1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya
Sepak BolaEropa

Jerman Tandai Hitung Mundur 100 Hari Jelang Piala Eropa 2024

Mathias Brück
6 Maret 2024

Dalam 100 hari ke depan Jerman akan menggelar Puala Eropa 2024. Bagaimana peta persaingannya? Mampukah tuan rumah memutar nasib dan menciptakan kejutan?

Piala Eropa
Piala EropaFoto: Memmler/Eibner-Pressefoto/picture alliance

Siapa yang berlaga?

Hari Rabu (6/3) menandakan 100 hari menjelang Piala Eropa 2024 di Jerman. Sebanyak 21 dari 24 tim nasional telah meloloskan diri ke putaran final.

Babak penyisihan grup menjanjikan sejumlah laga maut, antara lain di Grup B yang berisikan Spanyol, Kroasia dan Italia. Adapun runner-up Piala Dunia, Prancis menghuni Grup D bersama Belanda dan Austria.

Sementara tuan rumah Jerman mendapat hasil undian yang tergolong ringan di Grup A, bersama Skotlandia, Hungaria dan Swiss. Tim nasional Inggris, yang difavoritkan menjadi kampiun Eropa, akan berhadapan dengan Serbia, Denmark dan Slovenia di Grup C.

Daftar peserta Piala Eropa 2024 masih akan bertambah dengan pertandingan playoff akhir Maret mendatang. Sebanyak 12 tim nasional, antara lain Polandia, Wales, Israel, Islandia dan Yunani, harus memperebutkan tiga tiket terakhir ke Jerman. 

Ayo berlangganan gratis newsletter mingguan Wednesday Bite. Recharge pengetahuanmu di tengah minggu, biar topik obrolan makin seru!

Bagaimana format turnamen?

Putaran final Piala Eropa 2024 dibuat serupa dengan edisi tahun 2020. Sebanyak 24 tim nasional dibagi ke dalam enam grup berisikan masing-masing empat kesebelasan.

Dua tim di puncak klasemen dan empat juara tiga dengan nilai terbanyak akan maju ke babak perdelapan final.

Rencananya, pertandingan akan digelar di sepuluh stadion di Jerman, dengan waktu main antara pukul 21:00 WIB hingga 03:00 WIB.

Laga pembuka antara Jerman dan Skotlandia akan berlangsung pada tanggal 14 Juni di München. Sementara partai final digelar sebulan kemudian di Stadiom Olympiade Berlin.

Bagaimana nasib tuan rumah?

Tim nasional Jerman menempati urutan ke16 di daftar peringkat dunia FIFA setelah mencatat rentetan hasil mengecewakan sejak Piala Dunia 2018. Padahal sebelumnya, Jerman selalu berada di peringkat atas antara 2006 dan 2016, terutama ketika menjuarai Piala Dunia 2014 di Brasil.

Franz Beckenbauer Meninggal Dunia

01:37

This browser does not support the video element.

Harapan kini berlabuh pada Julian Nagelsmann yang menggeser Hansi Flick sebagai pelatih tim nasional sejak bulan September silam. Sejauh ini, performa Der Panzer belum membaik di tangan bekas pelatih FC Bayern München itu. Dalam empat pertandingan, Jerman hanya menang sekali melawan Amerika Serikat di laga perdana, sebelum bermain seri dengan Meksiko dan kalah melawan Turki dan Austria.

Nagelsmann sebabnya memanggil jangkar tengah Real Madrid, Toni Kroos, yang sebenarnya telah pensiun. Kehadirannya diharapkan bisa memperkuat lini tengah Jerman selama Piala Eropa.

Namun begitu, Jerman sejatinya tidak kekurangan talenta, kata sang pelatih, melainkan kekuatan mental. "Saya tidak bisa mendengar lagi celotehan semacam ini. Pemain-pemain kami punya talenta yang besar," kata Nagelsmann dalam sebuah wawancara dengan mingguan Der Spiegel. "Kita berilusi bahwa Jerman masih merupakan kesebelasan papan atas, meski gagal selama bertahun-tahun. Kita sekarang harus mulai bekerja dengan sepak bola."

Ucapannya itu akan dibuktikan pada dua laga persahabatan akhir Maret mendatang, yakni melawan Prancis pada tanggal 23 dan Belanda tiga hari kemudian.

"Para pemain harus menyadari betapa pentingnya Piala Eropa 2024 di rumah sendiri," kata bekas bek Jerman, Philipp Lahm. "Mereka harus kembali menemukan identitas di lapangan, membumi dan menunjukkan semangat yang tinggi untuk timnas. Ini adalah tugas utama mereka.

rzn/hp

Lewatkan bagian berikutnya Topik terkait