1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Jerman Selidiki Dugaan Keterlibatan Tiga Mata-mata Cina

16 Januari 2020

Jerman tengah menyelidiki dugaan keterlibatan tiga orang mata-mata untuk Cina. Salah satunya diduga mantan diplomat Jerman untuk Uni Eropa. Kasus yang menyangkut aktivitas mata-mata Cina sebelumnya jarang terungkap.

Symbolbild Deutschland China
Foto: Getty Images/AFP/O. Andersen

Jaksa penuntut Jerman mengatakan mereka tengah menyelidiki tiga orang yang diduga menjadi mata-mata untuk Cina. Sebelumnya, media Jerman, Der Spiegel melaporkan bahwa salah seorang diantaranya adalah mantan diplomat untuk urusan luar negeri Uni Eropa, dan sempat bertugas sebagai duta besar Uni Eropa.

“Kami menyelidiki dugaan spionase untuk badan keamanan negara Cina,” ujar juru bicara kantor kejaksaan federal Jerman, kepada AFP.

Dua tersangka lainnya dilaporkan sebagai “pelobi” yang dipekerjakan oleh salah satu firma lobi Jerman yang terkenal. Namun jaksa menolak memberi rincian tentang ketiga orang tersebut dan mengatakan polisi belum melakukan penangkapan terhadap ketiganya.

Jaksa penuntut mengkonfirmasi laporan Der Spiegel dan mengatakan polisi telah menggeledah rumah dan kantor masing-masing tersangka itu di Berlin, Brussel dan negara bagian Jerman, Bayern dan Baden-Württemberg pada Rabu (15/1).

Sebelumnya menurut laporan Der Spiegel, jaksa menuduh mantan diplomat Jerman dan salah satu pelobi telah membagikan informasi internal dan komersial kepada kementerian keamanan Cina. Sementara menurut jaksa, tersangka ketiga nampaknya baru menunjukkan kesediaannya untuk melakukan hal itu.

Diplomat Jerman itu dilaporkan mengakhiri karirnya di Uni Eropa pada tahun 2017 dan beralih bekerja untuk sebuah perusahaan lobi. Di perusahaan itulah, ia dilaporkan merekrut dua tersangka lainnya. Mereka dilaporkan mulai melakukan aksi mata-mata di tahun yang sama.

Ini adalah kasus pertama dalam beberapa tahun terakhir yang menyangkut dugaan aktivitas mata-mata Cina terhadap Jerman, yang sebelumnya jarang terungkap.

"Meskipun banyak pembicaraan tentang operasi mata-mata Cina dalam skala yang besar di Jerman dan Eropa, namun penyelidik jarang berhasil mengungkap keterlibatan dinas rahasia Beijing," tulis Spiegel.

Seorang juru bicara Komisi Eropa menolak berkomentar langsung terkait laporan Der Spiegel. Namun ia mengatakan kepada AFP bahwa Komisi Eropa siap bekerja sama dengan otoritas Jerman membantu penyelidikan yang melibatkan mantan anggota stafnya itu.

Baca juga: Australia Investigasi Kemungkinan Mata-Mata Cina di Parlemen

Penyelidikan ditengah polemik Huawei

Penyelidikan ini berlangsung di tengah perdebatan sengit antara pemerintah Jerman dan negara-negara lain, tentang keterlibatan perusahaan telekomunikasi raksasa asal Cina, Huawei dalam pengembangan jaringan seluler 5G.

Kanselir Jerman Angela Merkel sebelumnya mendapat tekanan dari koalisinya sendiri lantaran masih mempertimbangkan untuk tidak mencekal Huawei. Sementara Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump, tegas melarang keterlibatan Huawei di negaranya.

Merkel mengatakan Jerman akan mengimplementasikan persyaratan keamanan yang ketat tanpa menghalangi perusahaan individu. Namun pemerintah AS menyebut perusahaan Huawei sangat dekat dengan pemerintah Cina dan produk mereka bisa digunakan untuk alat mata-mata. Namun, tuduhan ini dibantah keras oleh Huawei.

Sebelumnya, Trump telah memerintahkan perusahaan-perusahaan AS untuk berhenti berbisnis dengan pemimpin pasar telekomunikasi dunia Huawei, dan mendesak sekutunya untuk mengikuti hal yang sama. Australia dan Jepang telah menerapkan aturan serupa yakni melarang perusahaan Huawei terlibat dalam pengembangan jaringan 5G mereka.

Cina adalah mitra dagang yang penting bagi Jerman, namun ketegangan meningkat dalam beberapa tahun terakhir atas lonjakan investasi Cina di perusahaan-perusahaan Jerman. Akuisisi perusahaan Jerman oleh Cina membuat pemerintah memperketat pembatasan pengambilalihan oleh Cina.

Sementara, surat kabar Süddeutsche Zeitung juga melaporkan pada Rabu (15/1) bahwa kedutaan Cina diduga berencana untuk meningkatkan citra negara CIna di Jerman dengan menggunakan dana dari sektor swasta. Surat kabar itu mengklaim bahwa pada Desember 2019, duta besar Cina, Wu Ken telah menulis surat kepada perusahaan-perusahaan besar Jerman agar mau membantu membiayai proyek Cina mempromosikan citra baik tentang negaranya di media Jerman. 

pkp/vlz (AFP)

Lewatkan bagian berikutnya Topik terkait