Jihadis Indonesia Bocorkan Sisa Kekuatan Maute di Marawi
1 November 2017
Militer Filipina menginterogasi seorang jihadis Indonesia yang ditangkap di Marawi. Dia mengaku banyak jihadis yang ingin kabur dan menyelamatkan nyawa sendiri.
Iklan
Sekelompok warga Filipina menangkap warga negara Indonesia yang diduga anggota kelompok teror yang menduduki kota Marawi. Penangkapan tersebut dilakukan hanya sembilan hari setelah militer Filipina menyudahi operasi di Marawi.
Muhammad Ilham Syahputra, 23 tahun, berasal dari Medan, Sumatera Utara, kata Kepala Polisi di Provinsi Lanao del Sur, John Guyguyon. Ketika ditangkap, tersangka membawa tas berisikan telepon seluler, senjata api berkaliber 45, granat tangan, serta mata uang Filipina, Arab Saudi dan Indonesia. Saputra dikabarkan hendak melarikan diri melalui sebuah danau.
"Dia terlibat dalam pendudukan awal," kata Guyguyon. "Kami mempersiapkan laporan penyelidikan supaya kita bisa menetapkan dakwaan pemberontakan, terorisme dan dakwaan lain," ujarnya sembari menambahkan tersangka telah mengakui perbuatannya.
Marawi Setelah ISIS
Setelah lima bulan dilanda perang, kota Marawi kini tinggal puing dan reruntuhan. Filipina menghadapi jalan panjang menuju pembangunan kembali. Namun tugas terbesar adalah meredam geliat terorisme yang tak kunjung padam.
Foto: picture-alliance/ZUMAPRESS.com
Ladang Pembantaian
Ketika senjata berhenti menyalak dan tank-tank militer mulai kembali ke barak, Marawi perlahan mati dalam diam. Selama lima bulan kota berpenduduk 200.000 jiwa itu berada dalam cengkraman kelompok Islamic State. Sudut kota yang tadinya ramai manusia, kini menjelma menjadi ladang pembantaian.
Foto: picture-alliance/AA/J.Maitem
Lumpuh dan Sekarat
Lebih dari 1000 kombatan, termasuk jihadis asing, melepas nyawa untuk Marawi. Sekitar 600.000 penduduk yang hidup di dalam dan luar kota terpaksa mengungsi. Infrastruktur vital seperti pembangkit listrik atau rumah sakit sejak lama berhenti beroperasi.
Foto: Reuters/R. Ranoco
Serdadu di Garda Depan
Pemerintah Filipina memperkirakan pembangunan kembali kota Marawi akan menelan biaya hingga 1,1 miliar Dollar AS. Militer, polisi dan pemadam kebakaran bahu membahu membangun kota dan desa-desa yang luluh lantak oleh perang. Fokus terbesar saat ini adalah membersihkan semua kawasan dari ranjau warisan peperangan.
Foto: Reuters/R. Ranoco
Bantuan Pertama
Setelah pemerintah di Manila mendeklarasikan kemenangan atas ISIS pada Senin (24/10), penduduk perlahan mulai kembali ke Marawi buat menata kembali kehidupan di antara reruntuhan perang. Presiden Rodrigo Duterte menerbitkan perintah presiden buat membentuk satuan tugas pembangunan kembali Marawi dengan anggaran sebesar 20 miliar Peso atau sekitar 5,2 triliun Rupiah.
Foto: Reuters/R. Ranoco
Monumen Kehancuran
Arsitek Filipina, Felino Palafox Jr., yang ikut membantu pembangunan kembali mengusulkan agar puing-puing kota dijadikan monumen untuk mengingat bagaimana sebuah kota bisa jatuh ke tangan teroris. "Agar bisa menjadi pelajaran bagi generasi mendatang," katanya.
Foto: Reuters/R. Ranoco
Meredam Terorisme
Namun begitu pembangunan fisik bukan tantangan terbesar pemerintah Filipina. Pengamat keamanan mengkhawatirkan kelahiran generasi baru jihadis yang lebih terlatih dan tanpa ampun setelah melihat dan mengalami kekalahan di Marawi. Meredam geliat teror hingga ke akarnya dianggap "tugas terbesar yang dihadapi pemerintah," kata politisi Filipina, Macabangkit Lanto.
Foto: picture-alliance/ZUMAPRESS.com
6 foto1 | 6
Jihadis Indonesia itu tiba di Filipina bulan November tahun lalu atas undangan Isnilon Hapilon, gembong Islamic State di Asia Tenggara yang tewas bulan lalu di Marawi. Saat ini polisi, satuan keamanan sipil dan militer masih menyisir wilayah Marawi untuk mencari sisa-sisa jihadis.
Sebuah stasiun televisi lokal melaporkan, Syahputera bisa berbahasa Tagalog. Ia awalnya memperkenalkan diri sebagai warga Cagayan de Oro dan termasuk anggota dinas intelijen militer. Tersangka juga mengklaim dirinya berhasil melarikan diri dari kelompok Maute setelah membunuh dua jihadis lain. Syahputera kemudian ditangkap satuan keamanan sipil, Barangay Peacekeeping Action Team dan diserahkan ke polisi.
Saat diinterogasi militer, Syahputera mengaku masih banyak jihadis lain yang bersembunyi di kamp Maute. "Banyak yang ingin kabur. Semua berusaha menyelamatkan nyawa sendiri. Sebab itu Maute menempatkan penjaga. Jika ada yang menyerah, dia akan dibunuh," kata Guyguyon.
Daftar Kelompok Separatis Muslim di Filipina
Filipina yang mayoritas Katholik kelimpungan didera konflik bersenjata dengan kelompok separatis muslim. Mereka menuntut otonomi khusus atau kemerdekaan untuk membentuk negara Islam ala Islamic State. Inilah daftarnya.
Foto: Getty Images/B. H. Sepe
Mindanao Mengangkat Senjata
Pulau Mindanao yang didominasi kaum muslim adalah daerah bermasalah di FIlipina. Sejak beberapa dekade kawasan ini didera perang saudara yang dipicu oleh tindakan pemerintah merampas tanah rakyat tanpa ganti rugi sepadan. Sejak itu berbagai kelompok Islamis bersenjata merongrong Manila demi status otonomi khusus. Berikut daftarnya.
Foto: Mark Navales/AFP/Getty Images
Moro National Liberation Front (MNLF)
MNLF yang berkekuatan 5000 gerilayawan adalah kelompok pemberontak paling tua di Mindanao. Sejak 1970 kelompok ini menuntut kemerdekaan dan pembentukan negara Islam bernama Republik Bangsamoro. Saat ini MNLF berada dalam perundingan damai dengan pemerintah pusat dan bahkan menjanjikan dukungan kepada Presiden Rodrigo Duterte untuk menumpas geliat Islamic State di Filipina.
Foto: picture-alliance/AP Photo/N. Butlangan
Moro Islamic Liberation Front (MILF)
MILF didirikan pada 1977 sebagai organisasi radikal pecahan MNLF. Ketika MNLF menerima tawaran otonomi terbatas pada dekade 1980an, MILF menolak bekerjasama. Dengan jumlah gerilayawan mencapai 10.000 orang, MILF adalah kelompok separatis muslim paling besar di Filipina. Saat ini pun organisasi yang mengaku berideologi Demokrasi Islam ini berunding dengan Presiden Duterte, meski tanpa hasil jelas.
Foto: Reuters
New People's Army (NPA)
NPA adalah sayap militer Partai Komunis Filipina. Kelompok ini mengaku memiliki 10.000 orang gerilayawan, tapi hanya sebagian kecil yang aktif bertempur di Mindanao. Perjuangan NPA berkisar pada pembagian lahan untuk petani. Mereka terutama mengincar polisi atau tentara. Serupa dengan organisasi lain, NPA sedang melakoni perundingan damai dengan pemerintah.
Foto: Getty Images/AFP/AFP
Jemaat Abu Sayyaf (ASG)
Abu Sayyaf adalah pecahan MNLF yang didirikan pada 1991. Mereka terdiri atas beberapa kelompok yang beroperasi secara otonom. Abu Sayyaf terutama dikenal lewat aksi penculikan dan penyanderaan warga asing buat meminta uang tebusan. Saat ini ASG diyakini sedang terpecah lantaran kemunculan kelompok yang menyatakan setia pada Islamic State.
Foto: Getty Images/AFP/R.Gacad
Ansar al-Khalifa Philippines (AKP)
Salah satu dari empat kelompok jihadis yang menyatakan setia pada Islamic State adalah AKP alias Ansar al-Khalifa. Serupa Abu Sayyaf, mereka adalah pecahan MILF dan hanya memiliki 50 pejuang yang fanatik. AKP tercatat memiliki kamp pelatihan di Indonesia dan Malaysia. Pemimpinnya, Mohammad Jaafar Maguid, ditembak mati pada Januari 2017 silam.
Foto: picture-alliance/dpa/M.R. Costa
Bangsamoro Islamic Freedom Fighters (BIFF)
BIFF dulunya juga sekelompok pejuang yang memisahkan diri dari MILF lantaran menolak perundingan damai di Mindanao. Meski mengaku mempunyai 5.000 pejuang, BIFF menurut perkiraan pemerintah cuma diperkuat oleh 150 gerilayawan. Serupa dengan Abu Sayyaf dan AKP, BIFF mendeklarasikan kesetiaan pada Islamic State.
Foto: AP
Grup Maute
Kelompok ini menamakan diri sesuai nama pendirinya, Abdullah dan Omar Maute, dan telah bergabung dengan ISIS sejak 2015. Maute yang menyebut diri sebagai "Negara Islam Lanao" merupakan gabungan antara pemberontak MILF dan jihadis dari luar negeri. Mereka bertanggungjawab atas serangan berdarah di kota Butig dan Marawi.
Foto: picture-alliance/AA/L. Boras
Isnilon Hapilon, Sang Pangeran Teror
Pada April 2016 Islamic State menunjuk Isnilon Hapilon sebagai "Emir" bagi semua gerilayawan ISIS di FIlipina. Ulama berusia 51 tahun ini sejak lama berada dalam daftar pencarian FBI. Nyawanya dihargai sebesar lima juta Dollar AS. Hapilon bertugas menyatukan semua kelompok pecahan yang setia pada ISIS.