Orang yang berusia lebih muda memiliki risiko lebih tinggi terkena radang jantung dengan vaksin Moderna, kata komite penasihat vaksin Jerman. Pihaknya juga menyarankan vaksin BioNTech-Pfizer untuk semua wanita hamil.
Iklan
Komite Tetap Vaksinasi Jerman (STIKO) pada Rabu (10/11) mengatakan bahwa hanya vaksin virus corona BioNTech-Pfizer yang boleh diberikan kepada orang di bawah usia 30 tahun.
Keputusan itu muncul setelah penelitian menunjukkan tingginya kemungkinan jumlah kasus radang jantung pada orang yang lebih muda dengan vaksin Moderna. Namun, orang yang berusia di atas 30 tahun tidak mengalami peningkatan risiko tersebut, kata STIKO.
Data penelitian itu mencakup hasil yang dikeluarkan oleh Paul Ehrlich Insitute, lembaga pemerintah yang bertanggung jawab untuk memantau dan mengevaluasi efek samping dan komplikasi vaksin.
STIKO juga merekomendasikan wanita hamil, terlepas dari usia mereka, untuk disuntik hanya dengan vaksin Biontech-Pfizer.
Rekomendasi bisa direvisi
Dalam sebuah pernyataan, agensi mengatakan bahwa rekomendasi tersebut berlaku untuk vaksinasi awal dan juga booster. Draf rekomendasi sekarang akan dikirim ke negara bagian Jerman dan kelompok ahli lainnya untuk diperiksa dan mungkin direvisi.
AS juga telah menunda persetujuan pemberian vaksin Moderna untuk kaum muda, meskipun minggu lalu mereka merekomendasikan penggunaan vaksin Pfizer untuk anak-anak usia lima hingga 11 tahun setelah meninjau risiko miokarditis.
Vaksinasi COVID-19 Hingga ke Daerah Terpencil di Dunia
Tim medis menempuh perjalanan panjang dan sulit untuk memvaksinasi orang-orang di seluruh dunia. Pekerjaan itu membawa mereka melintasi pegunungan dan sungai, menaiki pesawat, perahu, bahkan juga berjalan kaki.
Foto: Tarso Sarraf/AFP
Mendaki gunung
Dibutuhkan fisik yang bugar bagi tenaga medis untuk memvaksinasi penduduk di daerah pegunungan di tenggara Turki. "Orang sering tinggal berdekatan dan infeksi bisa menyebar dengan cepat," kata Dr. Zeynep Eralp. Orang-orang di pegunungan tidak suka pergi ke rumah sakit, jadi "kita harus pergi ke mereka," tambahnya.
Foto: Bulent Kilic/AFP
Melintasi daerah bersalju
Banyak orang lanjut usia tidak dapat melakukan perjalanan ke pusat vaksinasi. Di Lembah Maira di Alpen Italia barat, dekat perbatasan dengan Prancis, dokter mendatangi rumah ke rumah untuk memberi suntikan COVID-19 kepada penduduk yang berusia lebih dari 80 tahun.
Foto: Marco Bertorello/AFP
Penerbangan ke daerah terpencil
Dengan membawa botol berisi beberapa dosis vaksin, perawat ini sedang dalam perjalanan ke Eagle, sebuah kota di Sungai Yukon di negara bagian Alaska, AS, daerah dengan penduduk kurang dari 100 orang. Masyarakat adat diprioritaskan dalam banyak program imunisasi.
Foto: Nathan Howard/REUTERS
Beberapa warga perlu diyakinkan
Setiap hari, Anselmo Tunubala keluar masuk pemukiman di pegunungan Kolombia barat daya untuk meyakinkan warga tentang pentingnya vaksinasi. Banyak warga meragukan vaksin dan cenderung mengandalkan pengobatan tradisional, serta bimbingan para pemuka agama.
Foto: Luis Robayo/AFP
Jalan kaki selama berjam-jam
Pria dan wanita dalam foto di atas berjalan hingga empat jam untuk mendapatkan suntikan vaksin COVID-19 di desa terpencil Nueva Colonia di Meksiko tengah. Mereka adalah penduduk asli Wixarika, atau lebih dikenal dengan nama Huichol.
Foto: Ulises Ruiz/AFP/Getty Images
Vaksinasi di sungai
Komunitas Nossa Senhora do Livramento di Rio Negro di Brasil hanya dapat dijangkau melalui sungai. "Cantik! Hampir tidak sakit," kata Olga Pimentel setelah disuntik vaksin. Dia tertawa dan berteriak "Viva o SUS!" - "panjang umur pelayanan kesehatan masyarakat Brasil!"
Foto: Michael Dantas/AFP
Hanya diterangi cahaya lilin
Presiden Brasil Jair Bolsonaro menentang vaksinasi COVID-19. Namun, di sisi lain kampanye itu telah berjalan. Penduduk asli keturunan budak Afrika, termasuk di antara yang kelompok pertama yang divaksinasi. Raimunda Nonata yang tinggal di daerah tanpa listrik, disuntik vaksin dibantu penerangan cahaya lilin.
Foto: Tarso Sarraf/AFP
Rela mendayung jauh
Setelah vaksinasi, seorang wanita tua dan putrinya mendayung menjauhi Bwama, pulau terbesar di Danau Bunyonyi di Uganda. Pemerintah negara Afrika tengah sedang mencoba untuk memasok daerah terpencil dengan vaksin COVID-19.
Foto: Patrick Onen/AP Photo/picture alliance
Medan yang berat
Perjalanan lain melintasi perairan tanpa perahu. Dalam perjalanan menuju desa Jari di Zimbabwe, tim medis harus melewati jalan yang tergenang air. Menurut badan kesehatan Uni Afrika, CDC Afrika, kurang dari 1% populasi di Zimbabwe telah divaksinasi penuh.
Foto: Tafadzwa Ufumeli/Getty Images
Dari rumah ke rumah
Banyak orang di Jepang tinggal di desa terpencil, seperti di Kitaaiki. Warga yang tidak bisa ke kota, dengan senang hati menyambut dokter dan tim medis di rumah mereka untuk mendapatkan suntikan vaksin COVID-19.
Foto: Kazuhiro Nogi/AFP
Barang yang sangat berharga
Indonesia meluncurkan kampanye vaksinasi pada Januari 2021. Di Banda Aceh, tim medis melakukan perjalanan menggunakan perahu ke pulau-pulau terpencil. Vaksin di dalam kotak pendingin merupakan barang yang sangat berharga sehingga perjalanan tim medis didampingi petugas keamanan.
Foto: Chaideer Mahyuddin/AFP
Tanpa masker dan tidak menjaga jarak
India menjadi negara terdampak parah pandemi COVID-19. Pada pertengahan Maret 2021, petugas medis mendatangi desa Bahakajari di Sungai Brahmaputra. Sekelompok wanita mendaftar untuk mendapatkan vaksin. Tidak ada yang memakai masker atau menjaga jarak aman. (ha/hp)
Foto: Anupam Nath/AP Photo/picture alliance
12 foto1 | 12
Jerman laporkan jumlah kasus tertinggi baru
Badan kesehatan masyarakat Jerman, Robert Koch Institute (RKI), mengatakan pada Kamis (11/11) bahwa negara itu melewati 50.000 kasus virus corona harian baru untuk pertama kalinya.
Jerman melaporkan 50.196 kasus baru dalam 24 jam terakhir, RKI juga mencatat 235 kematian baru akibat virus tersebut.
Jumlah kasus baru Jerman per 100.000 orang selama seminggu terakhir kini telah meningkat menjadi 249,1. Lembaga itu sebelumnya melaporkan Rabu (10/11), ada 39.676 kasus baru, yang juga merupakan rekor pada saat itu.
Kasus yang meningkat telah membuat khawatir pejabat kesehatan dan pemimpin politik Jerman. Ahli virologi Christian Drosten mengatakan negara itu dapat menyaksikan 100.000 lebih banyak kematian akibat virus dan menyerukan tindakan segera.
Kanselir Angela Merkel mendorong pembicaraan dengan perdana menteri negara bagian untuk menyusun "tanggapan cepat dan terpadu" terhadap krisis COVID-19. Pada Senin (15/11), Berlin akan memberlakukan sertifikat vaksinasi bagi orang-orang yang memasuki tempat-tempat umum seperti restoran, pusat kebugaran, dan salon.