Kesenjangan Gaji Laki-laki dan Perempuan Juga Ada di Jerman
19 Januari 2024
Ada korelasi yang jelas kesenjangan gaji antara laki-laki dan perempuan dengan kelahiran anak pertama, kata para ahli statistik.
Iklan
Perempuan di Jerman mendapatkan penghasilan rata-rata 18% lebih rendah daripada laki-laki sepanjang tahun 2023, Kantor Statistik Federal Jerman (Destatis) menyampaikan hal tersebut pada Kamis (18/01). Dalam beberapa penyesuaian, kesenjangannya bisa menjadi 6%, tambahnya.
Laporan tersebut menunjukkan bahwa perempuan, rata-rata, menghasilkan 20,84 euro per jam atau setara dengan 22,7 dollar per jam tahun lalu, dibandingkan dengan penghasilan laki-laki untuk waktu yang sama sebesar 25,3 euro atau setara dengan Rp430.482,18 (kurs Rp17.015).
Para ahli statistik telah menghitung kesenjangan upah berdasarkan gender yang menunjukkan perbedaan rata-rata pendapatan kotor antara laki-laki dan perempuan sejak tahun 2006 ketika kesenjangannya mencapai 23%.
Ada juga perbedaan regional di Jerman. Meskipun kesenjangan gaji di Jerman bagian barat mencapai 19%, kesenjangan gaji di negara bagian yang dulunya merupakan bagian dari Jerman Timur yang komunis jauh lebih rendah, yaitu 7%.
10 Kampus di Jerman yang Hasilkan Lulusan Siap Kerja
10 universitas di Jerman yang menghasilkan lulusan siap kerja versi Times Higher Education. Di universitas-universitas tersebut, profesionalitas telah dibangun dalam pengajaran tiap jurusannya.
Foto: picture-alliance/dpa/DW
Kampus yang mengajarkan profesionalitas
Times Higher Education (THE) memiliki daftar 10 kampus di Jerman yang banyak menghasilkan lulusan siap kerja. Universitas-universitas terkemuka di Jerman tersebut mengedepankan profesionalitas saat proses belajar dan mengajar. Selain itu kerja sama dengan dunia industri dan tenaga pengajar yang unggul membuat alumni dari kampus-kampus ini banyak dibutuhkan pada bidang tertentu.
Foto: picture-alliance/dpa/DW
Freie Universität Berlin
Didirikan saat perang dingin pada tahun 1948 di Berlin barat, Freie Universität memiliki empat profesor yang telah mendapatkan penghargaan Nobel pada bidang literatur hingga ekonomi. Salah satu perpustakaan universitas tersebut, Perpustakaan Filologi, dirancang menyerupai bentuk otak manusia oleh arsitek asal Inggris Norman Foster.
Foto: picture-alliance/dpa/P. Zinken
Technische Universität Berlin
Didirikan pada tahun 1879, kampus Ini memiliki reputasi khusus dalam bidang teknik mesin, manajemen teknik, matematika dan kimia. TU Berlin juga memiliki banyak jurusan lain seperti ilmu proses, teknik elektro dan sistem transportasi. Kampus ini juga memiliki Institusi Inovasi dan Teknologi Eropa. Perpustakaan Sains-nya mengoleksi tiga juta jurnal yang bisa diakses langsung oleh para mahasiswa.
Foto: picture-alliance/dpa
Georg-August-Universität Göttingen
Kota Göttingen di Niedersachsen dikenal sebagai kota yang bersejarah. Di Georg-August-Universität, lebih dari 40 pemenang penghargaan Nobel telah melakukan penelitian, studi atau pengajaran. Kota Göttingen pun dijuluki "kota sains".
Dengan berbagai program master, terutama di bidang humaniora, lembaga ini memprioritaskan kreativitas mahasiswa dalam memperoleh pengetahuan metodologis.
Foto: AP
Karlsruher Institut für Technologie
Universitas ini terbilang baru, meski sudah memiliki aktivitas penelitian sebelum berdiri.
Didirikan pada tahun 2009, institut ini adalah penggabungan dari Universitas Karlsruhe dan Karlsruhe Research Center. Universitas ini sangat dihormati karena program sains komputernya dan menjadi salah satu institusi global teratas di daftar universitas anyar terbaik pada tahun 2017.
Foto: picture alliance/dpa/Uli Deck
Frankfurt School of Finance and Management
Didirikan pada tahun 1957, institusi ini mentereng di Jerman karena program administrasi bisnis dan teknologi informasi bisnisnya. "Lulusan program ini juga paling siap untuk memulai karir yang sukses," kata profesor Udo Steffens saat diwawancarai majalah bisnis Jerman Wirtschaftswoche, yang menaruh universitas tersebut di urutan keempat dalam bidang administrasi bisnis pada tahun 2015.
Foto: picture-alliance/dpa/A. Arnold
Humboldt-Universität zu Berlin
Pemikir berpengaruh seperti Karl Marx dan Friedrich Engels merupakan alumni kampus ini. Kampus ini adalah salah satu universitas paling bergengsi di Eropa dalam bidang seni dan humaniora. Pengaruh akademisnya dibuktikan dengan fakta bahwa kampus tersebut telah meluluskan tidak kurang dari 29 penerima penghargaan Nobel dalam bidang fisika, sastra dan ekonomi.
Foto: picture-alliance/dpa
Ruprecht-Karls-Universität Heidelberg
Universitas Heidelberg didirikan pada tahun 1386 dan merupakan institusi akademis tertua di Jerman. Lima kanselir Jerman telah mengenyam pendidikan di sini - termasuk Helmut Kohl, yang mengawal reunifikasi Jerman - dan juga pemikir berpengaruh seperti Hannah Arendt. Kampus di Baden-Württemberg ini memiliki keunggulan dalam jurusan ilmu genetika kejiwaan, fisika lingkungan dan sosiologi modern.
Foto: Fotolia/eyetronic
Johann Wolfgang Goethe-Universität Frankfurt am Main
Dinamai sesuai penulis Jerman, Johann Wolfgang von Goethe, universitas itu mengusung slogan "kampus internasional". Jurusan populer antara lain di bidang fisika, kedokteran, administrasi bisnis dan ekonomi.
Foto: picture alliance / dpa
Ludwig-Maximilians-Universität München
Juga dikenal sebagai LMU, didirikan pada tahun 1472. Alumni dan profesor ternama dari LMU adalah Paus Benediktus XVI, Werner Heisenberg dan pengarang drama Bertolt Brecht. Universitas ini unggul pada bidang ilmu pengetahuan alam seperti biologi dan fisika, sementara jurusan top lainnya adalah ilmu kedokteran dan ilmu ruang angkasa.
Foto: picture-alliance/dpa/A. Gebert
Technische Universität München
Terletak di ibukota Bavaria, kampus tersebut memiliki kerjasama dengan industri besar seperti Siemens dan BMW. Para ilmuwan di kampus itu telah membuat 165 penemuan pada tahun 2014, 69 hak paten diajukan pada tahun 2015 dan lebih dari 800 start-up telah diluncurkan oleh mahasiswa dan staf selama dekade terakhir. yp/hp (thelocal.de)
Ia mengatakan bahwa penghasilan perempuan mulai stagnan sejak usia 30 tahun, usia rata-rata ketika perempuan di Jerman memiliki anak pertama.
"Hal ini bisa jadi karena perempuan sering menghentikan karir mereka selama masa kerja karena alasan keluarga dan bekerja paruh waktu," kata lembaga tersebut, mengutip alasan pengasuhan anak dan tanggung jawab rumah tangga.
Hal ini menunjukkan bahwa kemajuan karier dan kenaikan gaji perempuan jarang terjadi.
Badan tersebut mengatakan bahwa alasan struktural juga dapat berkontribusi terhadap kesenjangan tersebut. Dikatakan bahwa perempuan lebih memungkinan untuk bekerja di sektor dan profesi yang bergaji lebih rendah dibandingkan laki-laki.
"Mereka juga lebih sering bekerja paruh waktu atau dalam pekerjaan marjinal dibandingkan pria, yang juga terkait dengan pendapatan kotor rata-rata per jam yang lebih rendah."
Untuk perempuan dan laki-laki yang bekerja dengan jumlah jam yang sama dengan kualifikasi yang sama di jenis pekerjaan yang sama, statistik menunjukkan bahwa perempuan berpenghasilan rata-rata 6% lebih rendah daripada laki-laki.
Surga bagi Kaum Hawa
Inilah negara-negara yang memberi tempat tinggi bagi perempuan, dalam segi hak asasi, kesetaraan gender dan upah, keamanan dan kemajuan bagi kaum perempuan.
Foto: Fotolia/paul prescott
#7. Jerman
Dari segi hak asasi, kesetaraan gender dan upah, keamanan dan kemajuan bagi kaum perempuan, Jerman menempati posisi ke-tujuh surga kaum hawa sejagad. Jerman juga negara yang memimpin dalam kesetaraan gender di bidang sains. Sejak tahun 2010, jumlah peneliti perempuan naik hingga 25 persen.
Foto: Fotolia/kasto
#6. Selandia Baru
Survei yang dilakukan oleh BAV Consulting and the Wharton School of the University of Pennsylvania ini diikuti oleh ribuan perempuan. Dari segi hak asasi, kesetaraan gender dan upah, keamanan dan kemajuan bagi kaum perempuan, Selandia baru menempati posisi ke-enam.
Foto: Fotolia/XtravaganT
#5. Australia
Dalam beberapa tahun terakhir, perempuan di Australia telah mengambil alih kepemimpinan di sektor akademik, tempat kerja, dan pemerintahan. Di sini, bukan tak mungkin perempuan mempimpin negara. Namun mereka masih terpaksa bekerja ekstra 66 hari untuk mendapat upah setara pria.
Foto: picture-alliance/dpa
#4.Belanda
Kesenjangan gender di Belanda menipis di sektor kesehatan, pendidikan, politik dan ekonomi. Negara mengiming-iming banyak fasilitas dan kemudahan bagi ibu yang baru melahirkan. Sebagian besar ongkos perawatan pasca kelahiran anak juga ditanggung asuransi.
Foto: AP
#3. Kanada
Pemerintah melindungi hak perempuan baik di sektor domestik maupun publik. Namun meski demikian, masih ada catatan bahwa angka pembunuhan pada perempuan keturunan suku asli lebih tinggi dibanding perempuan Kanada pada umumnya.
Foto: Fotolia/Spectral-Design
2#. Swedia
Swedia membuat kemajuan amat progresif dalam hal kesetaraan laki-laki dan perempuan. Jika sebelumnya perempuan di negara itu pernah menjadi kelompok terpinggirkan, kini pemerintah setempat mengambil langkah untuk meredam perbedaan itu.
Foto: Fotolia/Kaponia Aliaksei
#1.Denmark
Meski pajaknya tinggi, matahari pelit bersinar di musim dingin, perempuan Denmark tetap bisa membuat iri perempuan-perempuan dari negara lain. Denmark menjadi surga dunia nomor satu bagi kaum hawa, di antaranya lewat program fasilitas perawatan anak yang disesuaikan dengan pendapatan. Kemudahan lainnya juga didapat orangtua yang baru punya bayi dalam mengambil cuti untuk merawat anak.
Di Uni Eropa secara keseluruhan, perempuan dibayar 13% lebih rendah daripada laki-laki untuk pekerjaan yang sama, menurut Komisi Eropa.
Dan upaya untuk menutup kesenjangan ini berjalan lambat.
Pada bulan Maret 2020, Komisi Eropa menetapkan strategi untuk mengatasi kesenjangan upah berdasarkan gender pada tahun 2025.
Pedoman Transparansi Gaji diperkenalkan pada Juni 2023, sehingga memungkinkan pekerja untuk menentukan apakah mereka didiskriminasi, atau bagi pemberi kerja untuk memastikan bahwa mereka menerapkan prinsip-prinsip kesetaraan gaji.