1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Jerman Rayakan 27 Tahun Reunifikasi

3 Oktober 2017

Acara utama peringatan reunifikasi Jerman ke -27 kali ini dilangsungkan di kota Mainz. Mottonya: Zusammen sind wir Deutschland (Bersama-sama, kita adalah Jerman).

Tag der Deutschen Einheit in Mainz
Foto: picture-alliance/dpa/A. Dedert

Jerman merayakan 27 tahun reunifikasi. Setiap tahun, acara utama dilakukan di kota yang berbeda. Tahun ini yang mendapat kehormatan adalah kota Mainz, dengan mengusung motto: Bersama-sama, kita adalah Jerman.

Upacara peringatan dimulai dengan kebaktian bersama di Katedral Mainz (Mainzer Dom), dihadiri oleh Kanselir Angela Merkel, Presiden Frank-Walter Steinmeier, jajaran anggota kabinet serta beberapa Perdana Menteri dan negara-negara bagian.

Ketua Asosiasi Gereja Protestan di Pflaz, Christian Schad, dalam sambutannya mengajak warga Jerman untuk mempertahankan kebebasan beragama dan berpendapat. Perlu menjaga budaya berdiskusi dan berargumentasi agar keyakinan yang berbeda-beda tidak menjurus pada kekerasan, melainkan pada suasana penuh toleransi dan saling menghargai, kata Schad

.

Kanselir Angela Merkel disambut pengunjung di kota MainzFoto: Reuters/K. Pfaffenbach

Sekitar 500.000 tamu diharapkan mengambil bagian dalam festival budaya yang digelar di seluruh kota untuk merayakan reunifikasi damai di Jerman 27 tahun lalu.

Ada tembok baru yang lain

Presiden Jerman Frank-Walter Steinmeier menyerukan masyarakat  agar tidak membangun tembok-tembok baru dan membahas masalah pengungsian dan migrasi dengan terbuka.

„Sekarang ada tembok-tembok baru, memang hampir tidak kelihatan, karena tidak terbuat dari kawat berduri," kata Steinmeier.

Presiden Jerman mengatakan, ada tembok-tembok yang dibangun karena kekecewaan, kemarahan, kekhawatiran. Tembok-tembok itu begitu kuat, sehingga argumentasi tidak bisa menembusnya lagi.

„Di balik tembok-tembok ini ada kecurigaan besar terhadap demokrasi serta wakil-wakilnya (di parlemen)," kata Steinmeier.

Selanjutnya  dia mengatakan, perdebatan seputar masalah pengungsi dan migrasi adalah cerminan kekhawatiran. „Dibalik itu ada kerinduan pada identitas  dan orientasi yang jelas. Tanah air seharusnya diproyeksikan ke depan, tidak ke belakang."

„Kita tidak boleh tidak peduli dengan kemalangan orang lain," tandasnya.

Festival dan tradisi perayaan reunifikasi

Pada sore hari, para pengunjung festival akan berkumpul untuk mengikuti tradisi hari penyatuan Jerman dengan menyanyikan lagu "Ode to Joy" karya Ludwig van Beethoven.

Sebagai bagian dari liburan nasional Hari Reunifikasi Jerman, sekitar 1.000 masjid di seluruh Jerman menggelar acara pintu terbuka untuk berdialog dengan masyarakat. Ini adalah acara rutin tahunan yang digelar masjid di Jerman, dengan tujuan antara lain menghilangkan "tembok baru" seperti yang dilontarkan presiden Jerman.

hp/as(dpa, afp, dpa, epd)