Jerman: Pendatang dari “Kawasan Risiko” Wajib Tes Corona
7 Agustus 2020
Jerman mewajibkan orang yang datang dari negara-negara yang dianggap berisiko tinggi untuk melakukan tes corona mulai hari Sabtu (8/8). Jika melanggar bisa terkena sanksi denda sampai 25.000 euro.
Iklan
Setelah jumlah infeksi baru Covid-19 di Jerman selama beberapa hari terakhir meningkat, Menteri Kesehatan Jens Spahn hari Kamis (6/8) mengumumkan kewajiban tes corona bagi semua pendatang dari kawasan risiko, sebagaimana ditetapkan oleh lembaga pengendalian pandemi Robert-Koch-Institut (RKI). Selama ini tes corona memang sudah dilakukan di bandara-bandara, tetapi bersifat sukarela.
“Pandemi ini belum berakhir”, kata Jens Spahn di Berlin. Mereka yang menolak tes corona bisa dikenakan sanksi denda sampai 25.000 euro, tambahnya. Tingginya denda akan ditentukan oleh masing-masing negara bagian.
Kebijakan ini diambil menjelang berakhirnya liburan musim panas di berbagai negara bagian dan orang-orang yang berlibur ke luar negeri mulai berdatangan kembali ke Jerman.
Robert-Koch-Institut mengatakan ada peningkatan angka infeksi harian selama beberapa hari terakhir. Pada hari Rabu (5/8) angka infeksi harian mencapai 1.045 kasus. Inilah pertama kalinya infeksi harian melampaui angka 1.000 sejak satu bulan terakhir.
Tes corona wajib tapi tidak dipungut biaya
Angka infeksi harian memang masih jauh dari masa puncak penyebaran pandemi awal April lalu yang mencapai lebih 6.000 kasus per hari. Namun Jens Spahn mengingatkan agar warga lebih berhati-hati.
Minggu lalu, Jerman mulai menawarkan tes gratis bagi orang-orang yang tiba dari negara-negara yang dikategorikan "berisiko tinggi“. Menteri Kesehatan Jens Spahn mengatakan, mereka yang kembali dari berlibur kemungkinan berkontribusi pada peningkatan kasus infeksi yang tercatat. Tingkat wisatawan yang melakukan tes positif dua kali lebih tinggi dari rata-rata hasil tes di Jerman, jelasnya.
Di Uni Eropa, kawasan berisiko tinggi adalah Luxembourg, sebagian Spanyol dan kota Antwerpen di Belgia. Sejauh ini, Uni Eropa dan kawasan Schengen dikategorikan sebagai negara berisiko rendah sampai moderat, dengan beberapa pengecualian.
Tolak kritik pembatasan kebebasan individual
Menteri Kesehatan Jens Spahn menolak kritik yang menyatakan wajib tes itu terlalu membatasi kebebasan individual.
"Saya sangat sadar bahwa ini memengaruhi kebebasan individu, tetapi saya yakin ini adalah intervensi yang dapat dibenarkan,'' katanya. Dia juga menolak gagasan beberapa kalangan bahwa para pelancong harus diwajibkan membayar sendiri tes corona. Tes yang dilakukan di bandara-bandara dan stasiun-stasiun Jerman bagi pendatang dari kawasan berisiko tinggi adalah cuma-cuma.
Jerman selama ini dianggap relatif sukses meredam penyebaran Covid-19. Hingga kini Robert Koch Institut mencatat lebih dari 213.000 kasus infeksi yang terkonfirmasi, dengan 9.175 kasus kematian.
hp/gtp (dpa, ap)
Lockdown Dilonggarkan, Kehidupan di Jerman Berangsur Normal
Jerman berangsur-angsur pulih dari pandemi virus corona. Namun, keputusan tentang bagaimana dan kapan waktu yang tepat untuk mencabut lockdown tergantung kebijakan masing-masing negara bagian.
Foto: Reuters/A. Gebert
Siap keluar rumah?
Setelah diberlakukan satu bulan lockdown, Jerman kembali mendapatkan kebebasan. Sebanyak 16 negara bagian di Jerman melonggarkan kebijakan lockdown. Kebijakan terbaru memperbolehkan semua toko yang luasnya di bawah 800 meter persegi untuk buka kembali mulai 20 April 2020. Namun, pembeli di wilayah lain, seperti di Berlin, harus menunggu lagi sedikit lebih lama.
Foto: Reuters/A. Gebert
Banyak toko kembali dibuka
Negara bagian terpadat di Jerman, Rhine-Westphalia Utara (NRW), adalah salah satu negara bagian yang mengizinkan toko-toko untuk kembali buka. Pembeli di kota Bonn tampaknya mengambil keuntungan penuh. NRW melangkah lebih jauh dibandingkan negara bagian lain, memungkinkan toko-toko khusus perlengkapan ibu dan anak dibuka kembali.
Foto: Getty Images/A. Rentz
Sepeda baru
Banyak warga yang ingin membeli sepeda baru, terlihat dari antrean di luar toko sepeda di Dinslaken, NRW, yang telah kembali dibuka pada hari Senin (20/04). Toko sepeda, toko buku, dan dealer mobil di seluruh Jerman diizinkan untuk beroperasi lagi, tanpa peduli luasan toko.
Foto: Getty Images/L. Baron
"Kami kembali!"
Pemilik toko juga senang menyambut pelanggan kembali, dengan meluncurkan perlengkapan musim semi. Sebuah toko di Ludwigsburg, Saxony-Anhalt, memasang spanduk bertuliskan "Kami kembali! Senang bertemu Anda lagi."
Foto: Getty Images/AFPT. Keinzle
Kembali ke sekolah
Murid-murid perlahan diizinkan kembali bersekolah. Negara bagian Berlin, Brandenburg, dan Saxony mengizinkan siswa senior untuk kembali ke kelas pada hari Senin (20/04) untuk persiapan ujian akhir. Sebagian besar wilayah Jerman menargetkan 4 Mei 2020 sebagai hari kembali ke sekolah, tetapi Bayern, salah satu negara yang paling terdampak COVID-19, akan menunggu hingga 11 Mei mendatang.
Foto: picture-alliance/dpa/R. Michael
Kebun binatang dan museum dibuka
Hewan-hewan beristirahat selama sebulan karena kebun binatang dan taman safari ditutup selama masa lockdown. Tetapi kini, beberapa negara bagian siap menyambut kedatangan pengunjung. Mecklenburg-Western Pomerania, Brandenburg, dan Rhineland-Palatinate mengizinkan kebun binatang dan museum dibuka dengan beberapa persyaratan.
Foto: Reuters/L. Kuegeler
Masker akan jadi hal yang umum
Beberapa orang mengenakan masker karena pilihan, tetapi di beberapa negara bagian hal itu akan jadi pemandangan yang biasa. Mulai April, orang-orang yang menggunakan transportasi publik seperti bus dan kereta untuk pergi ke toko-toko di Saxony diwajibkan mengunakan masker. Negara bagian Bayern dan Mecklenburg-Western Pomerania rencananya akan mengikuti langkah yang serupa.
Foto: Reuters/W. Rattay
Jaga jarak Anda
Sesuatu yang tidak akan berubah adalah anjuran jaga jarak. Di mana pun mereka berada, orang Jerman masih diminta untuk menjaga jarak 1,5 meter dari orang lain. Toko-toko yang dibuka kembali pun memberikan tanda jaga jarak dengan berbagai cara. (Ed: ha/rap)