1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya
Sosial

Jerman Tolak Permintaan Pengiriman Barang di Hari Minggu

Melissa Sou-Jie Van Brunnersum
23 April 2020

Perusahaan pengiriman barang Jerman, DHL, terpaksa mempekerjakan staf tambahan imbas lonjakan permintaan selama pandemi corona. Mereka juga memohon agar diberikan izin mengirimkan barang di hari Minggu.

Lonjakan Permintaan Pengiriman Barang di Jerman
Foto: picture-alliance/dpa/T. Weller

Kementerian Tenaga Kerja Jerman pada Rabu (22/04), menolak permintaan Deutsche Post (DHL) untuk melakukan pengiriman barang pada hari Minggu, meskipun ada lonjakan pesanan di tengah lockdown.

Kementerian menyatakan pasokan dan pengiriman paket dari DHL selama krisis virus corona tidak benar-benar terancam. Ini artinya, staf pengiriman barang tidak perlu memenuhi permintaan untuk bekerja pada hari Minggu.

“Seperti diputuskan oleh Pengadilan Administratif Berlin, tidak ada krisis pasokan yang kemudian mengharuskan kita melakukan pengiriman paket pada hari Minggu,” kata juru bicara Menteri Tenaga Kerja Hubertus Heil di Berlin, Rabu (22/04).

Hak untuk beristirahat

Juru bicara itu menyatakan bahwa pada saat liburan Paskah baru-baru ini, juga terjadi peningkatan volume paket pos. Oleh karenanya, pembatasan kontak fisik dan penutupan toko-toko selama wabah virus corona tidak bisa dijadikan alasan untuk mengganggu kebiasaan berlibur di hari Minggu, sesuatu yang juga diatur dalam hukum Jerman.

“Secara politis hal ini juga sulit dipahami, bahwa mengapa pengemudi pengiriman barang, yang sejatinya sudah terbebani dengan adanya krisis, harus ditambah lagi bebannya,” tambah juru bicara itu.

Jerman adalah salah satu negara yang menutup hampir seluruh industri dan perdagangan non-esensial setiap hari Minggu. Hampir semua toko tutup kecuali restoran, kafe dan pub atau sejumlah hal-hal penting lainnya seperti SPBU (pom bensin) dan toko-toko kecil. Tidak hanya itu, tranportasi umum pada hari Minggu juga berkurang frekuensi operasinya.

Konstitusi Jerman memang mengatur bahwa hari Minggu dan hari libur nasional, digambarkan sebagai “hari istirahat dari pekerjaan dan hari peningkatan spiritual.” Hal ini diadopsi dari kebiasaan agama Kristen.

Lonjakan permintaan pengiriman di tengah krisis

Di tengah krisis seperti sekarang, 8 juta paket dan paket-paket kecil dikirimkan setiap harinya. Angka ini jauh di atas rata-rata harian tahunan yaitu sebanyak 5,2 juta paket.

Karena adanya lonjakan permintaan pengiriman barang, jalanan yang ditutup, dan meningkatnya jumlah warga yang menggunakan layanan belanja online, perusahaan pos yang berlokasi di Bonn ini pun terpaksa mempekerjakan lebih banyak staf. Mereka juga berusaha melobi agar diizinkan melakukan pengiriman paket pada hari Minggu selama pandemi.

“Akan sangat membantu jika kita bisa mendapatkan satu hari lagi untuk mengatasi lonjakan paket saat ini,” kata Thomas Schneider, Chief Operating Officer DHL kepada surat kabar lokal Westdeutsche Allgemeine Zeitung di awal pekan ini.

Perusahaan pos ini menekankan bahwa mereka tidak serta merta akan melakukan pengiriman barang secara reguler di hari Minggu. Tetapi, melihat situasi saat ini, ia berharap dapat menggunakan hari Minggu “secara selektif” setelah berkoordinasi dengan dewan kerja lokal, demikian seperti dilaporkan oleh majalah berita mingguan Jerman Der Spiegel.

Serikat Pekerja Jerman (ver.di) juga turut mengkritik permintaan izin Deutsche Post untuk melakukan pengiriman barang di hari Minggu. Serikat besar lainnya juga mengatakan bahwa mereka “sangat skeptis” dengan proposal tersebut. (gtp/pkp)

Lewatkan bagian berikutnya Topik terkait