dari pemerintah pusat
Pendanaan untuk tahap uji coba senilai 15 juta euro datang dari Kementerian Lingkungan Hidup. Sebelumnya sudah diivestasikan 14,6 juta euro untuk mendirikan tiang, kabel, dan infrastruktur listriknya.
Jika dinilai layak, Jerman akan memasang jaringan kabel itu di 1.000 kilometer jalan tol dari seluruhnya 13.000 kilometer jalan bebas hambatan di Jerman, kata juru bicara Kementerian Lingkungan Hidup Stephan Haufe.
Sebuah studi Kementerian Transportasi Jermanmenyebutkan, sampai 80 persen lalu lintas truk di Jerman pada akhirnya dapat menggunakan eHighway. Tes serupa telah diluncurkan dekat kota Stockholm dan Los Angeles sejak 2016.
10 Kota Dengan Jejak Karbon Tertinggi Di Dunia
Kota-kota menyumbangkan sebagian besar emisi karbon global. 100 pusat perkotaan membentuk 18 persen emisi di seluruh dunia. Inilah 10 kota metropolitan dengan jejak karbon tertinggi.
Foto: picture-alliance/AP/Joseph Nair
10. Riyadh, Arab Saudi
Kota terbesar di Arab Saudi ini adalah juga kota paling tercemar, terutama karena aktivitas industrinya. Para peneliti menemukan bahwa kota berpenduduk padat menyumbang sebagian besar emisi total di sebuah negara. Area kota besar menghabiskan lebih dari 70 persen total energi dunia - yang berarti bahwa kota-kota metropolitan punya pengaruh besar mengubah situasi iklim global.
Foto: picture-alliance/AP Photo/M. Schreiber
9. Tokyo, Jepang
Hanya sekitar 2 persen mobil baru yang dijual di Tokyo ramah lingkungan. Daerah perkotaan Tokyo-Yokohama, dengan populasi urban terbesar dunia, memancarkan CO2 dalam jumlah besar setiap tahun - 62 juta ton untuk Tokyo saja. Tetapi Deklarasi Tokyo baru-baru ini memberi harapan: 22 metropolitan telah berkomitmen untuk mengatasi polusi udara dan mempromosikan kendaraan nol-emisi.
Foto: picture-alliance/dpa/M. Tödt
8. Chicago, Amerika Serikat
Inilah kota ketiga terpadat di AS, dan memiliki jejak karbon terbesar ketiga. Polusi di wilayah metropolitan Chicago meningkat secara signifikan antara 2014 dan 2016, menurut sebuah studi dari American Lung Association. Chicago juga digolongkan sebagai kota terkotor ketiga di AS. Lalu kota manakah yang kedua lainnya?
Foto: picture-alliance/AA/B. S. Sasmaz
7. Singapura
Banyak industri di Singapura masih terbelakang, menurut besarnya emisi emisi CO2. Sektor manufaktur akan mencapai 60 persen dari seluruh emisi kota ini pada tahun 2020. Tetapi pemerintah Singapura telah menyadari bahwa inilah saatnya untuk bertindak, dan menyatakan 2018 sebagai tahun aksi iklim. Singapura juga mengumumkan pajak karbon atas fasilitas-fasilitas yang sangat polutif.
Foto: picture-alliance/AP/Joseph Nair
6. Shanghai, Cina
Tidak mengherankan kalau Shanghai masuk peringkat 10 besar, karena kota ini termasuk kota terpadat dunia. Kemacetan telah menyebabkan masalah lingkungan yang serius, termasuk polusi udara dan air. Seperti di banyak kota Cina lainnya, pembangkit listrik dan lalu lintas adalah penyebab utama emisi karbonnya.
Foto: picture-alliance/Imaginechina/Z. Yang
5. Los Angeles, Amerika Serikat
Kualitas udara di kota ini digolongkan sebagai yang terburuk di AS. Tapi Negara Bagian California telah menetapkan target ambisius untuk mengurangi emisi gas rumah kaca sampai 40 persen pada 2030. Terutama dengan menggunakan energi bersih dan mendukung mobil listrik atau hibrida. Gubernur California Jerry Brown telah mengambil peran utama dalam perang melawan perubahan iklim.
Foto: picture-alliance/Bildagentur-online/Rossi
4. Hong Kong, Cina
Wilayah otonomi khusus Cina ini berpenduduk padat. Ribuan kendaraan setiap hari memenuhi jalan. Selain itu, pembangkit listrik tenaga batu bara dan industri memuntahkan asap dan mencemari udara. Menurut Departemen Perlindungan Lingkungan, sektor pengiriman kargo juga bertanggung jawab sampai 50 persen dari emisi karbon Hongkong.
Foto: picture alliance/dpa/L. Xiaoyang
3. New York, Amerika Serikat
Kota terpadat di AS ini menempati ranking ketiga dalam peringkat kota dengan jejak karbon tertinggi dunia. Tapi Los Angeles bekerja keras untuk mengurangi emisinya. Pada bulan Januari, pemerintah kota menggugat lima perusahaan minyak terbesar dunia - BP, Chevron, ConocoPhillips, ExxonMobil, dan Royal Dutch Shell - karena kontribusi mereka terhadap perubahan iklim dan dampaknya terhadap kota.
Foto: picture-alliance/Sergi Reboredo
2. Guangzhou, Cina
Di kota terpadat ketiga di Cina ini, pabrik dan kendaraan terus menerus mengeluarkan emisi berbahaya. Smog menjadi pemandangan sehari-hari. Tapi Guangzhou telah berkomitmen untuk mengganti seluruh armada bus dan taksi berbahan bakar fosil dengan kendaraan listrik murni sampai tahun 2020. Langkah itu diambil setelah kampanye besar-besaran oleh kelompok-kelompok lingkungan seperti Greenpeace.
Foto: CC/Karl Fjellstorm, itdp-china
1. Seoul, Korea Selatan
Seoul adalah kota metropolitan dengan jejak karbon tertinggi di dunia. Polusi udara jadi masalah lingkungan dan kesehatan terbesar: Lebih 30.000 ton polutan berbahaya dikeluarkan ke udara hanya dari 10 pembangkit listrik tenaga batu bara. Dalam beberapa tahun terakhir, kota ini telah menghentikan operasi pembangkit listrik ini untuk mengatasi masalah tersebut. (hp/vlz)