Jerman, Prancis dan Rusia Siap Bertemu Bahas Konflik Ukraina
Wesley Dockery
12 Oktober 2021
Pemerintah Jerman dan Prancis berharap bisa gelar KTT dengan para pemimpin Rusia dan Ukraina untuk membahas konflik di Donbass. Sementara itu, Ursula von der Leyen dari Uni Eropa akan mengunjungi Kyiv Selasa (12/10).
Iklan
Kanselir Jerman Angela Merkel dan Presiden Prancis Emmanuel Macron telah berbicara dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy dan Presiden Rusia Vladimir Putin melalui telepon membahas solusi dari konflik yang sedang berlangsung di Ukraina timur pada hari Senin (11/10).
Pertemuan dalam format Normandia
Kantor kepresidenan Zelenskyy mengatakan, keempat negara akan segera menggelar pertemuan puncak untuk membahas konflik di Ukraina timur, dalam apa yang dikenal sebagai format Normandia. Pemerintah Jerman dan Prancis sebelumnya telah melakukan mediasi antara Rusia dan Ukraina sebagai bagian dari rencana diplomatik ini.
Kremlin juga menyerukan digelarnya pertemuan puncak membahas konflik tersebut, tetapi tidak menyebutkan apakah pejabat Ukraina akan ikut ambil bagian di dalam pertemuan itu. Pemerintah Rusia mengatakan, para pemimpin Eropa telah meminta menteri luar negeri masing-masing untuk "mengintensifkan hubungan mereka" dan bekerja sama menengahi situasi "sulit" di Ukraina.
Tanggal konkret untuk pertemuan itu belum ditentukan, meskipun juru bicara Merkel Steffen Seibert telah mengkonfirmasi adanya rencana pertemuan puncak tersebut.
Merkel telah mengunjungi Ukraina dan Rusia pada Agustus lalu dan menyatakan harapannya, negosiasi damai antara Ukraina dan separatis pro-Rusia akan tetap berlanjut bahkan setelah ia meninggalkan posisinya sekarang.
Apa latar belakang pecahnya konflik di Donbass?
Konflik di Ukraina timur itu dimulai sejak tahun 2014 setelah Rusia menganekasasi Krimea di tahun yang sama. Perang tersebut telah merenggut lebih dari 13.000 korban jiwa.
Kesepakatan damai di tahun 2015 yang dikenal sebagai Minsk 2, telah gagal mengakhiri pertempuran. Ketegangan kembali meningkat di awal tahun ini, karena pengerahan tambahan militer Rusia di perbatasan Ukraina, sebelum Moskow akhirnya mundur beberapa minggu kemudian.
Rusia menuduh Ukraina tidak mematuhi negosiasi damai yang telah disepakati sebelumnya, sementara Kyiv mengatakan Moskow "memperburuk" situasi di wilayah Donbass.
Perbatasan Paling Berbahaya di Dunia
Konflik yang berkecamuk menjadikan sejumlah kawasan perbatasan serupa ladang pembantaian. Kemanapun anda pergi, jauhi kawasan berikut ini.
Foto: picture-alliance/dpa
India dan Pakistan
Garis demarkasi sepanjang 2900 kilometer yang membagi India dan Pakistan telah mengalami tiga perang selama empat dekade terakhir. Sekitar 115.000 nyawa melayang di kawasan ini. Sebagian besar korban jiwa berasal dari daerah Kashmir, kawasan sengketa paling berbahaya di dunia.
Foto: AP
Yaman dan Arab Saudi
Perbatasan sepanjang 1400 kilometer yang membelah dua negara ini dinilai berbahaya lantaran keberadaan pemberontak Houthi di utara dan Al-Qaida di semenanjung Arab. Sejak tahun 2003 Arab Saudi membangun pagar pembatas seniliai miliaran Dollar AS untuk membatasi gerak kelompok bersenjata dan menghadang arus pengungsi.
Foto: picture-alliance/AP Photo/H. Jamali,
Korea Selatan dan Utara
Perbatasan kedua negara termasuk yang dijaga paling ketat. Sebanyak dua juta serdadu mengawasi garis demarkasi sepanjang 240 kilometer tersebut. Rangkaian eskalasi kekerasan antara kedua negara sejak tahun 1953 sejauh ini telah menelan hampir seribu nyawa.
Foto: picture alliance/AP Photo
Amerika Serikat dan Meksiko
Penyeludupan obat bius adalah momok terbesar yang menghantui perbatasan Meksiko dan Amerika Serikat. Sejak 2007 hampir 20.000 orang dibunuh dalam perang narkoba di sekitar garis demarkasi sepanjang lebih dari 3000 kilometer tersebut.
Foto: Gordon Hyde
Afghanistan dan Pakistan
Perbatasan dua negara sejak lama dikuasai hukum rimba. Selain sengketa wilayah yang ditandai dengan konflik bersenjata antara militer Afghanistan dan Pakistan, wilayah ini juga dipenuhi pengungsi dan menjadi tempat persembunyian kelompok teror Taliban dan Al-Qaida. Sejak 2004 Amerika Serikat melancarkan sekitar 300 serangan pesawat nirawak yang membunuh lebih dari 2000 terduga teroris.
Foto: AP
India dan Bangladesh
Kedua negara berbagi garis demarkasi terpanjang kelima di dunia dengan lebih dari 4000 kilometer. Tanpa banyak mendapat perhatian dunia internasional, perbatasan India dan Bangladesh termasuk yang paling berbahaya di dunia. Sejak tahun 2000 tentara India sudah menembaki mati setidaknya 1000 warga Bangladesh yang mencoba mengungsi ke jirannya tersebut.
Foto: AFP/Getty Images
Sudan dan Sudan Selatan
Perang saudara yang berlangsung antara utara dan selatan selama 22 tahun telah merenggut sedikitnya 1,5 juta korban jiwa. Sejak Sudan Selatan merdeka, kelompok pemberontak lain muncul di perbatasan kedua negara. Sejak 2011, sudah lebih dari 1500 meninggal dunia akibat perang tersebut. Sementara 500.000 penduduk terusir dari kampung halaman sendiri.
Foto: Getty Images/AFP/A.G. Farran
Rusia dan Ukraina
Garis demarkasi sepanjang lebih dari 2000 kilometer yang membagi kedua negara banyak disorot selama perang saudara di timur Ukraina. Rusia yang mendukung pemberontakan kelompok separatis sering menggunakan perbatasannya untuk memasok senjata atau mengintimidasi militer Ukraina. Kawasan ini juga rawan buat pelancong lantaran maraknya kelompok kriminal.
Foto: picture-alliance/dpa
Israel dan Suriah
Perang yang melanda Suriah ikut berdampak pada ketegangan di perbatasan Israel. Kendati termasuk garis perbatasan paling pendek di dunia, yakni cuma 80 kilometer, kawasan tersebut seringkali menjadi saksi konflik bersenjata yang menewaskan belasan ribu orang.
Foto: AFP/Getty Images
9 foto1 | 9
Perbincangan melalui telepon terbaru antara Merkel, Macron, Putin dan Zelenskyy dilakukan menjelang kunjungan dari pejabat tinggi Uni Eropa ke Ukraina pada hari Selasa (12/10). Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen dan Presiden Dewan Eropa Charles Michel diharapkan memperdalam hubungan ekonomi dan ilmiah Uni Eropa dengan Kyiv selama kunjungan tersebut.