Jerman Proses Lebih Banyak Pemohon Suaka Daripada Uni Eropa
20 Maret 2018
Tahun 2017 Jerman memroses lebih banyak permohonan suaka dibanding jumlah seluruh negara anggota Uni Eropa lain. Ketimpangan politik suaka Uni Eropa ini kelihatannya tetap akan berlanjut.
Foto: picture-alliance/dpa/C. Schmidt
Iklan
Otoritas Jerman tahun 2017 menangani 524.185 permohonan suaka. Jumlah itu masih lebih banyak daripada kasus yang ditangani di semua negara Uni Eropa lainnya jika dijumlahkan, yaitu 435.070 kasus. Demikian dilaporkan harian Jerman Die Welt, mengutip data dari kantor statistik Uni Eropa, Eurostat.
Data-data ini memberikan gambaran yang lebih akurat mengenai jumlah migran di suatu negara yang mengajukan permohonan suaka, tapi yang dicatat adalah permohonan yang pertama diajukan. Karena bisa saja mereka kemudian berpindah ke negara Uni Eropa lain untuk mengajukan lagi permohonan suaka di negara itu.
Menurut data-data itu didapat gambaran:
• Jerman memroses lima kali lebih banyak permohonan suaka dibandingkan Italia dan Yunani bersama-sama - dua negara Uni Eropa yang punya perbatasan luar.
• Jerman adalah tujuan paling populer bagi pencari suaka di UE, dengan 187.000 pencari suaka tahun 2017.
• Antara bulan April 2016 sampai November 2017, rata-rata sekitar 15.000 orang mencari perlindungan di Jerman setiap bulan.
Refugees seek integration through employment
02:51
This browser does not support the video element.
Bagaimana kebijakan suaka pemerintah baru Jerman?
Pemerintah Jerman yang baru akan meneruskan kebijakan ini. Para pencari suaka tetap diizinkan untuk datang ke Jerman dan mengajukan permohonan suaka. Namun, Menteri Dalam Negeri yang baru Horst Seehofer (CSU) dikenal sebagai politisi yang bersikap lebih keras dalam politik suaka dan pengungsi dibanding pendahulunya, Thomas de Maiziere (CDU).
Horst Seehofer meminta agar pemeriksaan di perbatasan internal Uni Eropa tetap diberlakukan. Pengawasan perbatasan diantara dua negara Uni Eropa memang bisa diberlakukan dalam situasi-situasi darurat, namun setelah kondisi kembali normal, pengawasan perbatasan harus diakhiri.
Selama krisis pengungsi, Uni Eropa sempat membekukan kesepakatan Schengen mengenai kebebasan bergerak di Uni Eropa. Pengawasan perbatasan lalu dilakukan lagi oleh beberapa negara. Kebijakan itu menurut rencana akan diakhiri bulan Mei mendatang.
Seehofer juga menuntut agar pembekuan Schengen dilanjutkan, Dia juga menuntut agar Jerman mempercepat proses deportasi pencari suaka yang sudah ditolak permohonannya.
Kenapa Indonesia Tidak Ramah Pengungsi?
Studi Amnesty International mengungkap sikap sebagian masyarakat Indonesia yang cendrung menolak keberadaan pengungsi. Untuk itu Amnesty menyodorkan lima pertanyaan seputar pengungsi. Inilah jawaban responden Indonesia:
Foto: Reuters/Beawiharta
Indonesia Terbawah
Cina menduduki peringat pertama dalam indeks keramahan terhadap pengungsi yang dirilis Amnesty International. Sementara Indonesia mendarat di posisi buncit bersama Thailand, Polandia dan Rusia. Indeks tersebut merangkum berbagai pertanyaan terkait keterbukaan sikap masyarakat terhadap keberadaan kaum terbuang di negeri dan lingkungannya.
Foto: Reuters/R. Bintang
Keterbukaan
Apakah orang yang melarikan diri dari perang dan presekusi boleh masuk ke negara Anda? Cuma sekitar 72% responden asal Indonesia bersedia menerima masuk pengungsi ke negaranya. Jumlah tersebut termasuk yang paling rendah di dunia. Spanyol dan Jerman misalnya mencatat skor 97%. Sebaliknya cuma 33% penduduk Rusia yang menerima kedatangan pengungsi.
Foto: Getty Images/AFP/D. Dilkoff
Hak Berlindung
Apakah pengungsi yang lari dari perang dan presekusi harus diberikan akses mendapat suaka di negeri lain? Sebanyak 73% penduduk Indonesia mendukung hak berlindung buat pengungsi. Jumlah tersebut serupa dengan rata-rata dunia. Sebaliknya di negeri jiran Thailand cuma 27% yang mengamini. Jerman dan Spanyol lagi-lagi berada di posisi teratas dengan skor 97%.
Foto: Reuters
Peran Pemerintah
Apakah pemerintah di negara Anda harus lebih banyak berbuat membantu pengungsi? Sebanyak 70% responden asal Indonesia mendukung peran pemerintah yang lebih aktif dalam membantu pengungsi. Sebaliknya dukungan paling rendah berasal dari Rusia (26%), Thailand (29%) dan India (41%)
Foto: Reuters/G. Moutafis
Pengungsi di Rumah Sendiri
Apakah Anda bersedia menampung pengungsi di rumah sendiri? Lagi-lagi Cina membuktikan diri sebagai bangsa yang ramah terhadap pengungsi dengan sekitar 46% responden mengaku siap menyediakan kamar bagi pengungsi di rumahnya sendiri. Sebaliknya tidak sampai 1% penduduk Indonesia yang bersedia melakukan hal tersebut. Skor serupa dicatat Rusia.
Foto: picture-alliance/dpa/M.Djurica
Realita
Hingga tahun lalu badan pengungsi PBB, UNHCR, mencatat terdapat sekitar 5277 pengungsi di Indonesia dan hingga 8000 pencari suaka. Kebanyakan adalah korban pelanggaran HAM di Myanmar, Afghanistan, Somalia, Iran dan Irak. Indonesia kerap menjadi stasiun sementara pengungsi yang ingin hijrah ke Australia.