Jerman Setop Aturan Perjalanan Omicron dari Inggris-Afsel
4 Januari 2022
Orang-orang yang bepergian dari Inggris atau Afrika Selatan ke Jerman tidak lagi harus dikarantina selama dua minggu. Perubahan aturan terjadi ketika Omicron terus menyebar ke seluruh Eropa.
Iklan
Pemerintah Jerman pada Selasa (04/01) mengakhiri aturan ketatnya untuk turis yang masuk dari sejumlah negara dengan tingkat infeksi Omicron yang sangat tinggi.
Sembilan negara, termasuk Inggris dan Afrika Selatan, serta beberapa negara Afrika lainnya, sebelumnya masuk dalam daftar negara yang menjadi perhatian khusus Jerman pada akhir 2021.
Apa saja perubahan aturannya?
Badan Pengawas Pandemi Jerman, Robert Koch Institut (RKI), telah mengumumkan pada Kamis (30/12) bahwa mulai Selasa (04/01), tidak ada lagi negara yang akan dimasukkan dalam daftar yang menjadi perhatian karena varian Omicron.
Varian yang sangat menular itu pertama kali tercatat di Afrika Selatan dan dengan cepat menyebar ke seluruh dunia. Inggris menjadi salah satu negara yang paling parah terkena Omicron, dengan kasus melonjak ke rekor tertinggi. Tingkat infeksi yang tinggi kemudian tercatat di beberapa negara lain, termasuk Jerman, Prancis, dan Denmark.
Pembatasan bagi pelancong yang memasuki Jerman dari negara-negara dalam daftar area yang menjadi perhatian, mencakup kewajiban karantina selama 14 hari - tanpa opsi untuk mempersingkatnya dengan bukti vaksinasi atau tes negatif.
Pembatasan tersebut juga berlaku bagi warga negara Jerman atau penduduk negara itu dari wilayah yang menjadi perhatian varian Omicron.
Berdasarkan aturan untuk pelancong dari daerah berisiko tinggi, mereka yang dapat menunjukkan bukti vaksinasi tidak perlu diisolasi. Wisatawan yang tidak divaksinasi perlu dikarantina selama 10 hari, tetapi dapat mempersingkat menjadi lima jika mereka dites negatif.
Jerman Terjebak dalam Gelombang Keempat COVID-19
Setidaknya 100.000 orang di Jerman kini telah meninggal karena COVID-19. Ketika pandemi berlanjut, tingkat infeksi naik lebih tinggi dari sebelumnya. Sementara vaksinasi kini melambat karena penolakan sebagian warga.
Foto: Jan Woitas/dpa/picture alliance
Angka tragis
Seorang pria di kuburan di Bonn berduka atas istrinya yang telah meninggal - salah satu dari 100.000 orang di Jerman yang telah meninggal karena COVID-19. Selama beberapa minggu terakhir, jumlah mereka yang meninggal karena COVID atau terkait dengan corona meningkat setiap hari.
Foto: Ute Grabowsky/photothek/imago images
Peringatan terakhir
Pengurus pemakaman telah kewalahan, dengan peti mati berbaris di sini di depan oven krematorium. Di salah satu tutupnya, kata "Corona" telah ditulis dengan kapur — peringatan bagi orang-orang yang bekerja di sana. Orang lanjut usia dan yang tidak divaksinasi yangaling berisiko meninggal karena virus, tetapi makin banyak orang yang terinfeksi walaupun sudah divaksin.
Foto: Robert Michael/dpa/picture alliance
Situasi mencemaskan bagi manula...
Dalam beberapa minggu terakhir, ada banyak kasus infeksi COVID-19 di panti jompo dan komunitas pensiunan dan kasus yang meninggal. Inilah salah satu alasan mengapa pemerintah Jerman mempertimbangkan vaksinasi wajib bagi petugas kesehatan. Italia, Prancis, dan Yunani telah melakukan langkah tersebut, dan Austria akan segera mengikutinya.
Foto: Jens Kalaene/dpa/picture alliance
...dan bagi yang muda
Tes Covid-19 di taman kanak-kanak dan sekolah menjadi rutinitas bagi anak-anak. Tidak ada kelompok populasi lain yang diuji secara teratur dan ekstensif untuk COVID-19. Namun angka infeksi pada anak berusia 5 hingga 14 tahun juga naik tiga kali di atas rata-rata. Dalam upaya untuk membendung laju infeksi, Badan Obat Eropa pada 25 November menyetujui vaksin BioNTech-Pfizer untuk kelompok usia ini.
Foto: Christian Charisius/dpa/picture alliance
Unit perawatan intensif penuh
Seorang dokter merawat pasien COVID-19 di unit perawatan intensif rumah sakit universitas di Leipzig. Tingkat rawat inap - jumlah orang yang dirawat di rumah sakit dengan COVID-19 - belum mencapai tingkat tertinggi sejak Desember lalu, tetapi staf kesehatan sudah membunyikan alarm dan memperingatkan bahwa rumah sakit kewalahan.
Foto: Jan Woitas/dpa/picture alliance
Lebih lama tinggal
Seorang pasien COVID-19 dengan jalur akses vena dan trakeostomi duduk di unit perawatan intensif rumah sakit. Menggunakan tingkat rawat inap sebagai nilai kejadian kontroversial: Juga banyak pasien COVID yang lebih muda. Mereka menghabiskan lebih lama dalam perawatan intensif, yang berarti kapasitas tempat tidur juga terisi untuk waktu lama.
Foto: Robert Michael/dpa/picture alliance
Virus di sepanjang perjalanan
Sejak minggu lalu, aturan baru telah diterapkan di kereta api, trem, dan bus, seperti di Hamburg ini. Hanya mereka yang telah divaksinasi, dites negatif, atau baru saja pulih dari infeksi yang dapat menggunakan transportasi umum. Penggunaan masker tetap wajib.
Foto: Eibner/imago images
Rumahku adalah kantorku
Siapa pun yang tidak benar-benar harus pergi ke tempat kerja harus bekerja dari rumah. Persyaratan bekerja dari rumah sebelumnya sudah dicabut, namun kini diberlakukan lagi. Dengan tingkat infeksi yang meningkat, pengurangan kontak menjadi prioritas. (rs/hp)
Foto: Imago/S. Midzor
8 foto1 | 8
Risiko dari varian Omicron
Sebelumnya Jerman telah menurunkan lonjakan kasus virus corona pada November dan awal Desember lalu setelah menerapkan serangkaian pembatasan yang ditujukan terutama pada orang yang tidak divaksinasi.
Namun, kasus kembali meningkat, ketika RKI mencatat kenaikan dalam empat hari sebelumnya.
Meskipun laporan awal menunjukkan bahwa varian Omicron memiliki efek yang lebih ringan daripada bentuk virus sebelumnya, sifatnya yang sangat menular berisiko membebani layanan kesehatan.
Hampir 40% orang di Jerman telah menerima vaksin booster, yang menurut data menawarkan peningkatan perlindungan. Namun, sekitar 25% orang tetap tidak divaksinasi.